SELAMAT MEMBACA
😎
***
Di tuntut melupakan seolah tak pernah terjadi apapun.
Petra Sihombing - Di hatiku
***
Sebuah foto yang terpampang di mading kamar Andin, ia berusaha untuk tidak melirik sedikitpun kearah foto tersebut namun tetap saja foto tersebut seperti memiliki gaya tarik yang sangat kuat.
Mengingat pertemuanya dengan Lintang di dekat tangga dan ucapan Lintang, di rasa sudah cukup jelas meskipun hati memang tidak bisa di bohongi bahwa Andin memang masih mencintai Lintang sepenuhnya. Andin mengeluarkan gelang yang beberapa hari lalu Lintang berikan kembali kepadanya lalu menyimpanya di sebuah kotak yang ada di dalam laci meja belajarnya.Ia juga mengingat kembali perbincanganya dengan Arga Dua hari lalu. Dan beberapa minggu Lalu. Arga orang baik, yang memang sudah sepantasnya di akui bahwa Arga tidak hanya Tampan dari segi wajah melainkan juga memiliki kepribadian yang sangat menarik bahkan mungkin jauh lebih baik dari Lintang, namun hubungan mereka tidak lebih dari sekedar teman atau sahabat.
"Lintang tau nggak, dua hari lalu Andin ketemu Arga. Dia asik orangnya kita ngobrol banyak Andin juga cerita tentang Lintang maaf ya Andin lemes hehe" ucap Andin yang kemudian mengambil figura foto yang tergantung di mading kamarnya, lalu meletakanya di atas meja belajarnya
"oia gelang dari Lintang udah enggak Andin pake Lagi, tapi Andin simpen di sebuah Kotak terus simpenya di laci biar Nggak ilang juga. Maksudnya sih biar Andin bisa ngelupain sama ngeikhlasin Lintang, tapi kalo foto sengaja Andin biarin untuk tetap di pajang, biar kalo sewaktu waktu Andin kangen Lintang jadi Andin tinggal pulang terus Liat foto Lintang deh hehe" Lanjutnya
***
Menunggu angkutan umum di sebuah Halte seperti biasanya rasanya sudah menjadi kebiasan yang sangat biasa untuk Andin. Namun kali ini ia berada di halte tidak untuk menunggu angkutan umum, melainkan untuk menunggu sebuah jemputan.
"Loh Andin, elo sendiri? nunggu siapa?" Ucap Dinda yang langsung duduk di samping Andin
"Ergh... nunggu temen" Andin tersenyum
"Tapi kayaknya dari tadi gue perhatiin,belum ada yang jemput elo. Mending bareng gue yu"
Andin terdiam, berpikir sejenak.
"Gue tadi pagi sih bareng Lintang, tapi baliknya bareng Vino. Jadi elo sama Lintang aja, biar di anterin sama Lintang gimana?"
Sebuah motor dengan tampilan yang tak lagi modern dan sangat kuno berhenti tepat di depan halte, seorang lelaki muda dan bertubuh tegap berdiri lalu kemudian berjalan mendekat ke arah Andin dan Dinda tanpa melepas helnya terlebih dahulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
GONE (ON GOING)
Roman pour AdolescentsOn going Cover by : manusiaplutooo Sebuah hubungan yang di akhiri karena ego, dan rasa yang masih utuh kini harus berusaha untuk di Singkirkan sejauh mungkin. Andin yang terus bertanya pada diri sendiri untuk apa sebuah hubungan di jalin kalau meman...