Jam sudah menunjukkan pukul 22.00 namun Ricko masih setia duduk santai sembari menikmati semilir angin yang mengelus wajahnya.
Ia membuka mata saat ada tangan yang menyentuh pundak laki-laki itu, “Gimana?”
“Ga gimana - gimana,” Darren ikut duduk disebelah Ricko yang masih setia dengan posisinya.
“Lo belom pulang?” Darren menggeleng, mereka kembali hening sibuk dengan pikiran masing-masing.
“Bang,” Ricko bergeming mendengar panggilan Darren yang terdengar ragu-ragu.
“Gu-gue boleh kasih tau Rayna kalau kita udah rencanain buat nyer-”
Drrt.. Drrt..
“Hem.”
“Pulang! Nyari mangsa lo jam segini?!”
“Apa sih, masih sore juga,”
“Sore botak lo,” Ricko tetap diam, ia melihat apakah panggilan dari Rayna sudah berakhir atau belum.
“Dek, kenapa diem aja lagi?”
“...”
“Hallo,”
“Eh iya pulang ya bang, ada yang mau gue omongin,”
Tut..
Ricko mengernyit heran, tanpa menjawab pertanyaan Darren ia turun dari rooftop dan mengambil jaket juga kunci motornya.
“Bang! Kemana lo?”
“Cabut,”
“Huff gimana ya, gue gatega liat Ray bimbang tapi gamungkin gue ngalangin serangan balik Rival,” gumam Darren melihat kepergian Ricko.
“Itu urusan mereka,” entah sejak kapan Angkasa sudah bergabung dengan Darren. “Sejak kapan lo disini bang?”
“Baru, btw Dhyloora udah ngomong ama Rayna tentang rencana Rival nyerang Avegar,”
“Eh tau dari mana dia?”
“Ck bego, adek gua kan cukup bisa baca pikiran orang,”
“Terus gimana bang?”
“Rayna masih bingung katanya,”
“Tadi gue denger Rayna telfon Ricko ada yang mau di omongin katanya,” Angkasa menatap Darren dan mengangguk.
~
Ricko berjalan menaiki tangga, tidak heran rumah itu sepi karena kedua orang tua mereka selalu bepergian. Ricko melihat punggung gadis yang selama 16 tahun ini selalu ada bersamanya, ia tersenyum dan memeluk adik kesayangannya dari belakang.
“Tumben nyuruh pulang, kangen ya?” saat Ricko membalikkan Rayna, betapa kagetnya ia mendapati gadis itu menangis.
Laki-laki itu membolakan matanya lebar, “Lo kenapa?!”
“Hiks hiks Ricko huaaa!” Rayna menabrak dada bidang Ricko dan menangis sejadi-jadinya. Karena bingung Ricko hanya memilih diam dan mengelus puncak kepala adiknya sayang, “Sst udah ya jangan nangis lagi,”
Cukup lama akhirnya tangisan Rayna mereda, “Ada apa hem? Sini cerita,”
“Hiks bo-boboiboy galaxy tamat! Dan gue gatau kapan season 2 nya tayang huaa!”
Bruk!
“Sialan! Lo nangis hampir sejam cuma gegara ini? Dan parahnya lo nyuruh gue pulang?!” Ricko mendorong Rayna hingga gadis itu tersungkur di lantai, namun hal itu tak meredakan tangisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miss Troublemaker Is Mine!
Подростковая литератураGimana jadinya kalau kalian ketemu dan di klaim menjadi kekasih oleh cowok absurd yang notabane nya adalah musuh bebuyutan kakak laki laki lo sendiri? Cowok gila berotak mesum yang selalu gangguin hidup lo setiap kali ketemu bahkan disekolah sekalip...