Apasih!

14 3 0
                                    

Risma berlari dan di ikuti oleh Aditya sampai di depan toilet wanita.

"Ris"
"Apasih tua bangka, ganggu banget hidup gue si lu"
"Saya minta maaf,apa kamu masih ada baju lagi?"
Ya baju yang terkena tumpahan air bakso tadi sudah buruk sekali dan apalagi jika terkena sinar matahari bisa temb*s.
"Bentar" ucap Risma sambil Menelpon Rita

'Rit,lu ada baju cadangan gak?'
'Kagak lah,baru aja masuk sekolah'
'tanyain Sania gc'
'dia juga gak ada,mang kenapa dah?'
'baju yang tadi dah kotor dan kalau kena sinar bisa temb*s'
'hahaha....Lo kan lonte,ya gak papa lah'
'Ny*ng,gue emang berandalan tapi gue masih peraw*n'
'iya iya maapin gue dah'
'g guna ngomong Ama lu'

Aditya hanya mendengarkan ucapan Risma.

"Gue gak ada,lo mau beliin?"
"Saya pinjamkan ke adik saya. Mari"
Risma hanya mengikuti Aditya jalan dan sampai bertemu dengan seorang gadis cantik yang pipinya sangat embuls.
"Ada apa sih kak,nyuruh nyuruh aku bawa baju ini. Eh....ini bukannya kak Risma"
"Mana baju kamu,kakak pinjam dulu"
"Mau buat apa kak?"
"Buat Risma"
"Kenapa dia emang?"
"Gak usah banyak ngomong ntar kakak gantiin"
"Nih untuk kamu dan saya minta maaf" ucap Aditya
"Karena mendadak aja nih gue ambil,ogah banget make punya orang"Ucap Risma dan setelah ucapannya ia segera pergi menuju toilet.

*Rumah*

Risma sudah mandi dan makan langsung saja pergi ke kamar untuk memainkan hp dan rebahan.

Maapkeun guys author suka rebahan😂

Ting~~~

Grup Angkatan

'Woi,pr IPA udah belum lu pada'
'pr apaan dah?'
'pr fisika yang tadi diajarin Ama guru baru'
'Ya lord kenapa harus IPA dah tau kelemahan gue ada di IPA'
'tenang ntar gue suruh tuh si anak culun buat ngerjain'
'Mantap dah,gue tunggu ye'
'sip dah neng geulis'

*21.30*
Risma keluar kamar dengan alasan lapar,ia menurunkan tangga.

"Ris"
"Ada apa pah?"
"Sini sebentar,papa mau ngomong sesuatu"
Risma pun mendekat ke papanya.
"Kamu,2 hari lagi menikah."
"Hah. Kok gitusih,bahkan aku gak tau siapa dia"
"Ini sudah perjodohan lama papa dan papanya calon suami kamu ini. Mau kan kamu?"
"Terserah...kalau itu yang kalian mau,ya no problem "
Ucap Risma dengan muka yang kurang bersahabat.
"Terimakasih nak" ucap Herman dan Risma pun segera menuju dapur untuk mengambil makanan ringan.

Setelah mengambil makanan Risma langsung saja kembali ke kamar.
"Tau dah...bodo amat,lagi juga mendingan gue dinikahin daripada dirumah kek gak ada warnanya aja. Mungkin ama suami gue ntar dia bisa perhatian ke gue,mungkin....."ucap Risma dalam hati

Kayanya iya deh mending gue trima perjodohan ini,bisa aja karena kehadiran dia di keluarga gue bisa ke dulu lagi,yang peduli sma gue,nggak kaya sekarang sibuk sma urusanya sendiri,mentingin harta di banding anaknya,ya semoga aja dia bisa tulus sama gue,trima gue apa adanya,bisa ngedidik  gue,jadi pribadi yang lbh baik mungkin,siapa tau juga dia bisa buat warna di keluarga gue,mungkin ini juga cara gue buat ngebahagiain mereka.

4 Januari 2020
Mau tau lanjutnya?ayo baca terus cerita kita,jangan lupa votenya ya reader's,vote kalian berarti buat kita.

Wegen DirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang