Chapter 1

59 7 1
                                    

SELAMAT MEMBACA SEMUANYA

SELAMAT MEMBACA SEMUANYA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Hilang dan menjadi asing dan terisolasi Bersama
Dengan sebuah masalalu yang belum sepenuhnya berakhir.
Menjadi Asing padahal sudah menjadi teman.

🎧 Rey mbayang - Tentang Setelahnya


***

Andin memang sudah terbiasa untuk berjalan kaki saat pulang kuliah, walaupun jarak dari rumah ke sekolah lumayan jauh, biasanya kalau Andin merasa sudah sangat lelah ia akan pulang dengan menggunakan angkutan umum, rasanya Lelah nya untuk berjalan tergantikan dengan sesuatu yang membuat matanya tertuju pada satu arah.

Seorang Pria yang berada di sebrang jalan duduk dengan teman teman sebayanya di selingi sebuah rokok di tanganya serta satu gelas kopi hitam yang di tempatkan di sebuah gelas plastik, sedang asik dengan dunianya sendiri.

Andin yang berada di halte busway hanya memperhatikannya dari kejauhan sembari menyipitkan matanya memastikan bahwa dia tidak slah lihat bahwa itu adalah Lintang.

Sedangkan Lintang, yang sedang asik dengan dunianya sesekali melihat kearah Andin, bersikap acuh dan tak Acuh seolah mengerti dan paham bahwa Andin memperhatikanya sejak tadi. Tak mengerti apa mau gadis itu?? Semua telah selesai, sudah usai, setalah selesai tak ada perubahan sama sekali dengan sikap Andin yang dulu maupun yang sekarang masih saja begitu dan mungkin akan selalu begitu.

Angkot yang sedari tadi Andin tunggu sudah berada dan berhenti tepat di hadapanya, benar saja Andin tidak menyadari hal tersebut.

"neng jadi naik ga nih?" ucap supir angkot sembari membunyikan klakson mobilnya.

Andin yang secara langsung kaget "iya-iya bang jadi"jawab andin yang menyadari dengan matanya yang masih tertuju pada Lintang langsung memasuki angkot tersebut, sesaat matanya masih terpaku pada Lintang melalui jendela angkot tersebut.

***

Andin menaruh tasnya di atas meja belajarnya, dengan tangan seperti mengambil sesuatu dari dalam tasnya, benar saja Andin mengambil sebuah Gelang dan headsetnya pemberian Lintang saat itu, andin menatap gelang yang yang di pegangnya lekat lekat lalu kemudian tersenyum tipis mengingat hal hal saat Bersama Lintang.

Pikiran nya selalu terisi tentang Lintang, bahkan tidak ada sedikitpun yang terlewatkan untuk mengingat Lintang seharian ini. Andin benci keadaan seperti ini, seharusnya dia bisa melupakan Lintang dengan mudah seperti Lintang dengan mudah melupakanya iya melupakan semua yang pernah terjadi di antara mereka berdua seolah semua itu tidak pernah terjadi sama sekali diantara mereka berdua.

Rasanya Andin ingin sekali membuang barang barang itu, tapi entah kenapa selalu di pikirkan beribu kali untuk membuangnya, Andin mulai mengenakan gelangnya di tangan kirinya.

GONE (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang