9

1.3K 50 12
                                    

Hallo temen-temen maaf ya Ira baru sempet update karena emang ada beberapa hal yang buat gak bisa update salah satunya kuota yang gak memadai huhu :3

Nah selamat membaca dan jangan lupa tinggalkan jejak kalian

Dan terimakasih yang udah komentar mengenai masukan dan saran buat ira-^

Happy reading

-------------✨

Kau bagai senja yang membawa bahagia namun tak lama membawa duka


🌠🌠🌠

Zone medical center, masih tempat itu yang mendominasi hari ini bahkan begitu pun dengan semalam.

Tangan rapuh nan putih itu mulai bergerak perlahan, dengan netra nya yang mencoba membuka dengan paksa.

Cahaya yang masuk mulai di atur dan di kelola oleh netra sang wanita itu agak lama.

Pemandangan pertama kali ia lihat adalah seorang insan yang tengah tertidur pulas dengan jemari yang menggenggam erat jemarinya yang terpasang selang infus.

Tangan mungilnya mencoba melepaskan dari rengkuhan jemari kokoh itu dengan hati-hati agar tak membangunkannya yang tengah terlelap.

" Tuhan kenapa? Kenapa kau selamatkan diriku lagi? " Gumamnya pelan.

Matanya mulai meneduh kembali, mengingat kejadian hari itu dimana kecewanya memuncak dan amarah menguasai dirinya, dia patah.

🌠🌠🌠

Flashback on

Liburan itu terasa menyenangkan meski hanya semalam dan sekejap bagiku namun bermakna sangat dalam hidupku.

Baju kami sudah serasi dan senada, kaki ku mulai memasuki mansion yang mulai ku impikan dengan Abrisam yang akan tinggal bersama.

Pintu besar itu terbuka lebar dengan menampakkan dua pasangan insan yang tak ku ketahui siapa dan Azrel yang di sampingnya.

' tuhan tolong jangan kecewakan harapan ku, lagi... '

" Kenapa tak menjemput kami nak? Apa kau sangat sibuk? " Ucap ibunya sambil mengelus pipi Abrisam.

" Siapa wanita ini? " Tambah ayah Abrisam dengan wajah menyelidik.

" Sebelumnya aku minta maaf karena ada kesibukan jadi tak bisa menjemput kalian dan perkenalkan dia aurelia Aurora Tanisha, pembantu baru di rumah ini. " Jawab Abrisam sambil menunjukku disampingnya.

" Apa benar pembantu? Bajunya sangat wah sekali ibu rasa. " Sahut ibunya kembali.

" Sudahlah bu, terserah pembantu saja mau pakai apa toh mereka membeli baju dengan uang mereka sendiri. " Ucap Abrisam kembali. " Lebih baik sekarang kita habiskan waktu keluarga bersama. " Lanjut Abrisam di Sertai anggukan semua orang disana.

Abrisam dan yang lainnya pergi ke tempat keluarga, mereka mulai menghabiskan waktu bersama dan menyisakan aku yang terisak dalam diam, karena anggapan sebagai pembantu kini melekat, lalu untuk apa? Untuk apa selama ini Abrisam terus membuat diriku terlena dalam rasa romantis? Ah sial! Aku terlambat menyadari ketika rasa suka mulai muncul perlahan.

CRAZY LOVE [ REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang