15

1.3K 110 26
                                    

Masih di hari yang sama kek di chap 14

Malam ini dihabisin Wendy dengan nonton channel TV kesayangan. Belum ada PR, Wendy bisa leha-leha bentar.

Ponselnya sepi, gak ada yang chat. Mau nonton utube, sayang kuota. Maklum aja ya, di rumah mana ada wifi. Kata papa dan mamanya sih biar Wendy gak ngabisin waktu di depan ponsel. Pilihan bijak sih, tapi dalam hati Wendy mengeluh:

'Bilang saja pelit hohoho.'

Jangan pernah nyontoh sifat Wendy yang satu ini, ya!

Ketawa kayak orang bego, Wendy asik banget nonton TV bersamaan sama masuknya camilan yang toplesnya lagi dipeluk di atas lipatan kaki. Wendy gak pernah anggun di rumah, seenaknya aja makan sampe celemotan dan tangan penuh bumbu ciki warna oren itu.

Memang gak boleh nilai orang dari cover-nya aja.

Selagi nonton, cekikan, panggilan telepon dari ponsel buat Wendy ngalihin sebentar fokusnya. Kedua matanya langsung natap ponselnya yang bergetar dan berbunyi di atas meja.

Yoongi Min is calling...

Wendy auto kaget dong!

"WIH GILA NGAPAIN COBA DIA NELPON?!?!"

Toples diletakkin di atas meja, jari Wendy yang gak terkena bumbu ciki langsung menggeser ke ikon warna ijo. Sesudahnya, langsung dia tempelkan layarnya itu ke telinga.

"Halo? Iya? Kenapa Yoongi? Ada perlu apa nelpon? Kita gak ada PR kan besok? Trus kita gak satu kelompok, kan? Kalau kita sekelompok, gue harus-"

"Bawel amat. Gue aja belom ngomong."

Wendy langsung mingkem. Kan Wendy panik, seorang Yoongi bisa nelepon duluan makanya dia ngomong gak direm lagi.

"Eh, iya, maap. Hehe. Silahkan, ngomong aja, mo apa."

"Lo ngerasa ada yang ilang gak dari tas lo?"

Wendy mengernyit, "Eh? Kayaknya gak ada, tuh? Seinget gue, lengkap-lengkap aja barang yang ada di tas gue tadi."

"Terus gantungan kunci gambar molang ini punya lo, bukan?"

"Bentar. Jan dimatiin. Gue mau cek tas gue dulu."

Dengan gerakan cepat, Wendy langsung lompat dari sofa. Naikin tangga dengan berlari, lalu masuk ke dalam kamar. Dengan gesit Wendy mengambil tas warna biru yang ada di bawah meja, membolak-balik tas dan kaget. Matanya melotot, kayak mau lepas dari kelopak mata.

"IIIH KOK BISA ADA DI ELO SIH?!?!?"

Wendy gak sengaja ngegas sama Yoongi. GAK SADAR DIA!!!

"Gue yang copotin."

Seketika Wendy langsung speechless di tempat. Kalau yang sering terjadi adalah ponsel yang terlepas dari tangan, ini malah tas yang terjatuh dari pegangan Wendy. Sori, sori aja, walaupun kaget setengah mampus sama omongan santai Yoongi, Wendy masih sayang sama ponsel satu-satunya itu.

"L-lo serius? JAHAT BANGET SIH. ITU DIKASIH OLEH TEMEN GUE WAKTU SMP, TAU! MASA TEGA-TEGANYA LO AMBIL GITU AJA?! APA SALAH GUE SAMA LO-"

"Hahaha, ya enggaklah. Ngapain juga gue ambil barang imut gini."

Wendy diem. Bukan mau dengerin penjelasan Yoongi, tapi lebih ke mengulang suara ketawa Yoongi yang singkat tapi berkesan itu.

'Akhirnya Yoongi ketawa, gue kira dia beneran robot selama ini, anjaaaai.'

Pak Dokter - Sehun ; WendyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang