chapter 30

3.2K 187 37
                                    

Cinta sudah lama aku tidak mengenalnya, kini dia hadir bersamaan dengan orang ke tiga disini sebenarnya siapa yang orang ke tiga aku atau dia

~A&A~

Perasaan sakit, kecewa dan terhianati hadir begitu saja dia yang kehadiranya merubah hidup ku dia yang ku berikan semuanya hingga hadir janin yang bernafas dari ku, aku tau semua ini berlebihan aku belum tau yang sebenarnya tapi aku sudah terlanjur kecewa.

Air mata ku luruh peluh keringat menetes bersamaan dengan ingatan kejadian siang tadi, sakit bersamaan dengan pergerakkan dibawah sana ku remas tangan yang menggenggam tangan kanan ku dengan kuat yang mungkin akan meninggalkan luka cakaran aku tau tangan ini yang menggenggam ku seharusnya tangan Asraf beruntung bukan Asraf karena aku belum siap untuk melihat dia.

Suara keributan yang terjadi di luar aku sempat curi cuti dengar aku tau Asraf mencoba untuk masuk tapi aku bersyukur Bang Azral juga Bang Rakha dengan sigap mencegahnya.

"ARGHHH Aahhh, sakit Ta hiks." Histeris ku bersamaan dengan remasan kuat pada tangan milik saudara kembar ku Eta, dengan meremas tangan Eta rasa sakit ku seakan tersalur, aku tidak perduli lagi dengan luka ditangan Eta akibat remasan tangan ku.

Sakit ku seakan menjadi lebih berat, sakit dan kecewa merasa terhianati. "An Istigfar, iya An." Eta yang memakai baju koko Dengan telaten tanpa rasa jijik sedikit pun Eta mengusap peluh keringat di wajah Ana.

...

Tepat saat Azan magrib berkumandang, seorang Bayi laki laki dengan rambut hitam telah terlahir suara tangis khas bayi mendominasi di ruang bersalin itu, disana seorang wanita yang kini telah menjadi seorang ibu menangis haru, melihat putranya dalam gendongan Eta yang baru saja diserahkan perawat harusnya orang itu yang menggendong anaknya untuk pertama kali adalah Asraf tapi kerena keegoisan laki laki itu malah Eta saudara kembarnya.

"An anak mu sangat lucu." Kata Eta sambil menunjukkan bayi polos itu pada Ana dan menyerahkanya. Perasaan bahagia seorang saudara terpancar jelas lantas Eta mencium sayang pada kening basah milik Ana dengan cukup lama yang dibalas Ana dengan senyum tulus.

Tidak hanya dikening Eta juga mencium kedua pipi Ana bergantian dengan sorot mata penuh binar

🌵🌵🌵

Suara tangisan kuat bayi terdengar sangat keras hingga terdengar sampai di luar ruangan bersalin, seakan menjadi tenaga tersendiri untuk seluruh anggota keluarga yang tertunduk lengsung berdiri tegak dan tak henti hentinya mengucapkan syukur, Bunda dan mamah yang awalnya merasa canggung seakan melupakan masalah yang baru saja terjadi keduanya saling berpelukkan, Cucu kedua bagi Bunda dan cucu pertama bagi Mamah.

Semua orang diluar ruangan dikejutkan dengan pintu ruang bersalin terbuka menampilkan Eta, yang langsung menghampiri dan berbicara pada Asraf. "Bang, saya enggak tau apa yang terjadi, sebesar apapun masalahnya ini tetap kewajiban Abang untuk mengazankan dan memberi nama untuk Anak Abang." Asraf yang sudah bersih dengan busana yang lebih nayaman sebab baru saja membersihkan diri di sebuah mushola Rumah sakit mengangguk dengan antusias mengusap kedua matanya dengan lengan tangan menoleh pada kedua orang tuanya dan kedua meretuanya, yang dibalas anggukkan mengiyakan.

Asraf masuk dan pertama kali yang ia lihat adalah istrinya, Asraf rindu hampir seharian Asraf tidak melihatnya, ingin sekali Asraf memeluknya dan mencium keningnya mengucapkan maaf dan terimakasih karena telah membuatnya menjadi seorang Ayah, maaf karena kesalahan ku yang menyebabkan aku tidak bisa menemanimu berjuang melahirkan putra kita anak kita dan aku bahkan tidak ada disini untuk membatu menguatkan barang hanya sekedar untuk mengusap keringatnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 14, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Untuk Mu KAPTEN (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang