Hari Minggu

1.4K 13 5
                                    

Raja siang sudah menyinari wilayah kami. Cahaya masuk ke kamarku melewati jendela, membuat kamarku cerah.

Aku sudah merasa segar, karena sudah mandi pagi tadi. Walaupun sebenarnya aku kedinginan, tapi ya nggak apa apa.

Cuaca sedang cerah di luar. Aku melihat mama menjemur kasur dan piyamaku yang sudah terbasahi oleh air ompolku.

Sekarang sudah pukul 07.00 pagi. Aku keluar untuk menghangatkan badanku. Rasanya sangat hangat di bagian punggungku, karena aku membelakangi matahari.

Datanglah seorang sahabatku, namanya Michael. Dia merupakan serigala abu-abu dalam kelompok alpha. Jadi dia itu pemberani. Tidak sepertiku yang penakut.

Dia menghampiriku dan menyapa, "Hai, Sissyan!"

"Hello!"

"Itu kok ada kasur sama baju dijemur?"

"A..aku nggak tau." jawabku agak sedikit malu.

"Ehem! Ada yang accident nih..." sindirannya.

"Apaan sih?!" kataku sedikit kesal ditambah malu.

Wajahnya menatapku dengan tatapan menyindir dan serius. Dia terus mendekatiku dengan tatapan yang tetap seperti itu.

Pipiku mulai memerah. Lah, kok bisa ya? Padahal kan buluku warnanya pink, jadi nggak keliatan dong kalau blushing. Ya pokoknya gitu deh.

"Ya iya aku ngompol!" aku menutup mata dengan kuat ditambah wajah memerah, dan telingaku turun.

Aku menutupi wajahku dengan kedua cakarku.

"Hehe." tawa sindirannya.

"Plus ih, jangan kasih tahu yang lain! Aku malu banget."

"Haha! Tenang saja. Aku kan sahabatmu! Aku bakalan dirahasiakan kok."

Hatiku terasa sedikit lega, tapi tetap masih merasa malu.

"Oh hei! Aku bakalan liburan hari ini. Apakah kamu mau ikut?"

Waw, liburan mulu dia. Padahal selama liburan ini aku hanya rebahan saja di rumah. Lagi males liburan.

"Emangnya mau kemana lagi?"

"Ke pantai. Mama kamu juga ikut lho!"

"Benarkah?"

"Iya! Tadi yang ngajak mamaku."

"Baiklah. Aku mau bicara dulu sama mama."

Tanpa berkata-kata lagi setelah itu, aku langsung lari ke dalam menemui mama. Aku mencari mama dimana-mana. Dan ternyata, mamaku ada di kamarnya.

Mama sedang membereskan baju-baju, dan yang lainnya ke dalam kopernya. Aku juga melihat ada baju dan barang-barang ku dimasukkan ke dalamnya.

"Mama!"

Mama langsung menatapku, seperti orang yang kaget.

"Eh, sayang! Ada apa?"

"Mama mau liburan sama Mamanya Michael?"

"Iya, sayang!"

"Kalau aku diajak nggak, Ma?" Aku memasang wajah manjaku agar jadi diajak ikut.

"Pasti lah, sayang. Mama udah nyiapin semuanya." jawabnya sambil senyum tipis.

"Yes!" aku bersorak kegirangan sambil mengayunkan tanganku yang dikepal.

"Eh, tapi Ma, itu jemuran mau digimanain?"

Mama memasang wajah terkejut.

"Eh iya, Nak. Mama hampir lupa."

Mama langsung berlari keluar untuk mengambil semua jemuran itu untuk dimasukkan ke rumah. Takut ada yang nyuri.

Untungnya aku sudah mandi, sarapan sudah tadi jam 6. Jadi hanya siap-siap membereskan barang-barang yang mau dibawa.

Aku berlari ke kamarku. Ku ambil tasku, dan membukanya. Aku mengambil beberapa pakaian di lemariku, uang jajan yang masih tersimpan, hp yang tersimpan di atas meja, dan celana kesukaanku.

Michael berteriak di luar, "Mau ikut nggak?"

Aku mengintip lewat jendela kamarku, dan mengacungkan jempol "iya!"

"Baiklah. Kami siap-siap dulu."

Michael pun langsung pergi.

Aku langsung bergegas memasukkan semua itu ke dalam tasku. Semuanya muat untuk dibawa, hanya saja sedikit berat.

Celana dan baju kesukaanku langsung aku pakai dari sekarang. Sedikit-sedikit aku bercermin dengan pakaian kesukaanku. Aww jadi malu melihat diri sendiri.

Untung sekali sahabatku mengajak liburan sekeluarga. Jadi liburanku tidak sia-sia. Ya walaupun kami keluarga yang cukup kaya, tapi aku nggak suka liburan sendiri. Harus ada temen atau sahabat yang ikut.

Kali ini kita semua bersama keluarga Michael naik mobil keluarga kami. Mobilnya memiliki banyak kursi, dan bagasi nya cukup besar. Dan di dalamnya ada dua tenda yang bisa kami pakai saat tidur dipantai nanti.

Dan juga pantai yang kami tuju sangat ramai. Katanya, di sana bakalan banyak turis asing, banyak yang menyalakan kembang api, dll. Air lautnya pun banyak ombaknya, tapi kecil-kecil. Pokoknya aku bakalan nggak bisa tidur, karena keramaian di pantai sana. Pemandangan sunset nya pun sangatlah memanjakan mata. Ditambah beberapa burung yang terbang bermigrasi, seperti di film romantis saja. Mamaku yang memilih.

RegressionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang