Jika masalalumu hitam putih maka aku akan meberikan warna-warni dikehidupan selanjutnya
****
Pagi ini Fernando sedang menikmati segelas kopi ditambah bolu hangat yang sudah di buatkan oleh istrinya. Sementara Dwi sendiri sedang menyirami tanaman yang ada di halaman rumah nya."Sayang, kamu jangan cape-cape ngerjain pekerjaan rumah. Kan ada Inah, biarin dia yang mengerjakan nya"
"Udah sih biarin aja aku gerak sedikit, bosen tau cuma diem doang. Yang ada penyakitnya gak mau pergi."
"Gak boleh ngomong gitu, aku percaya kamu bakal sembuh, sayang."
"Yaudah deh mas, kayaknya aku mau mandi dulu, udah gerah soalnya."
"Bentar, Keyra pulang nya kapan?"
"Hari ini katanya, mungkin agak siangan."
"Yaudah gih, mandi!"
Selepas kepergian Dwi, Arnold langsung muncul di balik pintu dan duduk di samping Fernando "Pah, papah lagi nyembunyiin sesuatu ya?"
Fernando sempat tertegun sebentar "Sesuatu apa?"
Arnold menghela nafas sebentar "Kejadian kemarin buat Ano yakin kalo terjadi sesuatu sama papah dan om Sam"
Fernando terkekeh "Papah sama Samuel itu kan emang temenan, No. Wajar aja, kemarin itu lagi becanda."
"Papah gak lagi bohongin Ano kan?"
"Ngapain papah bohong sama kamu. Udahlah papah mau ke kamar dulu, mau quality time sama istri. Cepet nikah, No! Papah sama mama udah pengen punya cucu." Setelah mengatakan itu Fernando langsung masuk ke dalam
"Apaan banget papah, malah bahas gituan, udah tau jaman sekarang nyari cewe susah banget."
****
"Udah siap semuanya, Key.""Udah kak"
"Yaudah yuk, kayaknya mereka udah pada nungguin."
Keyra, Alexa dan juga sepupunya Dinda mengangguk, beda lagi dengan Anatasya yang terus tersenyum dari awal dia bangun tidur sampe sekarang ini. Baru juga sampai ke tempat, Anatasya sudah melayang entah kemana
"Hallo sayang!"
Nathan membalas dengan senyuman lalu mengelus kepala nya dengan sayang
"Roman yang baru jadian emang beda." Celetuk Dika
"Gercep sekali abang satu ini rupanya." Timpal Zulfan juga
"Kata gue mah hati-hati aja sih kalo sama Nathan" Kini Algi juga ikut-ikutan
"Maksud lo apa ngomong kayak gitu?"
"Serius amat hidup lo!" Balas Algi
Nathan hanya bisa menghela nafas panjang
"Udah siap semuanya kan?" Tanya Alka
"Udah!"
"Aman boskuh"
"Siap meluncur!"
"Beres"
"Seperti biasa sebelum melakukan perjalanan, kita berdoa terlebih dahulu menurut kepercayaan masing-masing, mulai!"
Semua orang menunduk dan berdoa seperti biasanya
"Selesai!" Alka mengakhiri doa nya
"Inget jangan ngebut-ngebut bawa mobil nya."
Semuanya mengacungkan jempol dan mulai memasuki mobil yang mereka tempati
****
Disini, ditempat yang terkutuk bagi para penjahat. Di dalam sel, seorang cowok yang berambut gimbal terus saja memikirkan cara untuk bebas dari tempat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
EUPHONIOUS : Family Hug
Teen FictionKehidupan memang sangat rumit. Seperti ombak yang selalu pasang surut, seperti layangan yang selalu tarik ulur. Namun, percayalah, tak ada kehidupan yang benar - benar mulus. Semuanya mengalami bebatuan, dan pahitnya kehidupan. "Keyra, aku mau nikah...