love #20

2.8K 169 11
                                    

Aku tidak pandai menulis tentang cinta, karena yang ku tau sejak dulu hanya mengenai perjuangan, sebuah perjuangan yang tak mudah

🍒🍒🍒

Kemarin Papah juga Mamah ( kedua orangtua Asraf ), sempat mampir ke rumah kami setelah kunjungan. hanya sekedar melihat keadaan rumah kami yang sedikit berantakan sebab barang barang milik ku yang kubawa dari Jakarta belum sempat sepenuhnya aku rapikan, tidak banyak yang terjadi karena sore harinya mereka langsung pamit untuk pulang.

Sore ini aku sedang sedikit merapikan rumah sementara Asraf ia kembali ke tempat acara setelah Papa dan Mama pulang, jujur aku merasa kelelahan setelah kegiatan seharian ini, sampai akhirnya aku tak sadar lagi setelah sedikit melepas lelah aky ketiduran dikursi ruang tamu dalam posisi duduk.

Asraf pov

Hari hari yang kulewati setelah menikah sedikit berbeda, biasanya saat aku pulang aku hanya bertemu dengan sepi sehingga aku selalu enggan untuk pulang, sekarang setiap aku pulang selalu ada sesosok yang menunggu ku, sosok yang mandiri yang membuat ku selalu ingin pulang kerumah, aku tau ini masih baru bagi dia dan aku tapi aku juga tahu dia adalah wanita yang telaten.

Aku juga tau yang ia lewati seharian ini, dia tidak banyak bicara tapi aku tau dia sangat kelelahan akupun juga tidak tutup telinga tutup mata aku tahu apa yang dialami Ana saat acara hari ini dia dipaksa melakukan sesuatu yang bukan tugasnya, aku pikir setelah kejadian itu Ana akan kesal dan protes tapi sampai aku kembali justru aku melihat sosok Ana yang tertidur dengan menyandar di kursi wajah lelahnya sangat nampak melihat jam yang sebentar lagi waktu menjelang magrib.

"Dek, bangun bentar lagi magrib." ku tepuk pelan pipinya sambil menunduk menyamakan tinggi kami, posisiku benar benar dekat dengan wajahnya dari jarak sedekat ini aku bisa merasakan deru hangat nafasnya menerpa wajah ku, tak lama setelah tepukan tanganku dipipinya tubuh mungil di depan ku menggeliat, dia terkejut melihat ku yang sangat dekat dengan wajahnya, lucu sekali batin ku. "Ekhhh, iya Maaf adek ketiduran, Abang udah pulang." Asraf tersenyum. "Gih abang mandi, biar adek siapin bajunya." Asraf hanya mengangguk.

A&A

Malam sudah datang semuanya sudah terlelap tetapi sesuatu terjadi pada Ana. Badan Ana menggigil, Ana merasa pening, dikepalanya terasa berat dan kaki nya terasa dingin sejak bangun sore tadi Ana sudah merasa demam, perasaan tudak nyaman itu tidak berlangsung lama setelah Ana merasakan ada seseorang yang beranjak dari samping ranjangnya setelah itu tudak lama disusul dengan rasa dingin didahi Ana, itu cukup membuat membuat Ana sedikit merasa nyaman selanjutnya Ana merasakan ada orang menekan nekan lengannya seperti memijit kira kira, tapi itu belum cukup Ana masih merasa kedinginan, pijatan dilengannya berhenti tapi tiba tiba Ana merasakam hangat saat Ana merasa seseorang mendekap dan menarik tubuhnya kedalam rengkuhan memberikan kehangatan yang sangat besar, itu membuat Ana nyaman rasa yang sama saat menginap dikost beberapa hari yang lalu, Ana merasa lebih baik dan membuat Ana kembali dapat tertidur.

Ana pov

Hembusan angin yang teratur menerpa wajahku hal itu sedikit mengganggu tidur ku dan membuat ku terbangun, Aku menggeliat masih belum sadar sepenuhnya, setelah bunyi Azan mengumandang barulah aku sadar sepenuhnya dari tidur, aku terkejut saat pertama kali membuka mata, jadi yang kemarin malam memang benar tidak hanya bayangan ku saja, ku tatap wajah tampan orang didepan ku, aku tersenyum merasa enggan untuk melepas pelukannya malah ku pererat pegangan tanganku yang melingkar diatas perutnya, ku tempelkan lebih dekat wajah ku pada lehernya, Aku tau Asraf juga sudah bangun dan sadar apa yang ku lakukan, dia malah juga mengeratkan pelukan tanganya pada tubuhku dan salah satu tanganya mengelus rambut ku, dan berakhir dengan dia mencium kening ku.

Untuk Mu KAPTEN (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang