Aditya sedang mengambil air hangat untuk mengompres pinggang Risma
"Loh dit itu untuk apa?"tanya Ningrum
"Ah itu bun Risma jatuh, pinggangnya kesakitan"jawab Aditya
"Aduh Risma ada-ada aja deh,yang sabar yah dit ngadepin Risma yang manja"ucap Ningrum
"Siap bun hehe"jawab Aditya dengan cengiran kudanya
Aditya jarang sekali menunjukkan senyuman untuk orang,kecuali ke orang terdekat saja.
"Kamu ini"ucap Ningrum dan ikut tersenyum
"Kalo udah nanti ajak Risma turun yah,kita sarapan bareng"titah Ningrum
"Iya bun,yaudah Aditya ke atas dulu ya bun"pamit aditya
_Ceklek_,,,,,
Aditya membuka kenop pintu kamar Risma dan menampilkan perempuan cantik yang sedang meringis kesakitan
"Ngapain lo?"tanya Risma judes
"Sini Saya bantu kompres pinggang kamu"ucap Aditya lembut
"Gausah sok peduli deh loh!dah sonoh jauh-jauh.lo mau bantuin gue mau ambil kesempatan dalam kesempitan kan hah?!!"tuduh Risma
"Siapa yang peduli?pede amat. Saya cuman kasian sama kamu,siapa juga yang mau ngambil kesempatan,dah kamu diem Saya bantu kompres jan ngomel mulu bocah kecil"jawab Aditya
Setelah merasa mendingan Aditya dan Risma menuruni anak tangga menuju ruang makan
"Aduh,pengantin baru barengan aja ni datengnya"ucap Ningrum penuh bahagia
"Hmm,roman-romanya ada yang lagi romantis-romantisan nih"Herman ikut menjaili anak dan menantunya
"Nggak kok pa"jawab Aditya dengan senyuman
"Tumben pada sarapan di rumah biasnya udah pada ngilang"tandas Risma menyindir bonyonya
"Hmm ceritanya anak bunda nyindir nih?"goda Ningrum
Risma hanya melirik bundanya sebentar dan memalingkan wajahnya lagi
"Kita lagi nggak biasa Ris,kan ada menantu papa"jawab Herman
"Oh,karena menantu kesayangan papa sma bunda"ucap Risma sinis
"Risma,nggak boleh gitu ah"peringat Ningrum
"Oh iya,hari ini kalian jadi pindah ke apartemen?"tanya Herman mencoba mengubah topik
"Iya pa,nanti setelah sarapan"jawab Aditya
"Seharusnya kalian disini aja,kan disini ntar jadi sepi"ucap Ningrum lesu
"Emang udah biasa sepi ko,kalian kan sibuk kerja"jawab Risma judes
"Nggak gitu sayang.yaudah nanti kalo papa sama bunda libur kita main ke apartemen kalian"kata Herman
"Di tunggu yah pa"ucap Aditya
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Risma,kalau di apartemen jangan pakai pakaian yang terbuka. Ntar....kalau Adit gak kuat iman gimana?"
"Apasih mah,ya kali...aku juga gak mau sama dia"
"Shut...gak boleh gitu"~~~~~~~~~~~~~
*Apartemen*
"Akhirnya sampai...." Ucap Risma
"Disini ada 2 kamar kan?" Ucap Risma
"Disini cuman ada satu" Ucap Aditya
"Lah...kok gitu.Terus itu ruangan apa?" Sambil menunjuk 1 ruangan
"Maklumkan saya,saya bukan dari golongan kaya seperti mu dan itu ruangan saya untuk belajar" dari jawaban yang di lontarkan membuat Risma kesal
"Terus gue tidur dimana? Bareng lu? Ogah!"
"Ya jalan satu satunya cuman itu,kalau gak mau tidur di sofa itu tuh" Ucap Aditya sambil menunjukkan sofa yang ukurannya cukup besar.Mau tau lanjutnya? Ayo baca terus cerita kita, jangan lupa votenya ya reader's,vote kalian berarti untuk kita berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wegen Dir
RandomAwalnya gue nggak setuju sma perjodohan konyol ini,tapi mau gimana lagi?gue anak satu-satunya di keluarga gue,mungkin mereka mau yang terbaik untuk gue. Tapi setelah berjalanya waktu gue mulai bisa menerina perjodohan ini,gue mulai mengenal dia lebi...