Chapter 5

21 6 1
                                    

ok aku publish beberapa chapter deh biar kalian seneng hehe...

lope yu gengs. selamat baca.

 selamat baca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

karena belum bener bener cabut dari masa lalu, nggak salah kan kalau belumW bisa nerima orang baru sampe bener bener pulih?

Marcell - Tak akan terganti

***

"Gue maunya elo, tolong deh untuk gausah alihin omongan gue." Arga

Andin mengerucutkan bibirnya.

lalu membuang napasnya secara perlahan.

"Gue kangen dia salah nggak sih Ga? gue kangen dia dari segala sisi saat dia masih sama gue"

Air mata andin akhirnya jatuh dan ia untuk sengaja tidak menyeka air matanyanya membiarkanya jatuh sederas mungkin. Arga hanya terdiam dan menatap Andin lebih dalam seolah sedang memberi Andin kesempatan untuk bercerita lebih jauh dengan apa yang sudah terjadi.

"gue nggak ngerti Ga sama perasaan gue sekarang. Gue ngerasa jauh banget sama dia bahkan sangat jauh, meskipun gue tau kita emang udah nggak ada hubungan apapun. Saat ketika dia milih untuk ninggalin gue dia jadi sedekat itu sama Dinda. seolah yang muncul di benak gue tuh selalu melulu 'harus banget ya? dia sama Dinda? Harus banget emang? emang nggak ada yang lain?' gue nggak salah kan Ga? Dinda temen gue meskipun kita emang nggak terlalu deket"

Andin tak dapat membendungnya lagi, air matanya mengalir sangat deras. dapat di mengerti oleh Arga bahwa ternyata selama dia berada di luar kota banyak sekali kejadian di luar dugaan yang selama ini dia pikir akan baik baik saja.

Arga yang duduk tepat di samping berusaha untuk mengalihkan pandanganya ke tempat Lain, dan mencoba untuk mengatur napasnya yang tiba tiba saja tidak beraturan.

"beberapa hari lalu kita sempet ketemu dan ngobrol cukup lama di Dunia kafe, dia yang jemput gue di rumah kita ngebahas masalah perasaan Ga, dan dia sempet mengakui bahwa dia rindu gue dan semua yang pernah ada, tapi gue cuma ngejawab untuk nggak ngebahas apapun tentang semuanya yang udah selesai yang sebenernya nggak ada yang perlu lagi untuk di bahas sementara tanpa dia sadari gue yang jauh lebih rindu dia tapi di lain sisi gue terlalu takut untuk kehilangan dia sebagai temen kelas gue, udah cukup gue kehilangan dia sebagai orang paling special buat gue" Lanjut Andin yang kemudian menyeka Air matanya secara perlahan, Arga masih terdiam membiarkan Andin untuk lebih banyak cerita.

"Tapi kadang hati gue juga nggak bisa bohong bahwa gue sayang Lintang, yang gue Nggak pernah peduli adalah hubungan yang meskipun baru beberapa bulan bagi gue itu bukan tolak ukur untuk rasa sayang kita semakin besar Ga" lanjutnya.

secara spontan Arga segera menarik Andin kedalam pelukanya dan membiarkan Andin merasa jauh lebih tenang di banding sebelumnya.

"Apapun yang elo rasain saat ini itu semua hak elo dan mau di bawa kemana perasaan elo yang sekarang itupun hak elo Din, yang harus elo tau adalah nggak cuma waktu yang bantu untuk nyembuhin semuanya tapi gue juga akan bantu elo. pelan pelan ya" Ucap Arga seraya mengelus halus rambut hitam nan panjang Milik Andin.

GONE (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang