Girl With Love

48.

Hyunjin keluar dari mobil setelah memarkirkannya di parkiran kantor polisi. Lalu ia berjalan di lorong kantor polisi sambil mencari keberadaan jisung.

***

"Saya gak bersalah pak, tolong biarkan saya pergi dari sini"

"Ikut kami dulu, jelaskan semuanya  didalam nanti"

"Tapi pak-

"Ikut kami dulu, atau saudara langsung saya kasih hukuman penjara!" Tegas salah satu polisi dengan nada sedikit membentak, membuat perempuan tadi bungkam. Pasalnya perempuan tadi terus mengelak dan berkata kalau dia gak bersalah.

Perempuan itu berjalan mengikuti polisi memasuki ruangan. Disana sudah ada beberapa anggota kepolisian.

***

Jisung tersenyum tipis saat mendapati hyunjin berjalan kearahnya, dan tak lama hyunjin duduk di sebelahnya.

"Buat lo" Ujar Jisung seraya memberikan minuman kaleng.

Hyunjin membuka minuman kaleng itu dan segera meneguk nya, ia sangat lelah hari ini.

"Gimana kabar Minju?" Tanya Jisung basa basi.

"Hmm, semuanya baik baik aja" Sahut hyunjin, ia menyenderkan punggungnya di kursi lalu memejamkan matanya sejenak.

"Tadi gue dapat kabar dari kepolisian kalau ada orang yang datang kesini bawa rekaman sama beberapa bukti, gue gak tau siapa orangnya dan bukti apa yang orang itu temuin" Ujar Jisung menceritakan

"Gue rasa itu orang terdekat kalian, teman kalian mungkin?" Lanjut Jisung

Hyunjin membuka matanya kembali, fikiran nya tertuju pada Jaemin untuk saat ini. Apakah orang itu adalah Jaemin? Karena hanya beberapa orang yang tau masalah ini, dan Jaemin adalah salah satunya.

Setelah beberapa jam menunggu, kini Hyunjin dan jisung berjalan menuju suatu ruangan karena investigasi telah selesai dilakukan dan orang yang dilaporkan terbukti bersalah.

Ceklek

Hyunjin membuka pintu ruangan itu lalu berjalan masuk diikuti Jisung dibelakangnya, ia dapat melihat punggung dua perempuan yang berhadapan dengan kepala Kepolisian itu.

"Kami akan secepatnya memberi hukuman yang sesuai kepada pelaku kejahatan ini" Ujar Alhena, salah satu detektif kepolisian.

"Jangan penjarain saya pak, saya mohon" Ujar salah satu perempuan itu dengan memohon.

Suara derap langkah semakin mendekat, membuat kedua perempuan disana menundukkan kepala enggan menatap seseorang yang baru saja masuk.

Hyunjin semakin mendekat, dan menoleh ke arah dua perempuan tersebut, ia mengerutkan dahinya.

"Ya, beri mereka hukuman berat. Kalau bisa biarkan mereka membusuk di penjara" Ujar Hyunjin dingin, lalu ia membalikan badan ingin keluar, ia ingin masalah ini cepat selesai.

"Hyunjin, maafin gue. jangan biarin gue dipenjara" Lirih Ryujin dengan memegang lengan hyunjin dan menatapnya dengan tatapan memohon.

Sementara perempuan yang satunya yang tak lain adalah zaraa terus  menunduk dan Terus terisak, ia takut orangtuanya tau kelakuannya selama ini.

Hyunjin menepis tangan ryujin kasar dan menatapnya tajam

"hmm, udah gue duga lo dalang dibalik semua ini. Dan penjara tempat yang cocok buat manusia sampah seperti kalian" Ujar hyunjin, ia melirik zaraa sekilas, ia tak menyangka zaraa sama jahatnya seperti Ryujin.