Sudah lebih dari empat hari namun Raygan masih tidak ingin pergi menemui seseorang yang masih tergeletak dirumah sakit sana
Ia hanya melihat Rayna dari jauh dan selalu memastikan keadaannya apakah gadis itu baik baik saja atau tidak
Hari ini Raygan sekolah seperti biasa, dan duduk ditempat biasa ditemani Lierzo Regil dan Brayen
"Ini pesanannya" Ucap penjaga kantin membawakan empat piring nasi goreng dan empat gelas jus alpukat
"Gua baru sadar hari ini pesanan kita kek perawan" Gumam Lierzo melihat makanan diatas meja
"Bodo ah, lo gatau gimana aus dan lapernya gua dikala berdiri dibawah teriknya matahari" Sahut Brayen membayangkan kejadian tadi pagi
Memang mereka berempat telat dan memilih untuk masuk lewat pagar belakang yang alhasil ketauan oleh guru BK killer di sekolahnya
"Tau lo! komen bae, minum aja napa kapan lagi coba minum jus?" Raygan membenarkan yang sekarang asik dengan nasi gorengnya
"Raygan sayang, maaf ya aku telat dateng" Raygan memutar bola matanya malas saat melihat siapa yang berlari mendekatinya
"Lo lupa kemaren gua bilang putus?" Ketus Raygan sembari menghempaskan tangan seseorang di sebelah nya
"Aduh, perih nya di sini bang"
"Gila! Udah putus?"
"Buat gua aja deh lumayan walaupun bekas"
"Doyan yang bekas lo? Ambil nih barang bekas, btw masih belum gua sentuh kok takut kena virus gua"
"Lo serius belum nyentuh dia?" Tanya mereka bersamaan yang dibalas gelengan kepala oleh Raygan
"Gila lo singa berhati domba bro" Kagum mereka menatap Raygan tak percaya
"Raygan tapikan aku gamau kita putus aku gamau nerima kalo kamu mutusin aku tanpa sebab" Rengek Mysha sembari bergelayut manja pada lengan kekar Raygan
"Bro udah terima aja, primadona sekolah lho" Brayen menatap iba Mysha yang sedari tadi menahan tangis
"Cinta ga bisa dipaksa!" Tukas Raygan sembari menyeruput jusnya
"Hiks salah ak hiks aku apa hiks?" Belum sempat Mysha menyelesaikan ucapannya Raygan sudah berdiri dengan wajah datar, ia meletakkan uang berwarna biru sebanyak satu lembar diatas meja
"RAYGAN! HIKS!" Sontak semua pasang mata melirik kearah Mysha yang berusaha mengejar Raygan
Namun gadis itu terjatuh karena tertarung kakinya sendiri "GAN HIKS RAYGAN TUNGGU! HIKS!" Dalam keadaan terjatuh Mysha masih tetap menangis melihat kepergian Raygan yang tidak acuh padanya
"Tu cewek dramatis banget" Gumam Regil dan kemudian mengikuti Raygan yang sudah pasti menuju tempat nongkrong mereka
Semilir angin meniup lembut wajah Raygan membuat sang empu memejamkan mata
"Bro" Raygan masih diam walaupun ada orang yang memegang bahunya, ia tau itu adalah Regil
"Melek dulu napa" Sahut Lierzo membuat Raygan menatap sahabatnya satu persatu dengan malas
"Lo kenapa begitu sadisnya si sama Mysha?" Tanya Brayen sembari duduk diatas sofa lusuh disana
"Nanyain itu mulu deh perasaan lo pada, udah bayar yang dikantin belon?" jleb.
"Anjer! Gua lupa goblok" Lierzo menepuk jidatnya dan segera berlari menuju kantin, ia tak ingin jika namanya akan tertera lagi dibuku hutang
"Dasar misquen!" Lierzo mendengus kesal mendengar ejekan teman temannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Miss Troublemaker Is Mine!
Teen FictionGimana jadinya kalau kalian ketemu dan di klaim menjadi kekasih oleh cowok absurd yang notabane nya adalah musuh bebuyutan kakak laki laki lo sendiri? Cowok gila berotak mesum yang selalu gangguin hidup lo setiap kali ketemu bahkan disekolah sekalip...