Proses (Kia Pov)

63 4 0
                                    

         Dibalik dinginya, kuyakin masih Ada kehangatan mungkin dibuatnya. Aku yakin.

_azkia azahra _

         Malam yg dingin ini membawa ku pada khayalan tinggi Sebelum tidur, Diriku masih mencari cahaya dalam gelapnya seorang rizki.

Emm.. semisalnya motornya mogok ABIS itu gw tolongin, abis itu ngobrol bareng makin akrab, hmm.. coba aja ya, mungkin aja sih hal kya gitu kejadian. Tapi Ada adeknya gimana gw mau ngobrol sma dia, paling2 abis nolongin langsung cabut.. gmna ya?

Menghayalkan dia Sebelum tidur itu semacam mantra ampuh untuk mendatangkan ngantuk, manjur markojos.

Berluka leko bermacam macam versi Diriku dalam menghayalkan sosoknya, selalu berhasil membuat hati ini sumbringah,apalagi  jika sudah terlintas wajah datarnya yg begitu misterius.

********

          Mengawali pagi dengan semangat menuju sekolah, Itulah yg selalu aku lakukan, apalagi sekarang Ada seorang rizki disekolah, berasa ingin cepat cepat kesekolah lama lama di sekolah, karna bisa memandang sosoknya.

"kia, nnti  pulang sekolah jgn langsung pulang dulu, kita tempat pakde potocopy an" ujaar fifi .

Fifi dan aku Berangkat bersama dan pulang bersama juga.

"hm. Yaudah" sebenarnya Berat untuk mengatakan setuju, karna Jadwal pas2an sama rizki dijalan menuju pulang hangus. Tetapi tidak Ada pilihan lain.

****

        Setelah fifi selesai mengcopy tugas, aku buru buru pulang, dan masih berharap bisa pas pasan dengan seorang rizki, Tapi sepertinya itu tidak mungkin, karna dia itu selalu pulang lebih awal.

Mungkin dia sudah sampai  dirumah sekarang.

Menggerutu di dalam hati itu sudah Cara paling baik untuk melampiaskan hangusnya kesempatan bertemu dengannya itu.

Melihat jalanan yg biasanya padet mumpet dipenuhi oleh siswa siswi , sekarang terlihat sepi mungkin hanya Ada satu atau dua Org siswa yg berlalu lalang.


Keadaan jalanan lenggang, tetapi Diriku tidak mau ambil resiko kebut kebutan,berujung jatuh sma sekali tidak mengasikan, lebih baik perlahan lahan Tapi smpai tujuan dengan selamat. Sehat walafiyat.

Dipinggir jalan depan sana, sepertinya Ada motor yg mogok.

"kaya si luna? Adeknya dia. Masa Iyh itu dia?" Pikirku.

Akupun sedikit mengagkat gasku untuk lebih mendekati dua orang itu.

Teryata Benar itu adalah dia.

Mogok tuh kayaknya ABIS bensin, tolongin gk ya?

"Fi Ada orang Mogok tu, cowo... tolongin gk?" Tanyaku pada fifi.

"gausah malu, si rizki kan itu, serem adeknya" jawabnya.

dan bodohnya aku, menyianyiakan kesempatan yg mungkin hanya sekali datang, kesempatan gold.

Diriku mengikuti APA yg dikatakan fifi, dengan hanya melewati seorang rizki yg sedang Amat butuh bantuan.

"mukanya tetep datar, gak Ada ekspresi, Padahal motornya mogok tengah jalan lo, beda sma si adeknya yg udah berkaca kaca matanya dan mukanya jutek parah" gerutuku

"iyh, si santuy gh" jawab fifi.

***

Sampai dirumah.
Mengingat kejadian tadi, kesempatan tadi, dan aku hanya bablas membiarkannya menunggu bantuan, sejahat Itukah aku.

Seharusnya aku membatunya tadi, dengan niat kemanusian bukan mendapatkan perhatian, tapi aku hanya meninggalkannya berdiri di pinggir jalan.

Kiakiakia!!

Penyesalan tinggal Penyesalan, hanya bisa disesalkan saja tidak Akan pernah bisa diubah. Aplagi mengubah.

Lupakan lah saja.

Dalam kelam Penyesalan notif handphone ku berbunyi, sepertinya ada yg mengirimkan pesan.

Tia
p

Me
ya

Tia
cepetan chat dia,mulai komunikasi.

Me
mls Dianya sipek

Tia
masa iya


Me
gacaya lu.


Tia
(mengetik......) udh Lu chat aj

Udh gw kasih tw jgn sipek2.


Me
gengsi.

Tia
gw udh capek2lu kia, udalah Cepetan.

Tia Adalah teman Baruku di kls 9 ini, dia mulai akrab Denganku baru2 sepekan belakangan.

Biarpun blm lama akrab, dia sudah mengetahui semua soal rasaku pada Rizki, aku sama Sekali tidak pernah menceritakan ataupun membahas tentang rizki, tpi Entah darimana dia tau Akan semuanya.

Dia adalah teman yg lumayan mengenal sosok rizki, mantan temen sd katanya. Dia juga Akrab dengan si rizki yg apatis si muka datar itu.

Dan finish kali ini perasaan ku yg menang dan kali ini egoku kalah. Diriku memutuskan mengirimkan pesan padanya lewat wa.

Me
mogok?

Rizkiii
ya

Me
maaf tdi gabantu

Rizkiiii
gpp
Udh dibantu piko.

Me
Alhamdulilah, lansung idup?

Rizkiiii
ya.

Senang hati ini Amat berjingkrak jingkrak, saat rizki terus merespon pesanku itu, ya Walaupun balasanya Sangat singkat dan membosankan, Tapi setidaknya Ada kemajuan.

Kemarin (y) dan sekarang (ya) kemajuan satu huruf. Keyboard dia mungkin kekurangan huruf.

Apapun itu yg jelas aku sangat Bahagia bak dapet emas 1kg bisa berkomunikasi denganya.

Katanya Salah satu memulai hubungan adalah kelancaran dalam berkomunikasi, Itukah Langkah awal untuk lebih dekat.

Dengan dia selalu membalas pesanku, Mungkin itu tanda bahwa dirinya masih bisa diajak berkomunikasi, dan masih menyimpan kehangatan, Walaupun itu hanya sepotek.







Aciye.. Tungguin trs kelanjutannya....

Cold then warm Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang