"Vin gue_"
Belum selesai Risma melanjutkan kata-katanya Adit sudah datang dan menarik tangan Risma.
"Dit sakit"ucap Risma air matanya sudah hampir turun
"Pak,bapa kok main tarik Risma aja si?bapa itu guru disini,bapak yang mengajarkan kita caranya bersikap sopan santun,tapi nyatanya....bapak sendiri tidak sopan!"murka Alvin
"Kamu punya hak untuk melarang saya?"tanya Adit datar
"Bapak tanya saya punya hak?saya balikin pertanyaan itu apa bapak punya hak menarik Risma?dan apa masalah bapak?" Geram Alvin
"Jelas saya mempunyai hak disini!"ucap Adit tegas
"Apa hak bapa?saya tanya sekali lagi apa hak bapa disini?apa karena bapak seorang guru dan melarang muridnya untuk berpacaran? tapi itu mungkin tidak pantas sekali,bapak boleh menegur saya tapi bukan gitu caranya pak"
"Ohh jangan-jangan bapak suka sama Risma?bapak suka smaa murid bapak sendiri?iya pak?!jawan pak?!,kenapa diam saja?apa benar?bernah perkataan saya?bener pertanyaan saya?
"Wah hebat sekali bapak,bapak seakan tidak mumpunyai rasa malu sedikit pun,bapak menyukai murid bapak sendiri,dan bapak tanpa sopan santun menyerobot begitu saja, *hebat* sekali"ucap Alvin berapi-api dan menekankan kata-kata terakhirnya.
"Diam kamu!"ucap Adit geram
"Ohh bapak marah? berarti betul kalo bapak itu suka sama Risma?,wah benar-benar tidak menyangka"
Semua murid tercengang antara bingung karena Pak Adit guru yang menyukai Muridnya sendiri dan benar-benar kaget melihat Alvin bereaksi seperti itu,pasalnya dia murid yang beda dari teman-teman atau bisa di sebut sahabat gilanya,dialah yang paling berhati-hati dalam bertindak dan berpikir sebelum melakukannya,tapi apa yang barusan mereka lihat?Alvin berani membentak dan mempermalukan gurunya sendiri
"Bapak tidak malu?sama sekali tidak malu?cih menjijikkan"ucap Alvin berdecih
*_Brugggg_*
_Adit memukul Alvin_
Semua orang tercengang termasuk guru-guru dan kepala sekolah
"Lihat!lihat ini guru yang kalian banggakan memukul muridnya sendiri hanya karena ia menyukai Muridnya,apa kalian masih akan membanggakan guru seperti ini?"tanya Alvin kepada semua siswa
"Bahkan pak Adit bisa saya laporkna kepihak yang berwajib!"
"Alvin!"Panggil kepala sekolah yang sudah geram melihat pertengkaran yang tidak jelas ini
"Kamu iti berbicara yang sopan!"
"Hahahahha sopan kata bapak?apa bawahan bapak juga sopan?dia menarik muridnya secara paksa dan memukul saya begitu saya, apa itu sopan?"tanya Alvin menantang
"Ambil saja jika kau mau Adit,ambilah,aku tak sudi harus mengemis dengan seseorang sepertimu!"
"Bahkan saya lebih dulu yang memiliki Risma di banding anda!"ucap Adit datar
"Hahaha lihat teman-teman dia mengada-ada,apakah bernah urat malumu sudah putus dan menjadi halu kau_"
"Cukup Vin cukup!"Potong Risma yang sudah tidak kuat mendegar suaminya di rendahkan dan dimalukan oleh sahabatnya sendiri
"Kenpaa Ris apa lo juga suka sama guru tanpa urat malu itu?"Tanya Alvin
"Ya!aku menyukainya guru yang kau bilang tidak mempunyai urat malu"ucap Risma dalam tangis derasnya
"Kenapa Ris?kenapa?!!!,kenpa lo lebih milih *Diaaa* ?!!"tanya Alvin geram
"Karena dia suamiku!"
Lagi-lagi semua orang di buat terkejut,termasuk Adit,pasalnya mereka tidak akan membeberkan rahasia ini
"Ya!dia yang kau sebut tidak mempunyai urat malu itu suamiku!kenapa?!! Kau menyebutnya sebagai pengrebut?kau salah vin! kau salah,kaulah yang mau merebutku darinya!
••••••
Setelah kejadian malam itu,Adit dan Risma memutuskan pulang dulu dan Alvin di panggil kepala sekolah.
Adit masih terlelap dalam tidurnya
Risma hendak membangunkannya namun tidak tega,dia melangkahkan kakinya menuju dapur untuk memasak sarapan untuk mereka berdua.
Gimana nih kira kira hubungan mereka?
Mau tau lanjutnya? Ayo baca terus cerita kita,jangan lupa Votenya ya reader's,vote kalian berarti untuk kita berdua.
Maret 25 an keknya

KAMU SEDANG MEMBACA
Wegen Dir
CasualeAwalnya gue nggak setuju sma perjodohan konyol ini,tapi mau gimana lagi?gue anak satu-satunya di keluarga gue,mungkin mereka mau yang terbaik untuk gue. Tapi setelah berjalanya waktu gue mulai bisa menerina perjodohan ini,gue mulai mengenal dia lebi...