Pagi hari......"Ris...mau sekolah atau tidak?"
"Gak. Perut gue plus badan gue sakit,dan lu disini aja ya"
"Haduh..gimana ya,saya takut ada hal penting."
"Ya udah..kerja Sono gak papa" ucanya dengan sinis
"Ya sudah...saya tanya dulu ya,gak usah ngambek ntar cantiknya hilang"
"Sorry sorry Bae ye,gue mah dah bawaan lahir emang cantik wleee"
"Iya iya deh"
"kok gue jadi pengen punya anak dari Risma ya..wkk" ucap Aditya dalam hati
"Kenapa lu senyum senyum sendiri"
"Gak papa"
"Ris...sini makan saya dah buatkan makanan"
"Iya gue kesono ntar dulu napa"
"Itu kok rambut basah?"
"Abis sampoan lah gue"
"Ya Allah....kamu tuh masih sakit,ntar kalau nambah sakit gimana?"
"Ya elah gue kuat,gak usah sok perhatian. Kalau gue sakit lu gak mau bantu gue?"
"Gak gitu maksud saya"
"Dah.. ah mo makan aja gue,lumayan sayur bayam dah jarang"
Makan selesai.
"Lu gak kerja?"
"Gak ada tugas penting ini,toh...kamu istri saya harus saya jaga"
"Iyain dah"
Hanya ada keheningan di dalam kamar mereka berdua.
"Gue bosen...."
"Kamu mending tidur aja,kamu kan belum sembuh total juga"
"Gue tidur,tapi lu juga tidur. Oke...gak ada bantahan"Malam hari baru saja mereka selesai solat. Tiba tiba....
"Ting tong"
"Siapa si,udah tau gue laper mo makan malah di ganggu" ucapnya dan Aditya melihat itu semakin gemas dengan Risma.
Ceklek pintu terbuka
"Samlekum mamank"
"Wa'alaikumussalam....salam yang bener,ntar lu pada bisa di ceramin sama si Adit"
"Cie....sekarang dah takut sama Suami,istri yang Bae" ucap Rita
"Alhamdulillah... Sahabat kita dah tobat rit" ucap sania
"udah lu padaan gc,mo ngapain disini? Hah. Ganggu orang mau makan aja lu padaan."
"Kita gak mau ganggu makan lu berdua,kita cuman bosen aja malam Minggu biasanya juga lu ngajak kita ke club"
"Ada apa? Kok pada bahas club?"
"Biasanya Risma kan dulu sering maen di club Pa,tapi sekarang dah gak kok tenang aja kan dah tobat jadi istri baik,ya gak San"
"Yoi banget dah"Ris...ajak temen kamu makan bareng"
"Ngapain ngajak mereka,dah pada makan mereka mah"
"Iya pak kita dah makan,paling ngabisin Snack nya Risma aja. Hehe..."
Belum di jawab mereka sudah nyelonong ngambil snack.
Risma dan Aditya langsung makan malam.
Bagi Risma jika sahabat nya menghabiskan makanannya,its oke saja. Karena mereka pun sering main ke rumah salah satunya dan berakhir dengan menghabiskan Snack pemilik rumah.
Risma duduk bersebelahan dengan Rita dan Sania.
Sedangkan Aditya mengambil kursi untuk mendengarkan mereka,karena dia tidak punya kerjaan.
"Ris...lu dah itu?" Ucap Rita blak blakan
"Ya belum lah... ya kali gue masih mau sekolah ya"
"Pak Adit,mau punya anak dari Risma?" Ucap Sania
"Mau"
"Nah loh Ris..Pak Adit aja mau,kasian dia loh"
"Apasih lu padaan. Mending kita ke Club ae kuy"
"Gak,gak. Kamu gak boleh ke sana. Pulang pulang kamu bisa langsung bunting sama lelaki bejat"
"Uh..... So sweet nya" ucap mereka berdua
"Gak lah...gini gini gue masih perawan."
"Ya udah sini saya....."
Risma langsung berdiri dan menunjukkan bogeman ke Aditya
"Ngomong lagi gue tonjok lu beneran deh."
Lain dengan Rita dan Sania melihat itu langsung mempunya ide,dengan Rita menendang kaki belakang Risma dan Risma jatuh berdua dengan Aditya,ralat...kursi yang di pakai Aditya pun rusak.
Sekarang posisi Risma diatas tubuh Aditya. Masih hening sejenak sampai....
"Sorry"
"Ya"
"Asem lu berdua,balik Sono lu. Dan gantiin kursi rusak ini!"
"Dih...baru juga sejam an kita disini dah di usir bae,Pak kita masih mau maen disini ya" ucap Sania
"Terserah"
"Gak. Gue kesel sama lu berdua"
"Maapin kita Bu Pms"
"Dah capek gue ah."Risma dan Aditya baru saja pulang dari pasar karena belanja sayuran lebih murah di pasar.
Tiba tiba....
"Oek oek"
"Bentar gue kek denger suara bayi"Risma mengikuti suara bayi itu,sampai bertemu dengan tempat sampai.
"Ya Allah...anak siapa ini,naronya juga kagak bener banget lagi" Ucap Risma dan segera mengambil Bayi itu sedangkan Aditya hanya melihat gerak gerik Risma.
"Dit...kita bawa ya?"
"Hah? Tapi ini bayi gak jelas punya siapa."
"Bawa aja dulu ya,oke."
Aditya hanya pasrah saja daripada harus ribut.Setelah membersihkan bayi itu Risma menemukan surat yang berisi
" Selamat pagi/Siang/Malam......
Siapapun anda yang menemukan bayi ini saya berterima kasih sangat kepada Anda. Jika anda tanya kenapa tidak saya? Karena waktu saya sebentar lagi saya hanya lah pelacur yang terkena AIDS, Terimakasih untuk Anda yang mau mengurus bayi ini. Bayi ini belum mempunyai nama, tolong beri dia nama dan anggap dia seperti anak anda. Terimakasih...."
"Hiks...kasian banget kamu dek" Aditya yang baru mandi langsung melihat isi surat itu
"Sudah...jadi gimana? Mau mengurusnya?"
"Mau! Ih....."
"Dia seperti nya laki laki, Tampan sekali. Pasti orang tuanya Cantik dan Tampan"
"iya...hiks...jahat banget"
"Gak boleh gitu, mungkin memang jalan satu satunya wanita itu untuk membahagiakan anak tampannya ini"
"Radit?"
"Namanya?"
"Ya...Risma Adit?"
"Saya setuju"
"Baru juga nikah 1 Minggu lebih dah dapet anak aja."
"Alhamdulillah... mungkin ini jalan terbaik dari Allah"
"Dia anteng banget ya... Pasti Papanya juga kayak dia"
"Lu kok sekarang dah banyak ngomong ya"
"Ya sudah kalau gak mau bilang aja."
"Iya iya... Lihat Rad Papa kamu ngambek sama Mom"
"Gak ngambek,cuman kesel aja"
"Gak boleh gitu ya Rad gak baik jadi kayak Papa"
"Kamu kok malah panggil Papa si... "
"Kan ada ada bayi,biar kebiasaan elah."
Aditya tersenyum melihat tingkah Risma yang menggemaskan.24 Januari 2020
Mau tau lanjutnya? Ayo baca terus cerita kita,jangan lupa Votenya ya reader's,vote kalian berarti untuk kita berdua.

KAMU SEDANG MEMBACA
Wegen Dir
RandomAwalnya gue nggak setuju sma perjodohan konyol ini,tapi mau gimana lagi?gue anak satu-satunya di keluarga gue,mungkin mereka mau yang terbaik untuk gue. Tapi setelah berjalanya waktu gue mulai bisa menerina perjodohan ini,gue mulai mengenal dia lebi...