WEDDING#14

3.3K 179 13
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.

Pagi lebih tepatnya setelah subuh Udara sangat dingin, dinginya bagaikan pisau yang mampu menggores tepian.

pagi ini setelah sholat subuh sedang akan berlangsung secara hikmat sebuah Akad pernikahan dua insan yang sebentar lagi akan bersatu dalam sebuah ikatan sah yang dinamakan pernikahan di sebabkan sebuah perjodohan.

Gadis dan laki laki itu adalah Arayna Alexa Chandra dan Reynaldy Satria Asraf.

Karena Akad di lakukan pagi pagi hari di sebuah masjid yang berada di kompleks asrama Tentara bertepatan usai sholat Subuh yang berlangsung secara sederhana ini semua keinginan Ana, walau Ana bukan lah gadis yang paham Agama.

Ana terkesan dengan pernikan seorang prempuan yang selama ini ia kagumi akhlaknya, menjadi cerminan hidupnya yang bercerita bahwa prempuan itu menikah tepat setelah Sholat subuh prempuan itu menjelaskan segala keutamaan di waktu seusai subuh.

Dari situ Ana terkesan dan bermimpi kelak akan melewati masa itu di waktu subuh juga.

Karena hanya Akan di lakukan Akad dan malamnya baru diadakan acara resepsi, Gadis itu dengan balutan gamis warna putih dengan mata berkaca kaca tidak menyangka sebentar lagi akan melepas masa lajangnya dengan pria yang pernah ia temui dulu beberapa tahun, pria yang dulu memberikan perasaan aneh dihatinya sebentar lagi akan mengucap akad.

Pria galak kata Nino, Ana antara percaya atau tidak karena beberapa kali mereka bertemu untuk mengurus pernikahan mereka Asraf justru malah cuek berbicara hanya jika perlu saja.

Kembali ke kenyataan, Ana duduk besila di belakang di saf wanita yang di tutupi pembatas kain antara wanita dan pria di samping kanannya duduk sang Bunda yang menggenggam erat tangannya berusaha tegar Bundanya ini tidak pernah berhenti tersenyum setelah kejadia malam itu, lalu di sebelah kirinya Mba Anin Istri Bang Azral yang perutnya terlihat semakin membesar, buah cinta keduanya.

Mereka menikah tepat dua bulan sebelum insiden kaburnya Ana dari Rumah melirik ke arah sang kakak ipar Ana sedikit miris mengingat antara Abangnya dan wanita di sebelahnya ini karena mereka menikah karena cinta

Sementara dirinya hanya memiliki waktu sebulan untuk saling mengenal dengan calon suaminya itu.

Ana tau ini terlalu cepat baginya.

Senyum seorang wanita paruh baya yang berada tepat di samping bundanya membuat ana bersyukur walaupun ia tidak terlalu mengenal suaminya nanti tapi setidaknya Ana menikah dengan pria yang memiliki ibu yang sangat baik padanya dan pengertian

__o0o__

Asraf duduk dengan bersila baju koko abu abunya terlihat sangat pas dengan dengan tubuh tegapnya duduk seorang Asraf sangat menunjukkan bahwa ia adalah orang yang terlatih dengan pandangan menatap lurus ke arah orang di depannya yang sebentar lagi berubah status menjadi Ayah mertuanya.

Dan disampingnya ia di temani sang ayah yang akan menuntunnya sama seperti biasa saat dirinya akan memulai perjalanan baru, Asraf selalu berdoa semoga kelak ia akan menjadi suami seperti Ayahnya yang tegas di luar tapi perhatian di dalamnya, sungguh Asraf sangat menyayangi kedua orang tuanya dan Asraf pikir dengan menerima wanita pilihan kedua orang tuanya adalah salah satu cara untuk membahagiakan keduanya.

Gadis yang sekarang akan ia nikahi adalah gadis cantik yang menurutnya sangat tegas dan mandiri walau sedidikit kekanak kanakan.

Asraf sudah mengenali Ana selain sebagai putri dari sahabat Ayahnya juga adik dari sahabat karibnya.

Prempuan yang membuat malamnya tidak pernah tenang

Gadis yang akan ia nikahi adalah gadis bodoh yang sama yang ia temui tempo lalu beberapa tahun yang lalu saat ia mendapat perintah untuk melakukan sebuah pengarahan di salah satu SMA Negri di tempat Dinasnya, usia Antara Ana dan Asraf terpaut enam tahun.

Untuk Mu KAPTEN (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang