Chapter 4

24 6 0
                                    

hei hoi apa kabar kalean?

ok ok i know gue lama banget updet chapter ini, ah soalnya lagi bener bener sibuk sama oraganisasi di kampus soalnya, dan proker lainnya.

maafkan daku ya.

yaudah deh nih di kasih chapter 4nya hehe.

selamat membaca.

selamat membaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Kangen itu di luar kendali manusia kan?

Andmesh kamaleng - Hanya Rindu

***

Semua tidak beraturan, Andin semakin merasa kalau perasaanya tak memiliki pendirian yang kuat ketika harus berhadapan langsung dengan Lintang seperti tadi, dia yakin pasti Lintang tau bahwa perkataanya tadi memang sepenuhnya kebohongan.

Bahkan dia sebenarnya tidak pernah merasa risih sedikitpun dengan perlakuan Lintang yang kadang cukup aneh, tapi menurutnya itu pasti akan menghacurkan proses melupakanya walaupun masih beberapa persen saja, Ah Andin begitu yakin pasti sekarang Lintang sedang sibuk menertawakanya atas semua perkataanya.

***

Selepas mengantarkan Andin pulang, Lintang merasa hari ini sudah membuat kekacauan dengan beberapa ucapanya yang mungkin secara tidak langsung akan membuat Andin akan semakin Bingung bahwa sebenarnya Hubungan mereka ini apa? Sudah berakhir atau memang sebenernya masih terjalin secara tidak langsung tanpa di sadari. Lintang mengacak kasar rabutnya seolah merasa salah besar bahwa sudah mengatakan sesuatu yang memang seharusnya tidak di katakan, sesekali tersenyum bahwa tidak salah kalau hanya mengakui rasa rindunya terhadap Andin tapi kalau Andin memang ternyata masih berharap Lintang akan mengajaknya balikan mungkin itu adalah hal yang sangat mustahil karena seorang Lintang sudah jelas dengan prinsipnya kalau dia tidak akan mengulang untuk cerita yang sama dengan orang yang sama.

Lintang menatap jam dindingnya yang sudah menunjukan pukul 8 malam. Malam sekali Lintang mengantar Andin hingga sampai jam 8 malam, sementara biasanya Lintang akan mengantarkan Andin pulang paling lambat adalah setengah 8 malam.

"Lucu aja gitu, gue yang ninggalin tapi ternyata gue juga yang bilang kangen duluan padahal gue berharap elo yang akan bilang gitu lebih dulu." Ucap Lintang yang bicara pada dirinya sendiri dengan di selingi kekehan kecilnya seolah sedang menertawakan dirinya sendiri.

"Gue harap setelah pertemuan ini gue dan elo nggak akan komunikasi lagi dalam bentuk apapun. Elo terlalu membosankan tapi elo juga terlalu polos dan selalu aja bikin gue untuk ngejaga elo. Andai gue ga sesayang ini sama elo" ucap Lintang yang langsung bergerak melepas sepatunya untuk segera tidur.

GONE (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang