Don't like don't read
Wajib vote v:Enjoy your read
.
.
.Malam itu berlalu dengan adegan panas nya hingga menyisakan sisa sisa bercak dan cairan bercinta di atas kasur yang menjadi saksi bisu tentang kisah seribu satu malam kemarin.
Sinar mentari itu menerobos pertahanan netra yang masih tertutup dengan rapat nya hingga terpaksa netra itu membuka kelopaknya dan mengerjapkannya pelan.
" Apa semalam sangat hebat? " Gumam ku.
Pemandangan pertama yang ku lihat adalah tubuhku yang hanya terbalut selimut dan juga suasana kamar yang berantakan, kacau sekali.
Aku mulai bangun dari tempat ku dan mencoba berjalan ke arah kamar mandi namun rasanya aneh tak ada rasa ngilu atau pun sakit hanya terpampang banyak bekas merah di leherku, itu yang terlihat saat cermin itu memantulkan bayangan ku.
Aku beranikan diri untuk mandi di kamar mandi yang tersedia disana tentunya tanpa bilang-bilang, rasanya ini adalah hal yang salah dan tak seharusnya ku lakukan.
Aku mulai memutar knock pintu dan mulai menyalakan air agar memenuhi Bathtub kamar mandi setelah penuh aku mulai membersihkan diri dengan alat alat yang ada disana.
" Nikmatnya air dan hari ini andai saja aku miliarder tak perlu mengalami nasib susah begini, " gumam ku di tengah membersihkan tubuh.
Sungguh hangat air yang melewati tubuh ku, dengan cekatan nya tangan ini mulai meraih handuk untuk membelit tubuh yang masih polos tanpa busana.
Kaki ini mulai membawa melangkah keluar dari tempat itu dan menghampiri lemari besar yang berada disana, tak ada busana yang lain disana hanya sebuah kemeja putih dengan ukuran yang sangat besar dengan terpaksa memakainya.
Baju nya sungguh menenggelamkan tubuhku yang cukup kecil karena umurku yang masih belia dan juga tinggiku yang hanya 154 cm yah pendek sekali bukan?
Suara knock pintu itu mulai membuat ku risih hingga pintu itu terbuka, dan mengintruksikan sesuatu yang terdengar seperti pertanyaan untukku ah sungguh benci rasanya menjadi tawanan, ingin mati saja jika begini cerita takdir ku.
" Kau sudah bangun ternyata, " gumam nya
" ... " Aku tak menyahutinya.
" Kau sungguh berani ya nona kecil yang nakal, " ucapnya dengan tangan nya yang sudah memeluk pinggang ku posesif.
" Apa yang kau lakukan padaku? " Aku berbalik dan melihatnya dengan tajam.
" Aku tak melakukan apapun kecuali mencium mu dan memberikan seluruh tanda bahwa kau adalah milikku seorang paham? " Jawab nya sambil mengacak-acak rambut ku.
" Kenapa kau tidak membunuhku saja, lalu menjual mayat ku? Kau akan dapat uang jika begitu, " gumam ku kembali.
" Ide mu bagus juga kapan-kapan akan ku coba tapi sayang tak akan terjadi di kehidupan ini karena kau unik, " ucapnya lagi sambil menggendong ku dan menurunkan ku di kasur.
" Aku tak ingin hidup lagi aku tak suci lagi bunuh saja aku, " gumam ku kembali saat tubuhku di turunkan di kasur
" Kau bercanda? Kau masih suci, " gumam nya sambil duduk di tepi ranjang.
" Kau yang bercanda sudah jelas ada sisa cairan disana masih mau mengelak? " Ucapku tak mau kalah.
" Itu?! Hahahaha itu hanya susu tumpah karena semalam aku mau minum tubuhmu tak bisa diam, " ucapnya dengan tawa terbahak bahak.
" Lalu aku yang tanpa busana? " Ucapku kembali bertanya.
" Itu karena aku memberi tanda untuk tubuhmu karena kau milikku, hanya itu saja aku tak melakukan apapun padamu selain itu, " ucapnya dengan jujur.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY LOVE [ REVISI ]
Teen Fictionnasib rumit menjadi jalan cerita hidup sang gadis itu dengan berakhir di rumah bordil? oh bagaimana bisa? hanya sedikit pelarian hingga di pungut oleh pemilik rumah bordil " tuhan aku tak kuat bunuh saja aku," gumam ku dalam pecah tangis ku pria...