Cekrek
Cekrek
Jaemin kembali mengambil gambar, tapi saat mengamati hasil jepretannya kali ini ia sedikit terkejut.
Segera ia mengambil ponsel dari dalam sakunya dan mencoba menghubungi seseorang.
"Apa-
"Gue lihat Minju pergi sama Zaraa, gue takut Zaraa ngelakuin hal buruk ke Minju"
Terdengar suara helaan nafas di sebrang sana.
"Zaraa gak sejahat yang lo pikirkan, belum puas kemarin ngejelekin Zaraa didepan gue?"
"Terserah mau percaya apa gak itu urusan lo, tapi gue udah berusaha ngasih tau-
"Ya. itu urusan gue, dan mau sampai kapanpun gue gak akan percaya kata kata sampah lo"
"Oke kalau itu mau lo, gue harap lo gak menyesal nantinya"
Jaemin memutuskan sambungan sepihak, gak ada gunanya juga meminta bantuan ke orang yang telah dibutakan oleh cinta seperti Felix.
Jaemin segera membayar minumannya dan keluar dari cafe.
"Sial" umpatnya saat melihat mobil Zaraa menjauh dari area kampus.
Entah kenapa Jaemin punya firasat kalau Zaraa akan melukai Minju, apakah itu karena dia tau kalau Zaraa bukan orang baik baik? Dan bisa saja berbuat sesuatu yang buruk ke Minju?
Memang gak seharusnya Jaemin berprasangka buruk ke orang, apalagi ia baru pertama kali melihat keburukan orang itu, tapi perasaan Jaemin sekarang sedang kalut. Pikirannya terus tertuju pada Minju untuk saat ini.
Jaemin menyisir rambutnya ke belakang, selama ini ia belum pernah merasa sekhawatir ini pada seorang perempuan. Apakah itu tandanya ia sedang jatuh cinta?
"Gak mungkin, gak mungkin" Jaemin menggeleng gelengkan kepalanya.
Tapi jauh di lubuk sana, hatinya berkata lain. Ada perasaan berbeda yang ia rasakan saat berada didekat Minju.
Jaemin buru buru menuju ke parkiran dan mengambil mobilnya di sana, berharap masih bisa mengejar mobil zaraa dan memastikan semua baik baik saja.
****
Setelah mendapat info dari orang suruhannya, Hyunjin dengan segera melacak keberadaan Minju melalui ponselnya.
Hyunjin mendapatkan signal bahwa sekarang minju sedang menuju ke arah pegunungan.
"Hei masih disini aja lo" Felix datang dan menepuk bahu Hyunjin dengan tiba tiba
"Nungguin Minju ya? Eh bukannya Minju udah pergi?" Lanjut Felix
Hyunjin menoleh dan menatap Felix, "Mau ikut gue jalan jalan gak?" Ucapnya.
Felix mengerutkan dahinya, "tumben lo ngajak gue, ah gue tau lo pasti kangen kan sama gue--
"Gak usah banyak omong, mau gak? Kalau gak mau ya udah" Hyunjin memasuki mobilnya tanpa menunggu jawaban Felix selanjutnya.
"Eh iya iya, kapan lagi diajak jalan jalan sama seorang CEO terkenal ahaha" Felix ikut memasuki mobil Hyunjin.
****
Minju masih terdiam ditempatnya dengan zaraa yang menatapnya dengan tajam.
"Aku kecewa sama kamu zaraa, aku pikir kamu teman yang baik buat aku"
"Ya, gue memang bukan seperti apa yang lo lihat selama ini. Gue baik sama lo cuma karena lo teman Felix, gue gak mau kehilangan Felix, gue sayang sama Felix, dan gak mau kehilangan dia, tapi lo rebut semua kebahagiaan gue"
"Mau lo apa sih? Pengin macarin hyunjin sama felix sekaligus? Dasar jalang-
Ucapan zaraa terpotong saat tiba tiba minju menampar pipinya, hingga pipi kanan zaraa berwarna merah.
"Jaga ucapan kamu. ya.. Selama ini aku emang dekat sama felix, kamu tau sendiri kan aku sama felix udah temenan sejak dulu, aku juga udah anggap felix seperti kakakku sendiri. Jadi jangan berlebihan nilai kedekatan aku sama felix"
"Ah ya aku baru ingat, kamu sengaja pecat supir kamu kan biar bisa diantar jemput sama felix. Aku tau kamu pengin dekat terus sama felix, tapi gak harus pecat pak sin juga, kasihan gak salah apa apa dipecat, dasar gak punya hati nurani. Pantesan felix lebih mentingin aku daripada kamu" Lanjut minju dengan penekanan diakhir kalimatnya.
Rahang zaraa mengeras, ia menarik rambut minju dengan kasar membuat minju terperanjat kaget dan hampir saja terjatuh jika tidak segera menyeimbangkan tubuhnya.
"Gue emang gak punya hati nurani, gue orang jahat, gue gak peduli sama semuanya, gue cuma mau sama felix!!" Teriak zaraa membuat minju tersenyum miris
"Baguslah kalau kamu mengakui itu, setidaknya berfikir dulu sebelum bertindak agar tidak merugikan orang lain" Balas minju dengan seringaian membuat zaraa geram
Zaraa memang kelihatan serius sama felix, minju mengakui itu. tapi caranya untuk mempertahankan felix salah. Apalagi kalau felix tau apa saja yang telah dilakukan kekasihnya itu agar bisa selalu bersamanya.
Tarikan zaraa yang keras membuat minju jatuh terduduk di lantai, lalu zaraa membenturkan kepala minju ke dinding sampingnya beberapa kali. Minju merasakan sakit dikepalanya membuatnya gak bisa melakukan apa apa lagi selain meneteskan air matanya.
Zaraa terus membenturkan kepala Minju hingga Minju tak sadarkan diri dengan darah yang mengalir di kepalanya.
"Harusnya gue lakuin ini sejak dulu, Kim Minju" Desis zaraa dengan seringaian.
Masih ada yang nungguin cerita ini kah?
Maaf udah lama gak update cerita ini.Next?

KAMU SEDANG MEMBACA
Girl With Love
RomanceMinju adalah seorang gadis SMA yang mempunyai perasaan suka sama seseorang yang berstatus sebagai pacar kakaknya. @peachyunjinah 🍓Kim Minjoo 🍑Chou Tzuyu 🐰Jeon Jungkook 🐈Hwang Hyunjin Start : 6 Januari 2020 End : - Happy Reading❤ 🎗 #9 Jaeminju...