6. It's Not Living If It's Not With You

3K 420 27
                                    

"Gi, nanti kamu berangkat sama Aga ya."

Ucapan Anggita yang tiba-tiba itu bikin Egi yang tadinya lagi memakan sarapannya menoleh lalu melotot, begitu juga dengan Aga yang hampir nyemburin susunya.

"Kok gitu ma?!" ucap Aga tak terima, setelah menelan susu yang tadi diminumnya.

Anggita menghela nafasnya lalu dengan santai menyuapkan nasi goreng ke dalam mulutnya.

"Mobil kakak kamu mau mama pinjem buat belanja bulanan hari ini. Jadi kamu berangkat sama kakak kamu dulu, cuma sehari ini aja kok."

"GAK!"

"Gak."

Ucap Aga dan Egi bersamaan. Keduanya lalu saling menoleh ke satu sama lain lalu saling melemparkan tatapan tajam.

Andra yang lagi membaca korannya pun menghela nafasnya pelan, lelaki paruh baya itu lalu melipat korannya kemudian menatap Egi dan Aga bergantian.

"Kalian tuh kapan sih berhenti berantem gini? Papa pusing dengernya."

Egi memutar bola matanya malas lalu kembali memakan sarapannya, sementara Aga langsung beranjak dari duduknya lalu meraih ransel adidas hitamnya.

"Pokoknya Aga gak mau berangkat bareng Teh Egi. Aga duluan, assalamualaikum!" ucap Aga lalu berlari keluar menuju garasi rumahnya untuk mengambil motornya.

Anggita lagi-lagi menghela nafasnya, wanita itu lalu menoleh ke arah Egi yang sedang memakan sarapannya dengan santai.

"Yaudah, kalo gitu kamu berangkat sama Tara aja ya, Gi? Sekalian kamu kasih tau dia soal yang semalem." ucap Anggita, yang membuat Egi refleks menoleh ke arah mamanya itu.

"Dih? Kok gitu sih ma?! Egi gamau ah." ucap Egi sambil memajukan bibir bawahnya.

Fyi, rumah Tara dan rumah Egi itu depan-depanan. Dua-duanya sahabat dari kecil, tapi mutusin buat saling gak kenal kalo di sekolah atas permintaan Egi. Karena Egi sadar dia sama Tara sama sama dikenal dan Egi gak mau semakin diomongin karena keliatan deket sama Tara.

Tara? Cowok itu sih nurut aja. Lagian dia juga tau apa akibatnya kalo dia sama Egi keliatan deket di sekolah.

"Ya terus kamu maunya naik apa? Gojek?" tanya Anggita datar.

Egi diem. Masalahnya, gak mungkin kan dia naik gojek tapi make rok span kayak yang dipakenya sekarang?

Sementara Egi paling anti naik gocar sendirian. Takut, katanya. Orang jaman sekarang serem-serem.

Tapi kalo berangkat sama Tara, pasti dia kena lagi di sekolah nanti sama fans-fansnya Tara.

Tapi daripada nekat naik gojek terus rok spannya sobek, atau naik gocar sendirian, Egi lebih milih berangkat bareng Tara aja.

Bodo amat sama fans-fansnya Tara.

Egi akhirnya dengan sangat terpaksa menghela nafasnya panjang.

"Yaudah, aku sama Tara aja." ucap Egi, lalu menghabiskan sarapannya dan minum susunya sebelum akhirnya beranjak dari duduknya dan mengambil ranselnya.

Egi mencium tangan Anggita dan Andra lalu melangkah keluar rumahnya menuju rumah Tara yang berada di depan rumahnya.

"Egi berangkat, assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."


****


Egi menarik nafasnya panjang saat cewek itu telah berdiri di depan pintu rumah Tara.

MetanoiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang