Mentari dengan malu-malu nya terbit perlahan, membuka dirinya untuk dilihat sinarnya mulai menerangi bumi dengan kuasanya, sungguh suasana yang membuat tubuh menjadi terbangun karena usik kan halusnya.
Netra ku kini mulai menyesuaikan cahaya sang mentari, tangan ku mulai ku rentang kan ke atas dengan harap rasa pegal ku terobati dan hilang dari raga ku ini, tapi wajar saja bukan aku baru sehat dan juga baru pulang dari rumah sakit?
Raga ini mulai beranjak dari tempat ku berada, tangan ku di bantu oleh jemarinya mulai membereskan tempat tidur yang semalam ku tempati, terlihat tak begitu berantakan hanya selimut yang terpakai, setelah usai, aku melangkah menuju tempat Azrel tidur iya sofa, ku lihat tidurnya begitu nyenyak hatiku jadi sakit melihatnya tidur di sofa karena ku.
Sosoknya yang masih bermain dalam mimpinya membuatku selalu bertanya-tanya kenapa ia baik padaku? Yah meski ku akui dia pernah mengikat ku dan menamparku bahkan hampir memperkosa ku, pandangan pertama ku padanya adalah jahat dan mengintimidasi namun aku salah dia orang baik yang kurang di perhatikan mungkin saat ini aku akan memperhatikan Azrel.
Jemariku dengan hak nya sendiri mulai membelai wajah Azrel, netra ku merekam jelas-jelas bayangan nya dalam diam ku, akal sehat ku mulai menginginkan Azrel ada dalam dekapan ku, kendaliku mulai luluh dengan wajah rupawan Azrel, batin ku bergejolak, ah jika waktu bisa di ulang... Aku ingin kau yang membeliku, atau menemukan ku atau menyelamatkan ku mungkin? Sial, kenapa harus Abrisam Azrel?
Air mata ku mulai lolos saat kembali mengingat dimana, Abrisam mengambil virgin ku yah sebuah kebodohan saat aku kembali dari lamunan ku kenapa aku menyerahkannya padanya? Tuhan kenapa kau membuat aku terjebak dengan adik kakak ini? Kenapa kau tak izin kan aku dengan hidup bebas saja kenapa tuhan? Atau kenapa kau tak biarkan aku tinggal dengan ibu? Atau ikut mati dengan ayah saja?
Lamunan ku mulai kacau jika mengingat masa lalu, bibir ku tanpa permisi mulai mencium kening Azrel yang tengah tertidur pulas di sofa, tubuhku mulai bangkit dan melangkah menuju kamar mandi, iya aku akan membersihkan tubuhku dan memasak untuk Azrel.
Skippp >>>>>>>>>>>>
Tubuhku sudah berbalut baju hijau dan rok serta rambut terurai, rasanya nyaman, dan juga cocok baju yang di sediakan Azrel, yah apapun itu aku harus segera masak dan membangunkan Azrel, kaki jenjang ku mulai memasuki dapur namun semuanya sudah tertata rapih disana, iya makanan dan juga piring nya, serta Azrel dengan baju hijau muda ala pantai nya.
" Aurel makan lah, semoga kau suka masakan ku. " Ucapnya tersenyum ramah.
" Baiklah, terimakasih untuk bajunya, hari ini kau libur Azrel? " Tanyaku sembari duduk di kursi dan berhadapan dengannya.
" Iya, hari ini aku sengaja libur, kau butuh hiburan aku akan kerja besok jadi sekarang kau habiskan makanan ini dan kita jalan-jalan banyak yang menarik disini. " Ucap Azrel dengan senyum.
" Baiklah Azrel terimakasih untuk semua nya. " Ucapku perlahan dan mulai memakan makanan.
Fikiran ku mulai pergi menjelajahi apa yang akan di lakukan kami setelah makan dengan keheningan ini usai, apakah kami akan ke taman bermain? Oh oh aku tau tau kah kita akan menghabiskan waktu bersama? Ah sudah lah jangan di fikirkan imajinasi ku akan liar jika terus di teruskan.
Skippp >>>>>>>>
Kini aku dan Azrel pergi dengan sepeda ia menggayuh nya kuat-kuat, kami jadi pusat perhatian publik disana bagaimana tidak Kami seperti pasangan yang serasi, bahkan mata para wanita itu memperhatikan kami seolah tak suka, tapi aku menikmati semua ini.
" Aurel, jangan melamun terus temani aku dengan mengobrol dengan ku. " Pinta Azrel di tengah lamunan ku.
" Baiklah, sebenarnya kita akan kemana Azrel? " Tanya ku perlahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY LOVE [ REVISI ]
Teen Fictionnasib rumit menjadi jalan cerita hidup sang gadis itu dengan berakhir di rumah bordil? oh bagaimana bisa? hanya sedikit pelarian hingga di pungut oleh pemilik rumah bordil " tuhan aku tak kuat bunuh saja aku," gumam ku dalam pecah tangis ku pria...