17 Agustus 202X
Tubuh yang penuh perban itu masih terbaring lemas dibatas ranjangnya, yang setia dengan alat infus terus memberinya pasokan cairan ke tubuhnya, rambut panjang gadis itu pun mulai kusam, namun tetap saja saat ia terpejam pun wajah nya tetap tenang seolah ia bebas.
Di sisi ranjang itu masih saja wanita itu setia dengan posisinya, iya tubuh tua yang ringkih menemani putri yang tak kunjung kembali membuka matanya, dia terus berharap sambil menunggu dan terus menunggu semoga penebusan dosanya tidak akan sia-sia.
Jemari mereka saling memegang erat seolah bicara dari hati ke hati, tak di sangka pegangan itu perlahan mendapatkan respon, jari sang putri tidur kini bergerak perlahan, tak hanya itu perlahan netranya perlahan pun ikut terbuka, tangan kurus itu perlahan memencet bel yang tersedia disana agar dokter segera datang dan mengecek keadaannya.
" Syukurlah perlahan kau sudah mulai bangun, segeralah pulih, dan segera balas kan dendam mu pada mereka. "
Doktor pun dengan sigap datang ke kamar mereka di temani antek-antek nya siapa lagi kalau bukan asisten doktor benar kan? Dengan stetoskop di leher sang doktor perlahan ia mengecek keadaan detak jantung Aurel yang baru saja terbangun setelah beberapa hari terbaring, tak hanya itu doktor pun memeriksa mata Aurel dengan senternya serta mengecek denyut nadinya.
" Mari kita bicarakan ini di luar Bu. " Ucap sang doktor.
Mereka bertiga pun keluar meninggalkan kamar yang masih menyisakan Aurel disana.
" Ada apa doktor, apa Aurel keadaannya sudah stabil? " Tanya wanita itu.
" Jika di katakan stabil mungkin belum karena anda berkata dia sebelum mendapatkan luka itu mengalami shock berat, namun keadaannya bisa di katakan mulai membaik, kita doakan saja yang terbaik untuk nya jika ada apa apa segera pencet tombol ( vote di akhir cerita agar tau perkembangannya lebih cepat bercanda, tapi boleh juga buat di lakuin-^ ) lagi dan jangan lupa untuk pasien agar memperbanyak istirahat dan juga makan terutama buah setelah sadar itu akan membuatnya lebih baik. " Ucap sang doktor.
" Baik doktor. " Ucap wanita itu.
Lantas doktor itu pergi bersama sang suster sedangkan wanita itu kembali masuk ke kamar putri tidur yang sudah bangun, dan menyapanya perlahan.
" Aurel, doktor menyarankan untuk kau istirahat lebih banyak dan juga mencoba makan buah-buahan. " Ucap wanita itu sambil perlahan memegang tangan mungil itu.
" Maaf sebelumnya tapi siapa kau? Apa aku mengenal mu? Maaf aku tak mengingat siapa dirimu, dan siapa Aurel? "
" A-aapa?! "
--------------------
Azrel datang dengan tergesa setelah ia menerima pesan dari Aslan, saat di jumpai di rumahnya Aslan terlihat sangat santai sedang kan Azrel datang dengan rasa yang membuncah penasaran karena info yang di temukan Aslan.
" Jadi katakan apa yang kau dapatkan Aslan. " Ucap Azrel.
" Hoi, kau terlalu terburu-buru jadi santai sedikit dan kita bahas sambil makan oke. " rayu Aslan.
" Baiklah. " Ucap Azrel mengalah.
Aslan menunjukkan jalan menuju ruang khusus pengintaian nya meski pun Aslan dan Azrel hanya masuk ke kamar Aslan tapi itu bukan lah kamar biasa setelah Aslan memencet tombol yang ada di kamarnya.
Papan besar dengan banyak foto serta tali terpampang disana di hadapan Azrel dan juga Aslan dengan cup mie instan yang menemani mereka melihat itu semua.
" Kau lihat saja dulu dan ku harap kau bisa membacanya aku mau makan mie instan dulu. " Ucap Aslan sambil memegang mie instan dan mulai memakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY LOVE [ REVISI ]
Novela Juvenilnasib rumit menjadi jalan cerita hidup sang gadis itu dengan berakhir di rumah bordil? oh bagaimana bisa? hanya sedikit pelarian hingga di pungut oleh pemilik rumah bordil " tuhan aku tak kuat bunuh saja aku," gumam ku dalam pecah tangis ku pria...