"Anjing, sumpah gue benci banget ya sama itu cewek."
Tara yang duduk di depan Chandra mengernyitkan alisnya, lalu cowok itu menoleh ke arah Ale yang cuma mainin hpnya cuek.
"Cewek yang mana lagi, Le?" tanya Tara sambil mengunyah baksonya perlahan.
"Bangsat Tar, yang ini beda. Ini cewek ngeselin banget, liat muka juteknya aja rasanya pengen gue—Argh." ucap Chandra lagi dengan raut kesal yang kentara. Cowok itu bahkan sampai mengacak-ngacak rambutnya frustasi saking kesalnya.
Namun ekspresinya berubah 180 derajat ketika dua orang cewek dengan atribut MOS lengkap berjalan menghampirinya—seenggaknya itu yang Chandra kira—sambil menatap ke arahnya.
Muka Chandra langsung berubah sumringah. Cowok itu menyisir rambutnya ke belakang lalu menampilkan senyum menawannya.
Namun ekspresi sumringahnya berubah ketika mendengar ucapan salah satu cewek yang kini berada di depan mejanya.
"K-Kang Ale..."
Anjing, gue udah nyengir nyengir ganteng taunya mau nyamperin si Ale, batin Chandra kesal.
Ale yang sebelumnya lagi mainin hpnya mendongak dengan raut datarnya.
Cowok itu gak ngucapin apa-apa, cuma mengangkat sebelah alisnya lalu menaruh hpnya diatas meja kantin.
"B-boleh minta tanda tangannya gak...?" tanya cewek itu lagi, sambil mengulurkan buku tulis dengan sampul karton berwarna merah.
"S-saya juga mau minta kak..." ucap cewek yang satunya lagi.
Ale masih memandangi datar kedua cewek yang kini melirik-lirik takut dirinya.
Sementara Tara kembali mengunyah baksonya cuek, dan Chandra menunduk berusaha menahan tawanya.
Kedua mata Ale kemudian teralih untuk menyusuri kantin yang saat itu ramai. Banyak peserta MOS yang kesana kemari berusaha mengumpulkan tanda tangan dari para anggota OSIS.
Tatapan Ale kemudian jatuh ke tiga orang cewek yang kini menduduki bangku di tengah kantin.
Lebih tepatnya, tatapannya cuma jatuh ke satu cewek yang sedang memasang raut juteknya.
Ale kemudian menunjuk cewek itu yang duduk gak jauh di depannya, membuat kedua peserta MOS yang tadi meminta tanda tangannya mengikuti arah jari telunjuknya.
"Minta tanda tangan dia aja. Tanda tangan dia berarti tanda tangan saya."
Chandra mengikuti arah telunjuk Ale lalu cowok itu langsung melebarkan matanya saat melihat siapa yang ditunjuk oleh cowok itu.
"LAH?! Si cewek bar-bar?!"
Tara mengernyitkan kedua alisnya lalu ikut menoleh untuk ikut melihat arah telunjuk Ale.
Cowok itu tanpa sadar melebarkan matanya.
Lah, Egi?
Sementara kedua peserta MOS yang daritadi masih memandangi Egi—orang yang ditunjuk Ale, dengan perlahan menatap satu sama lain lalu balik menatap Ale yang kini memainkan hpnya cuek.
"U-um, cewek yang m-mukanya jutek itu, Kang?"
Chandra hampir tersedak jus alpukatnya sementara Tara buru-buru menghabiskan baksonya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Metanoia
Fanfic(DISCONTINUED) Their journey of changing their significant others mind, heart, and self through different ways. © drunkskey, 2020.