Besok aku sudah mulai sekolah. Semuanya sudah aku siapkan. Buku catatan baru, peralatan tulis baru, kalau tas sih nggak karena masih bagus, hehe.
Semuanya dah lengkap. Sudah dicek dan re-cek lengkap, tinggal istirahat besoknya berangkat sekolah.
"Sayang, pakai popok dulu sebelum tidur!" Mama pun datang masuk ke kamarku.
Aku langsung berbaring di atas ranjang ku. Dipakaikan popok lagi.
Setelah selesai, Mama mengecupku, "Malam, Nak!"
"Ih Mama! Aku bukan anak kecil, nggak usah dicup!"
"Nggak apa-apa, nggak ada yang lihat kok."
"Tetep aja aku malu, Ma."
"Hehe.." Mama meninggalkan kamarku, dan mematikan lampu.
Aku pun tidur.
***
Keesokan harinya aku bangun sebelum subuh. Aku sempat ingat untuk mengecek popokku, ternyata aku ngompol lagi. Popok yang aku kenakan sudah menggembul.
Aku lepasin aja sendiri saat mandi. Walaupun dingin tapi aku paksakan saja untuk mandi. Dilepaskanlah popokku di kamar mandi, kantung plastiknya nggak ada, "MAMA! KANTUNG PLASTIKNYA!" Teriakku di dalam kamar mandi.
"Iya!" Suara Mama terdengar dari luar kamar mandi.
Mama membukakan pintu sedikit, dan menunjukkan kantung plastiknya ke aku, aku ambil itu. "Makasih, Ma!"
Aku masukkan ke dalam kantung plastik, dan mengikatnya. Aku taruh dulu di pojok kamar mandi, karena tidak ada tempat sampah di dalam kamar mandi. Akhirnya aku mandi.
***
Yes, sekarang aku pergi ke sekolah lagi. Bertemu dengan guru-guru lagi, duduk di kursi dan meja belajar lagi, dan bertemu dengan teman-teman yang selalu mem-bully aku lagi. Capek di-bully mulu.
Aku berangkat dengan menaiki mobil. Mama yang menjadi supir, kalau ada ayah biasanya sama ayah.
Dengan waktu yang cukup singkat, akhirnya sampai juga di sekolah. Aku bersumtangan ke Mama, dan keluar dari mobil. Suka dan dukanya pun keluar saat mulai masuk, sukanya ketemu teman-teman lagi, dukanya di-bully lagi.
Aku jalan masuk, melewati lorong-lorong, dan akhirnya masuk ke kelas. Lumayan jauh juga dari gerbang ke kelasku.
Aku duduk di kelas IX-C di sekolah ini. Semester 2 kayaknya bakalan banyak banget latihan-latihan ulangan, apalagi nanti ulangan nasional.
Aku masuk ke ruangan, disana ada beberapa cewek dan cowok. Baru sedikit. Biasanya mereka masuk agak siang. Kadang juga ada yang terlambat masuk.
Kesempatan ada kursi kosong di meja yang paling depan, aku langsung menyimpan tasku di sana. Mejanya depan guru lagi. Yah, aku emang nggak suka bersosialisasi atau ngobrol dengan orang lain, ya aku duduk aja langsung tanpa melakukan apa-apa.
Biasanya saat pertama kali masuk sekolah setelah libur panjang, akan dibebaskan alias gurunya tidak akan masuk ke kelas satu hari itu. Dan para murid semua berbondong-bondong melihat dan mencatat jadwal pelajaran yang baru.
Waktu hampir pukul 7, mereka sudah datang sebagian, namun sedang ngobrol di depan kelas.
Upacara bendera hampir dimulai. Aku mengambil topi di tasku, dan hanya membawanya. Aku keluar dengan pandangan lurus tanpa menyapa ke mereka, soalnya merekalah yang selalu mem-bullyku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Regression
Fiksi UmumNamaku Sissyan-pup Betha Wolf, banyak orang memanggilku "sissyan". Ini kisah tentang aku yang kembali menjadi babyfur, tetapi umurku tetap 14 tahun. Kenapa bisa seperti itu? Apa yang terjadi? Ada apa? Bacalah ceritaku ini. Semoga bermanfaat.