4

10.4K 102 4
                                    

Ndak suka Ndak usah baca
Dilarang plagiat toh

Warning chapter 21+

.

.

.

.

Enjoy your read


Memang benar semuanya berjalan baik pagi hingga siang itu, namun kembali tak bisa di pungkiri setelah mobil mewah itu terparkir di halaman labirin sesat itu kembali jantung ku berdetak kencang membuat ku semakin takut terlebih terakhir pria aneh itu memandangku dengan mata yang berbinar-binar.

Kami masuk dengan membawa semua belanjaan yang di beli olehnya dan aku tapi ingat belanjaan ku hanya dua sedangkan dia? Satu toko dia beli tapi abaikan itu semua, suasana mansion milik nya itu sangat mencekam saat sore tiba, tak ada pelayan disana satupun dan parahnya aku tak melihat adiknya dimana pun, tuhan ini kah waktu aku tiada?

Ia merangkul ku menuju kamar yang ia berikan untukku yang artinya kamar itu adalah milikku, pintu nya ia buka dan terlihat beberapa hiasan yang belum pernah ku lihat terpatri di kamar ku entah ini halusinasi atau memang benar ajalku semakin mendekat, oh ini menakutkan!

Ia membawaku duduk di ranjang dengan perpaduan Sprai hitam dan juga ranjang putih yang membuatnya sangat menarik netra ku karena sangat berbeda 180° dengan apa yang kulihat tadi pagi.

" Aurelia Aurora Tanisha, " gumamnya.

Suara itu memecahkan lamunan ku tentang suasana tegang yang mencekam disini rasanya sungguh kaget terlebih rasa takut terlalu menguasai diriku, langkahnya terus membawaku masuk kedalam kamar dan ya yang ku takutkan mulai terjadi, ia mengunci pintu kamar ku dengan telaten nya.

" Aurel, " gumamnya lagi.

Suara itu kembali membuatku bergidik ketakutan suara bariton nya seakan mengintruksikan bahwa ini adalah hari terakhir kalinya ku hidup di hadapannya.

Ia tak bergumam lagi, yang ku dengar hanya langkah kakinya di belakang tubuhku yang kian terus mendekat membuat jantungku berdegup kencang dengan rasa yang tak karuan.

Kurasakan hangat tangan nya mulai menjalar di tubuhku tentu saja ia sedang menjamah tubuhku terlebih saat ini aku sedang menggunakan busana yang ku rasa membuat libido nya menaik dengan drastis.

" Aku akan melakukan malam ini boleh kan? " Tanyanya saat aku dalam kurungannya.

" ... " Aku tak bisa mengatakan apapun lidahku kelu untuk mengatakan banyak kata.

" Aku akan bermain lembut aurel, jadi ku harap kau memberikan ku izin, " gumamnya kembali.

Tangan nya membuat tubuhku berbalik dan wajah ku tepat di dada bidang nya terlebih nafasku mulai tercekat menghirup parfum yang sangat memabukkan penciuman ku, tangan nya mulai mengangkat daguku netra ku melihatnya dengan sayu.

Bibirnya ku lihat mulai mendekat ke bibir ku dengan refleknya mataku ku pejamkan karena rasa takut itu membuat diriku tak berdaya di hadapan nya.

' muacchhh '

Ciuman yang ku kira akan mendarat di bibir ku ternyata mendarat di kening ku, dengan lembut dan perlahan nya ia menempelkan nya di sana, dan kembali menatap wajah ku dengan sayu.

" Apa kau izinkan aku Aurel? "

Tanya nya kembali, sungguh aneh ini di luar dugaan ku sebagai mangsa nya kenapa ia harus meminta izin padaku? Pertanyaan itu selalu membuat ku bingung, dan entah mengapa saraf kepala ku membuat kepala ku mengangguk dengan sendirinya. 

CRAZY LOVE [ REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang