"Pak yakin nggak mau pulang dulu? Masa ini mukaku kucel banget kayak gini, pasti bau juga nih belom mandi dulu" gerutu Kiara yang terus saja mengecek penampilannya sedaritadi.
"Pak puter balik gih ayo pulang dulu"
Ali tidak menghiraukan ucapan Kiara, karena memang sekarang mobil Ali sudah memasuki pekarangan rumahnya.
"Ih Ya Allah pak tungguin napa" ucap Kiara kesal saat melihat suaminya itu langsung keluar begitu sudah selesai memarkirkan mobilnya.
"Pak ini aku nggak bau asem kan?" gerutu Kiara lagi dan berjalan di belakang Ali.
Namun tiba-tiba Ali berhenti mendadak yang membuat wajah Kiara menabrak punggung Ali.
"Astaghfirullah pak bilang-bilang dulu gitu kek kalo mau berhenti"
Sungguh Ali sangat ingin membungkam mulut cerewet istrinya ini.
Kemudian Ali kembali berjalan masuk ke dalam rumah dan Kiara pun harus sedikit berlari untuk menyusulnya.
"Assalamualaikum" ucap Ali dan Kiara secara bersamaan.
"Waalaikumsalam ehh kalian udah dateng, sini sini duduk sini" terlihat bunda Ali sedang duduk di sofa yang ada di ruang tamu.
Kiara dan Ali pun menghampiri Ilmi untuk mencium punggung tangannya dan kemudian mereka ikut duduk di sofa.
"Rara abis pulang kuliah ya kok masih bawa tas gini?" tanya Ilmi pada Kiara yang duduk di sampingnya.
Kiara menampakkan deretan giginya, "Iya bun"
"Kuliahnya gimana sayang?"
"Ya gitu bun, udah mau UAS juga"
Ilmi mengusap kepala Kiara yang tertutupi jilbab pasminanya, "Belajar yang rajin ya biar bisa jadi dokter yang hebat nanti"
Kiara tersenyum dan mengangguk, "Iyaa amin bun"
Ali disini hanya memandangi kedua wanita yang berbincang sambil sesekali tertawa di depannya ini.
"Zahra mana bun?" tanya Ali yang membuat bundanya itu menoleh.
"Oh iya Ya Allah bunda lupa" Ilmi menepuk dahinya dan kemudian meneriakkan nama Zahra.
Tidak lama kemudian keluarlah wanita berjilbab yang cantik dengan style pakaian yang sama seperti Kiara, tidak syar'i seperti yang digunakan oleh Ilmi.
"Waahh ada pengantin baru nih" Zahra berlari kecil karena hendak memeluk Kiara.
Kiara yang melihatnya pun langsung berdiri dan kemudian mereka berpelukan.
"Salam kenal kakak iparku yang cantik" ucap Zahra dengan senang.
"Salam kenal juga Zahra"
Kemudian Zahra melepaskan pelukannya,"Masyaallah kak Al cantik banget istri kamu ini"
"Cantik banget ya kan? Mana sholehah lagi, bunda emang udah nggak salah pilih" ucap Ilmi sambil menaikkan kedua alisnya.
"Iyaa bunda tuh emang nggak salah pilih banget, duh nyesel banget aku nggak ikut ke pernikahan kalian kemarin tau nggak sih. Aku baru diijinin pulang ya sekarang ini"
Detik berikutnya Ali berdehem yang membuat semuanya menoleh kearahnya, dan kemudian Ali merentangkan kedua tangannya. Zahra yang melihat itupun menghampiri kakak laki-lakinya itu dan memeluknya dengan erat.
Kiara dan Ilmi melihat mereka berdua dengan senyuman yang mengembang, bahkan Kiara sedikit terkejut karena melihat senyuman tipis di wajah Ali. Sungguh sangat jarang sekali dia melihat Ali tersenyum walau hanya senyuman tipis, pertama kali dia melihat senyuman Ali yaitu saat pertama kali keluarga Ali datang ke rumahnya dan yang kedua saat pernikahannya kemarin.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Husband [ SUDAH TERBIT]
EspiritualNOVEL MCH BISA DIPESAN DI SHOPEE @jaksamedia ♥️ -- Kiara Nafisah Putri Wijaya, perempuan berhijab berumur 20 tahun yang petakilan dan manja. Ia dijodohkan dengan anak dari sahabat orang tuanya yakni Ali Althaf Abrisam yang mempunyai sifat sangat din...