11. MTIM

2.8K 102 2
                                    


Sejak seminggu yang lalu Rayna sudah menginjak kembali GHS dengan semangat, lukanya pun sudah mengering

"Zia, menurut lo ni bocah ganteng ga?" Tanya Rayna setengah berbisik

"Lo galiat ada guru, cogan ae isi otak lo" Kesal Keyzia juga berbisik

"Ehehe, eh tapi ganteng ga sih?" Rayna tetap meminta penjelasan pada Keyzia yang membuat gadis itu risih

"Iya!" Tukas Keyzia setengah berteriak karena kesal

Semua pasang mata tertuju pada mereka berdua, Rayna hanya memberi tampang tak berdosa pada guru yang menuju kearahnya bertolak belakang dengan Keyzia yang menegang karena takut

"Ekhem, apa yang kalian bicarakan?" Pak Bambang guru bahasa Indonesia tersebut bersedekap dada

"Oh ini pak, saya mau nanya cowok ini ganteng ga?" Tanya Rayna santai, wajah Pak Bambang memerah padam dengan pertanyaan siswinya yang satu ini

"Kamu ini! Didepan saya menererangkan tapi kamu malah sibuk sama cowok" Geram guru tersebut yang dibalas cengiran oleh Rayna

"Hehe, gini lho pak saya sebagai manusia cantik semerbak bunga~"

"Bangke" Sambung Darren membuat Rayna membolakan matanya tajam

"Lo diem ato gua pites"

"Bener ga pak? Bunga bangke kan?" Tanya Darren yang diangguki Pak Bambang

"Terserah ya mau bilang apa, cecan mah pasti banyak haters nya"Rayna berujar dramatis

"Tuh kan Pak Bambang ae jujur"

"Lo syirik ae sih jadi orang gue tau lo ga cantik tapi gosah segitunya juga dong"

"Gue cowok goblok yakali cantik" Sahut Darren tak terima sembari melempar Rayna dengan kertas

"Coba sini liat punya lo, gua ragu soalnya ga pernah nonjol tuh" Sewot Rayna membuat seisi kelas susah payah menahan tawa melihat wajah Darren yang merah entah karena marah atau malu

"Lo kalo ngomong pada tempatnya dong"

"Emang kalo ngomong ada cetakannya ya?" Tanya Rayna polos polos bangsat

"Heh sudah sudah! Kalian ga liat saya disini?" Pak Bambang mulai menengahi karema sedari tadi ia juga menyimak perdebatan Rayna dan Darren

"Eh sejak kapan bapak disini? Saya kira patung" Ucap Rayna dengan wajah tak berdosanya

"Kamu?!" Geram Pak Bambang sambil meremas spidol yang ada ditanganya

"Iya pak saya kenapa?" Rayna kemvali menyahut dengan santai

"Keluar sekarang cepat!" Akhirnya, tanpa susah payah bolospun ia bisa keluar dengan bebas

"Alhamdulillah makasih ya pak, saya sayang bapak muach" Ucap Rayna akhirnya membuat Pak Bambang geleng geleng kepala

Meskipun Rayna adalah anak pemilik sekolah, ia tidak akan melawan guru dengan cara mengancam akan dipecat

Karena jika itu terjadi, tamat sudah riwayat Rayna ditangan orang tuanya begitupun dengan Ricko, namun terkadang mereka akan melakukan hal itu jika dalam mode singa.

Rayna bernyanyi kecil saat berjalan di rooftop yang sepi karena masih dalam jam pelajaran, saat sampai ia menatap pemandangan indah yang menyodorkan ibukota disiang hari

Angin sepoi sepoi yang tidak terlalu panas dan dingin membuatnya ingin memanjakan mata, Rayna tertidur disofa lusuh sembari memeluk kayu yang berukuran setinggi tubuhnya sebagai guling

Miss Troublemaker Is Mine!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang