chapter 13

3 2 0
                                    

SELAMAT MEMBACA

😎

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Ia mengobrak abrik isi kamarnya, membuat beberapa barangnya yang berada di atas meja menjadi berjatuhan dan berserakan ke lantai,

Kali ini ia paham sesuatu yang berantakan memang seharusnya masih bisa di tata ke seperti semula meskipun ia paham tak dapat memiliki tatanan yang sama persis.

"gue yang ga siap dengan semua resikonya" Ucapnya sambil mengeluarkan sebuah putung rokok dari saku celananya lalu membakarnya dengan korek yang ia miliki.

"kebayang ga siih kalo elo ngebiarin gue balik lagi? Yang berantakan ga Cuma hati elo aja, gue juga. Bahkan elo yang udah susah payah ngerapihin hati elo itu bisa ancur lagi Cuma gara gara nerima gue balik lagi." Ucapnya lagi sambil mengisap rokok miliknya lalu tersenyum.

Ia menyederkan tubuhnya tepat di dekat jendela, menatap seisi kamarnya yang terbilang kecil itu dengan tatapan miris, mengamati setiap sudut ruangan yang ada, tak lupa tembok yang menjadi batas antara ruang tamu dan kamar.

Lintang bangkit dari tempat duduknya "baru ini gue ngerasa di buat se ga nyaman ini saat papas an sama Arga"

Lintang mengeluarkan Handphone dari dalam tasnya yang ia geletakan di hadapanya, sesekali merogoh setiap detail tasnya memastikan bahwa ponselnya masih tetap utuh.

"Kalo waktu yang gue miliki untuk ketemu sama lo ga banyak. Barangkali hal segila ini jadi bisa bikin gue banyak waktu untuk pertemuan virtual macam foto gini, dan gue lupa barangkali ada yang lebih gila dari ini, gue pengen satu waktu kita ngobrol Din. Gue pengen cerita beberapa hal ke elo soal Temen cewek elo yang namanya Dinda, gausah cemburu gue sama dia sebatas sahabat ga lebih" Ia mengubah tampilan utama di ponselnya menjadi fotonya bersama Andin, kemudian tersenyum miring.

Ia melemparkan Ponselnya ke atas kasurnya yang tak begitu tebal dan tinggi, layaknya anak kost pada umumnya. Lalu berdiri mengambil beberapa pakaian ganti serta handuk yang ia gantung di tembok kamarnya.

***

Seseorang duduk di ruang tamu dengan suguhan segelas es kopi dingin dan beberapa snack seperti keripik keripik ringan.

Ia memainkan jemarinya secara berlawanan, layaknya seseorang yang duduk dengan penuh ketidaktenangan, kakinya juga ia mainkan.

"Tuh di kamar, mode on galaunya. Cape gue hari ini Ga di suruh suruh mulu ama tuh anak. Kalo bisa omelin. omelin sana atau ajak kemana kek? Nongkrong ama temenya kalo lu mau" Ucap Bimo Pasrah.

Arga tertawa kecil, sambil geleng geleng kepala, melihat kelakuan Yang andin perbuat ke kakanya sendiri hingga frustasi karenanya.

"gue keatas dulu yak" jawab Arga yang di balas anggukan kecil oleh Bimo.

Arga melangkahkan kakinya ke arah kamar Andin yang berada di lantai dua, baru sampai tepat di depan pintu kamarnya ia sudah dapat mendengar jelas lantunan lagu yang Andin setel dari dalam kamarnya, Arga sudah dapat membayangkanya sendiri pasti kini Andin sudah dalam keadaan yang tak kalah kacau dengan penampilan Lintang yang ia temui saat di dalam bus tadi.

"Din gue boleh masuk gak? Ini Arga Din"

"Iyaa." Jawab Andin dari dalam kamarnya

Arga membuka pintu kamar Andin secara perlahan. Dapat ia lihat dengan jelas kini Andin sedang Asik dengan dunianya sendiri, seperti biasa mendapati Andin yang tiduran dengan posisi tengkurap di lantai dengan beralaskan karpet berwarna ungu muda serta beberapa foto dirinya dengan Andin yang tergeletak di sembarang tempat dan juga beberapa foto Andin dengan lintang yang kini sudah berserakan di mana mana.

"mau di apain?" tanya Andin dengan membulatkan kedua matanya

"di rapihin, biar enak di liatnya." Jawab Arga yang memungut satu persatu foto yang berserakan di lantai

"gausah biar aja geletakan di sana, buat apa tersusun rapih kalo ternyata gue juga masih gagal buat nyusun hati gue? Percuma Ga" Jawab Andin yang berusaha merebut foto yang sudah berada di tangan Arga

"Kalo lu mau semua rapih lagi seperti kondisi awal, lu ga Cuma harus siapin mental. Semua dari hal yang sepele dulu Andin. Kamar elo rapih aja bisa jadi menopang buat ngebantu elo ngelupain lintang" Arga mengambil satu foto yang terbalik dan hanya terlihat tulisan "you soon" di foto tersebut.

Belum sempat Arga Raih namun sudah di ambil alih Andin lebih dulu

***

MAKASIIH banget udah baca sampai di bab ini,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

MAKASIIH banget udah baca sampai di bab ini,

sorry banget selalu aja gue slow update dan harus nunggu berbulan bulan dulu

ya gitu karena tergantung mood gue ngetiknya jadi semua balik ke mood yang kalo ngetik harus membaik dulu hehe

SO....

Jangan lupa dan pelit buat ngasih

Vote + komen kalian...

SEE NEXT PART :*

GONE (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang