Beda 2: Sabarin Aja!

10.6K 1K 150
                                    

"Masih marah sama gue?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Masih marah sama gue?"

Ken mendekat kearah Vino yang sedang menyalin tugas dari Bu Lilis tadi. Fokus adiknya bahkan tak terusik, walau kini Ken sudah duduk di ranjang besar milik Vino.

"Vin.."

Vino masih abai, seakan tak mengetahui kehadiran Ken disana. Atau lebih tepatnya tak peduli. Tapi Vino terlampau tahu, Ken tak akan berhenti mengganggunya bila dia tetap tak merespon.

Herannya, Ken mempunyai tingkat sabar yang begitu tinggi. Seberapapun Vino marah, Ken masih mampu meluluhkan. Seberapapun Vino abaikan, Ken tetap peduli. Tidak tahu mengapa, sifat sabar Ken bahkan tak hinggap di dirinya barang 1% saja. Tapi setidaknya, dengan kehadiran Ken, Vino lebih belajar menghargai.

"Hmm.." Akhirnya Vino berbalik. Menutup buku tugasnya yang baru dia selesaikan.

"Masih marah? Yaudah maaf. Gue gak maksud gitu."

"Enggak, udah lupain aja." Jawab Vino santai. Lalu bangkit dan menyerahkan buku tugasnya pada Ken. "Kumpulin tugas gue di meja Bu Lilis, ya. Gue males banget ketemu dia besok."

"Kok gue? Nanti kalau Bu Lilis marah sama lo gimana?"

"Gak apa-apa, kan marahnya sama gue bukan sama lo. Lagi pula besok dia gak ada ngajar di kelas gue, jadi gue aman." Ucap Vino. Mau tidak mau Ken menurut. Daripada melawan dan membuat Vino kembali marah padanya.

"Besok jangan macem-macem, awas lo!"

"Iya, bawel banget lo. Lebih bawel dari bunda. Tadi kesini mau ngapain? Ngajak makan malam kan? Yaudah ayo turun." Vino lebih dulu melangkah keluar. Meninggalkan Ken yang masih terdiam. Hebat sekali adiknya itu, moodnya bisa berubah sesuka hati dia. Tunggu saja sedetik setelah ini, bisa-bisa berubah galak lagi.

Ken akhirnya ikut bangkit. Mengikuti langkah Vino kemeja makan, setelah sebelumnya menaruh buku tugas Vino di kamarnya.

Malam ini mereka memang hanya makan berempat. Tanpa ayah dan bunda, karena mereka sedang di luar kota. Akan kembali besok katanya.

"Tugasnya udah selesai?" Gavin yang sedang menyiapkan makanan, menoleh kearah Vino yang berjalan mendekatinya.

Vino mengangguk, "udah, bang."

"Terus Ken mana? Bukannya sama kamu?"

"Gak tahu. Aku tinggal di kamar tadi." Sahutnya santai. Menarik satu piring makan yang sudah dituangkan nasi oleh Gavin. "Ayah sama bunda pulang pagi atau malem, bang?"

"Mungkin malem, soalnya besok pagi masih ada acara katanya."

Vino hanya ber-oh ria. Sebelum kembali melanjutkan makannya. Mengabaikan Ervan dan Ken yang belum juga datang.

Berbeda ✔️ [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang