06.

436 43 0
                                    

Jungkook melajukan motornya

Tanpa disadari minju tersenyum kecil.

"Ngapain senyum senyum, nyaman ya gue boncengin?" Tanya Jungkook, dia bisa melihat Minju lewat kaca spion motornya.

"G-gak, siapa juga yang lagi senyum senyum" jawab minju membela diri

"Gak usah bohong, gue tau pasti lo senang kan gue boncengin. Untuk kali ini gratis, tapi besok besok bayar" goda Jungkook

"Kalau gak ikhlas nganterin turunin aja gue di sini" ucap minju sedikit kesal

Citttt

Jungkook nge rem mendadak

"Awwww" ringis minju saat helm yang dipakai terkena helm belakang Jungkook.

"Gak usah nge rem mendadak bisa gak!?" Kesal minju

"Katanya tadi nyuruh buat turunin" jawab Jungkook jujur

"Iya, tapi gak harus berhenti mendadak juga"

Jungkook mengangkat kedua bahunya.

"Buruan, katanya mau turun!?" Tanya Jungkook sambil menaik turunkan alisnya.

Minju melihat sekeliling jalanan yang sepi gak ada satupun kendaraan yang lewat.

"Ishhh, gak peka banget sih jadi cowok" batin minju

"Gimana? Jadi turun disini?" Tanya Jungkook lagi, dia sengaja cari tempat yang sepi untuk berhenti karena tau pasti minju bakal nolak.

Minju hanya diam, gak mungkin dia turun dijalan yang keadaannya sedang sepi seperti sekarang ini.

Karena gak ada jawaban dari minju, Jungkook kembali melajukan motornya dan meneruskan perjalanan.

Minju yang kaget, spontan memeluk Jungkook dari belakang.

"Kebiasaan banget" minju memukul punggung Jungkook, sedangkan yang dipukul malah nyengir kuda.

-----

Sekolah

Bel istirahat berbunyi, karena sudah lapar minju mengajak Yuri untuk ke kantin.

Minju dan Yuri lagi antri buat pesen Makanan karena keadaan kantin lagi rame.

Seseorang menabrak minju

"Awww" ringis minju saat lengan dan roknya ketumpahan kuah soto panas.

"Upss. Maaf, gak sengaja" ucapnya merasa gak bersalah.

"Hati hati dong kalau Jalan, punya mata gak sih!?" Bentak Yuri yang ada disamping minju

"Gue kan udah bilang. Gak. Sengaja" ucapnya dengan penekanan.

"Lagian gue udah minta maaf kan" lanjutnya dengan wajah yang merasa gak bersalah.

Hampir saja Yuri narik rambut cewek itu kalau saja minju tidak menahannya.

"Udah biarin aja, gue gapapa kok" tahan minju

"Gapapa gimana, lihat lengan lo merah gini" ucap Yuri sambil melihat luka di tangan minju.

"Awas aja, gue gak akan tinggal diam karena Lo udah buat teman gue luka!" Ancam yuri

"Ada apa ribut ribut disini?" Tanya seseorang dengan suara berat nya.

Minju, Yuri dan cewek tadi mengarah ke sumber suara dan menemukan Hyunjin yang sedang berjalan mendekat ke mereka.

"Ini, cewek ini buat tangan minju terluka" ucap Yuri nunjuk cewek tadi saat Hyunjin udah berada di dekat mereka.

Hyunjin melihat lengan minju dan tangannya terulur untuk memegangnya.

"Aww, sakit jangan dipegang" ringis minju dan menjauhkan tangannya dari hyunjin

"Maaf"

Hyunjin menatap minju, setelahnya beralih menatap cewek yang katanya buat tangan minju terluka dengan tatapan dingin.

Cewek yang didepannya itu menundukkan kepala Seperti ketakutan. beda saat sebelum Hyunjin datang, dia dengan santainya membalas ucapan minju dan yuri tanpa perasaan bersalah.

"G-gue gak sengaja tadi" ucapnya gugup dan masih nunduk

"Alah bohong, Lo pasti sengaja kan. Jangan sok caper deh dihadapan Hyunjin" ucap Yuri

"Udah Jangan digituin lagi dianya, lagian dia juga udah minta maaf kan" minju menenangkan Yuri

Hyunjin menatap cewek itu lagi, ada perasaan mengganjal dari hyunjin. Matanya melihat sekeliling kantin dan dugaannya benar, Hyunjin menemukan cewek yang sangat dikenalnya lagi senyum smirk melihat ke arah Minju.

Mata Hyunjin dan cewek yang dikenalnya itu saling bertemu beberapa detik. Cewek yang tadinya senyum smirk seketika langsung gelagapan dan mengalihkan pandangannya saat tak sengaja diketahui oleh Hyunjin.

"Ck, Ini pasti kerjaan dia. Untuk kali ini lo masih gue bebasin, tapi sekali lagi lo buat orang yang gue suka terluka, gue gak akan tinggal diam" batin Hyunjin dengan mengepalkan tangannya.

Hyunjin mengeluarkan ponselnya dan mengirim pesan ke seseorang. Tapi sebelum itu dia nyuruh Yuri untuk mengobati tangan minju di UKS.

"Bawa minju dulu ke UKS, nanti gue nyusul" ucap Hyunjin dan diangguki oleh Yuri

Minju dan Yuri jalan menuju UKS

Setelah selesai mengirim pesan ke seseorang, Hyunjin pergi dan meninggalkan cewek tadi yang masih setia nunduk ketakutan. Apalagi Hyunjin menatapnya tajam.

-----
UKS

Yuri menyuruh minju untuk duduk di brankar UKS.

"Tunggu sini bentar, gue mau ambil obat untuk luka lo dulu" ucap Yuri dan diangguki Minju

Tak lama Yuri kembali dan mulai mengobati tangan minju

"Pelan pelan ngobatinya"

"Iya, diam aja gak usah banyak gerak"

"Selesai" ucap Yuri setelah selesai ngobatin tangan minju dan menaruh kotak obat di atas nakes

"Makasih~"

"Hmm, sama sama"

Ceklek

Pintu UKS terbuka menandakan ada seseorang yang masuk. Minju dan Yuri menoleh ke arah pintu.

"Lo gak papa kan? Mana yang sakit? Maaf gue telat datangnya" Tanya Felix bertubi tubi karena khawatir dengan sahabatnya.

"Ishhhh, Udah ngomongnya? gue gapapa cuma luka dikit" jawab minju 

"Syukurlah, siapa yang lakuin ini ke lo?" Tanya Felix lagi

"Adik kelas" jawab minju santai

"Punya masalah apa dia? Sampai berani buat lo luka?" Tanyanya lagi

Minju mengangkat kedua bahunya pertanda tak tau

"katanya gak sengaja, tapi gue gak yakin. Tadi sebelum Hyunjin datang dia berani bantah gue sama minju tapi setelah Hyunjin datang dia kayak ketakutan bahkan tidak berkutik sama sekali" jelas Yuri panjang lebar.

Felix mengepalkan tangannya, ingin sekali dia tau siapa yang buat sahabatnya terluka. tapi niatnya terurungkan setelah melihat minju yang seperti menyuruh untuk tidak mempermasalahkan hal kecil itu lagi.

Berbeda dengan Hyunjin, Hyunjin dengan santainya bersender di dinding UKS sambil melipat kedua tangannya di depan dada karena udah tau siapa pelaku aslinya, untuk kali ini dia masih membebaskan pelakunya karena hanya masalah kecil, tapi kalau si pelaku buat minju luka lebih parah lagi, Hyunjin orang pertama yang akan bertindak.








Vote and Comment
Thanks

Girl With LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang