part 19

2.9K 261 26
                                    

Hello maaf mungkin untuk sekarang aku sering telat up kerena mengingat undah masuk sekolah jadi aku akan lebih fokus untuk sekolah dulu.

Untuk sekarang banyak tugas yang harus aku selesaiin penelitian, essay, belum tugas lainnya.

So jadi jangan lupa untuk vote and comment.

Love you guys.

Yeri masuk kekamarnya dan menangis dengan bantal sebagai penutup wajah. Yeri tak pernah menyangka bahwa Jungkook bisa menghiati pernikahan mereka.

Walaupun pria itu tak mencintainya setidak Jungkook harus sabar sampai menunggu mereka pisah.

Sesakit inikah rasanya di hianati oleh orang yang kamu cintai?

Sesakit inikah rasanya melihat suami kita berhungan dengan orang lain?

Tangisan pilu itu keliar dari bibir Yeri jika orang melihat itu pasti merasa iba dengan sosok gadis yang sangat baik hati itu.

Ingin rasanya Yeri pergi saja dari sini, tapi ia tak tau harus pergi kemana pulang ke rumah orang tuanya tapi ia takut membuat orang tuanya jadi khawatis. 

Perutnya terasa mual dan pening kepalanya yang tahan sejak di rumah sakit semakit meninggkat. Saat hendak bangkit untuk mengeluar isi perutnya Yeri merasa kamarnya berputar.

Baru dua langkah ia maju kepalanya semakin pening pandangan semakin berkunang tak selang beberapa ia merasa pandangan semakin gelap dan mendengar teriakkan seseorang yang Yeri tidak ketahui.

Jungkook menuju ke kamar setelah berdebat dengan keluarganya, Mama Jungkook sangat tidak setujuh bahwa Jungkook pisah dengan Yeri begitupun sebaliknya Jungkook yang lebih tidak mau pisah dengan Yeri.

Saat Jungkook membuka pintu ia melihat sang istri sedang terkapar pingsan, Jungkook berlari dan berteriak memanggil orang yang berada di dalam rumah.

Tak berselang lama datang lah Papa Jungkook ngos-ngosan akibat berlari ia melihat ke arah Yeri yang pingsan di pelukan Jungkook tampa babibu lagi Papa Jungkook pun menelpon dokter pribadi mereka kerumah.

*-*-*-*

Yeri sudah sadarkan diri sebelum dokter datang, Mama Jungkook memberi Minyak kayu putih agar Yeri bisa sadarkan diri.

"Jadi bagaiman kondisi menantu saya dok? " Tanya Mama Jungkook dengan khawatir.

"Tenang saja tidak ada yang jarus di khawatiskan, karena menantu kalian sedang mengandung penerus kalian" jawab dokter itu dengan tenang tak lupa dengan senyumnya ramahnya.

"Maksud dokter Yeri hamil? " tanya Mama Jungkook lagi dengan antusias terlihat sekali binar kebahagiaanya di matanya itu.

"Iya Nyonya. Tapi kalian harus periksa lagi ke dokter kandungan jika ingin mengetahui lebih rinci" saut dokter itu lagi.

"Baiklah kalau begitu saya harus pergi karena harus memeriksa pasien yang sedang menunggu saya"  lanjut dokter berdiri dari tempat duduknya tadi.

"Mari dokter saya antar" ajak Papa Jungkook yang di anggukki oleh dokter tersebut.

Sedari tadi Mama terus berceloteh karena kesenangannya sebab keinginannya dari dulu yang menginginkan punya cucu akhirnya terkabulkan.

Hari sudah larut malam Mama Jungkook sudah kembali kekamarnya itu pun harus di bujik oleh Papa Jungkook,  karena Mama Jungkook yang tidak mau meninggalkan Yeri.

Nenek dan Kakek Jungkook sudah kembali kemar mereka, sedangkan Eunha dan Mamanya sangat amat tidak suka dengan kabar bahagia ini bahkan mereka berdoa semoga Yeri keguguran.

Dan sekarang di kamar tersisalah Yeri dan Jungkook,  sejak dari tadi Yeri terus mengelus perut yang masih ratanya itu.

Jungkook yang sedari tadi duduk di shoppa di kamar mereka pun mulai melangkahkan kaki nya ke kasur dan berbaring di samping Yeri.

"Besok kita ke dokter kandungan iya" aja Jungkook kepada Yeri. Saat ia ingin menyentuh perut Yeri, Yeri langsung mengibas tangan Jungkook dengan kasar.

Yeri menarik selimut dan tidur membelakangi Jungkook,  sedangkan Jungkook ia merasa sangat teriris melihat prilaku Yeri. 

1 jam Jungkook sudah berbaring tapi ia masih tidak bisa tidur dalam lubuk hatinya ia ingin sekali memeluk dan mencium perut Yeri.

Melihat Yeri sudah tertidur dengan nyenyak Jungkook pun membalikkan badan Yeri dan mencium perut rata Yeri.

"Nak baik-baik iya di dalam sana, jangan pernah nyusai Mama cukup  Papa saja yang menyusai Mama.  Papa sayang kalian, love you" Jungkook mengucap itu dengan lirih tampa ia sadari ia sudah meneteskan air mata.

Setelah itu ia menarik selimut kemali dan memeluk Yeri dan mencium kening Yeri dengan penuh kasih sayang.

My Cold Man (jungri) jungkook & yeriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang