Jam beker risma berbunyi nyaring.
"Arghhh jam berapa si,ganggu orang tidur aja ni jam"ucap Risma dan meraba jam Beker miliknya yang terletak di atas naskah
"What the fuck?! Gawat gue bisa telat ni,aduh sibibi kenapa nggak bangunin si"gerutu Risma dan buru-buru lari ke kamar mandinya
20 menit Risma sudah siap dengan seragamnya, Risma sedang menyisir rambutnya, terlihat sangat cantik dan elegan tanpa polesan make up sedikitpun.
Risma memang cantik, karena dia keturunan jerman.
Setelah merasa cukup risma keluar menuruni tangga dan menuju meja makan
"Bun kenapa nggak ada yang bangunin aku si?aku udah mau telat nih"protes Risma
"Hemm,bukan nggak ada tapi kamu yang kebo,nggak mau di bangunin"jelas Ningrum
"Risma,papa minta kamu nanti pulang sekolah nggak usah keluyuran,langsung pulang!karena kita akan ke butik tante Soraya buat acara kamu besok,ya walaupun cuman kerabat dekat saja yang datang tapi seenggaknya enak di pandang"perintah Herman
"Papa ko semangat banget si kayanya buat ngejodohin aku?papa udah cape ya ngerawat aku? Oh ya aku kan cuman bisa ngehabisin harta kalian ya,cuman bisa buat kalian malu,kalian nggak suka kan punya anak brandal kaya aku?"tanya Risma
"Risma!"bentak Herman
"Udah mas udah!, Risma kita sayang kok sama kamu,kita jodohin kamu supaya kamu mendapat jodoh yang baik syang,dan kamu nggak kesepian lagi,beban kita buat ngejagain kamu jga berkurang,karena suami kamu yang bakal ngejagain kamu"ucap Ningrum lembut
"Terserah kalian ajalah!mau nolak jga nggak bakal bisa,orang acarnya besok"jawab Risma acuh dan meninggalkan meja makan tanpa pamit ataupun mencium punggung kedua orangtuanya
Tepat pukul jam 07.10
"Yah gue telat 10 menit lagi,ih sial banget si gue!"kesal Risma dan menendang pager sekolahnya
_Tin,tin_
Suara tlakson mobil mengagetkan Risma
"Siapa si?"Sewot Risma
"Kamu telat?"tanya seseorang
"Udah tau gue di luar ya berarti gue telat lah,giamana si,oh ya maklum lah udah tua bangka si ya jadi konsentrasinya keganggu"jawab Risma asal
"Hey anak kecil,saya masih muda ingat usia saya *baru dua puluh dua tahun*"ucap Aditya,dan sengaja menekankan kata dua puluh dua tahun
"Hey tua bangka gue nggak peduli umur lo mau berapapun!dan ingat gue bukan anak kecil umur gue udah 16 tahun mau menginjak 17,jadi jangan sekali-kali lo bilang gue anak kecil!"peringat Risma
"Teserah kamu,saya pun tidak peduli,dan ah ya tolong ganti bahasa bicaramu dengan gurumu ini!"balik peringat Aditya
Setelah berdebat cukup lama itu Aditya menelfon seseorang
"Halo,ah iya pak saya terlambat tolong bukakan pintu gerbangnya ya pak,ah iya Terimakasih"
"Oh dia habis telfon pak satpam"ucap Risma dalam hati
Tak lama pak satpam membukakan pintu gerbang
"Hey kamu terlambat lagi?aduhh mau saya bilang berapa kali sih!kamu ini anak perempuan kom buadung sekalih"ucap pak satpam pada Risma
"Hehe pak satpam"cengir Risma tanpa dosa
"Yasudah sanah parkiran mobilmu dan cepat ke bu tiara lapor kalo kamu telat"titah pak Satpam
"Hmm,yaya"jawab Risma acuh
Aditya hanya mendengarkan perdebatan kecil antara pak satpam dan muridnya
*Ruang guru*
"Permisi bu?ada bu Tiara?"tanya Risma ke salah satu guru
"Ekh Risma,kamu telat lagi ya?yampun Risma kamu itu sebenarnya pintar tapi kamu sangat nakal maknya nilai sikap kamu selalu C"ucap salah satu guru
"Hmm iya Risma,coba saja kalo kamu penurut pasti kamu jadi idola guru-guru disini,karena kamu bagus dalam nilai akademik"lanjut bu Dewi
Aditya yang baru saja masuk tak sengaja mendengar guru-guru menasehati muridnya
"Bu Tiara lagi ketoilet sebentar lagi pasti datang,kamu duduk dulu saja Risma"perintah bu Dewi
Tak lama bu tiara datang
"Kamu telat Risma?"Tanya bu tiara to the points
"Hehe iya bu"jawab Risma santai
"Kali ini saya nggak hukum kamu,beruntunglah mood saya lagi baik,kamu boleh masuk sekarang"ucap bu Tiara
"Makasih bu" setelah mengatakan itu Risma langsung melangkahkan kakinya menuju kelasnya
Keberuntungan hari ini di tangan Risma pak Darto nggak masuk karena sakit jadi Risma tidak perlu di hukum hari ini
Risma duduk termenung
"Woy RIS ngelamun aja lu,baru dateng"Ucap Sania dan duduk di sebelah Risma
"Hmm"jawab Risma seadanya
"Lo kenapa si Ris, Lo sakit?"tanya Rita dan memegang jidat Risma
"Nggak panas kok"ucap Rita
"Nggak ada yang bilang gue sakit kampret"jawab Risma
"Lah terus lo kenapa?"tanya Rita
"Gu_e di jodohin sama bonyok gue"ucap Risma sepelan mungkin
"APA?!!"beo Sania dan Rita serempak
"Gausah teriak bego!"sinis Risma
"Bhahahaha,lo di jodohin sama siapa Ris?"tanya Sania
"Itu dia,gue nggak tau siapa yang bakal di jodohin sma bokap gue"jawab Risma lesu
"Wah jangan-jangan lo di jodohin sama rekan bisnis bokap lo yang belum nikah Ris"tawa keduanya pecah
"Sembarangan lo!"ucap Risma dan memukul tangan sahabat gilanya itu
"Ekh Ris tapi kok gue ngrasanya lo cocok sma pak aditya deh, jangan-jangan lo di jodohin sma dia"Rita menerka-nerka
"Dih paan lo,jiji bngt lo iya,si tua bangka,ekh kalian jangan bilang ke siapa-siapa ya kalo besok gue merit"perintah Risma
"Siap lah,kita di undang nggak nih?"tanya Sania
"Nggak deh kayanya soal ya,cuman kerabat deket gue doang,di privasi soalnya kan gue masih sekolah"jawab Risma
"Hmm,yaudahlah nggak papa,tapi bagi cerita malam pertama lo sama suami lo ya"perintah Rita
"Gila lo"ketiganya tertawaan terbahak-bahak.
Mau tau lanjutnya?ayo baca terus cerita kita,jangan lupa votenya ya reader's,vote kalian berarti buat kita.

KAMU SEDANG MEMBACA
Wegen Dir
CasualeAwalnya gue nggak setuju sma perjodohan konyol ini,tapi mau gimana lagi?gue anak satu-satunya di keluarga gue,mungkin mereka mau yang terbaik untuk gue. Tapi setelah berjalanya waktu gue mulai bisa menerina perjodohan ini,gue mulai mengenal dia lebi...