Tujuhbelas || Sebuah Fakta 🌻🌙

1.3K 61 0
                                    

"Sha, Regan emang kecelakaan pas balapan sama gue. Tapi itu emang murni kecelakaan, motor Regan emang udah bermasalah sebelum kita mutusin buat balapan sama anak-anak yang lain." ucap Radja pedas.

"Kalo lo nyangka motor Regan gue sabotase itu salah, gue nggak pernah ngotorin tangan gue sendiri walaupun Regan itu nggak pernah akur sama gue. Sekalipun, gue nggak pernah ada niatan buat jahatin orang apalagi sampe bunuh orang. Goblok kali gue." ujar Radja.

"Lo bisa tanya ke anak-anaknya Regan, jangan bilang kalo lo belum tanya ke anak-anak Regan? Lo siapanya Regan?" tanya Radja akhirnya.

Tangis Salsha semakin pecah. Kenangannya bersama Regan dulu kembali memutar di dalam pikirannya, membuat rasa sakit ketika kehilangan lelaki itu satu tahun yang lalu kembali ia rasakan lagi.

"Gue pacarnya, Regan."

Semuanya terdiam, terkejut mendengar ungkapan kata yang keluar dari mulut Salsha.

"Oh, ternyata lo. Yang dia nyuruh gue jagain lo." ucap Gelar tiba-tiba.

Salsha menoleh kearah Gelar dengan wajah yang bertanya-tanya.

"Sebelum balapan, Regan tiba-tiba ngomong ke gue kalo dia titip pacarnya kalo Regan lagi nggak ada. Gue nggak tau pacarnya dia siapa, cuman gue iyain aja." ucap Gelar.

"Gue kira dia boongan. Ternyata dia beneran."

"Gue nggak terlalu deket sama Regan, cuman dia temen gue waktu SMP. Jangan terlalu berasumsi insting lo selalu benar, coba cari tahu kenenarannya lebih detail. Jangan sampe kebawa emosi sama berita yang simpang siur, masih ada temen-temen Regan yang kenal dia. Kenapa lo nggak datengin mereka?" tanya Gelar.

"Gue takut, gue nggak sanggup." cicit Salsha.

"Radja emang bener, gue saksinya di malem itu. Bahkan nggak gue aja, Bimo, Sam, Saga juga ada disana." ucap Gelar.

"Dan, jangan pernah bawa Aluna ke dalam permasalahan ini!" ucap Saga menatap Salsha tajam.

Sedangkan hatinya sudah mulai membaik mengenai Regan, matanya menatap nyalang kearah Saga.

"Lo! Lo juga udah ngerebut kebahagiaan gue!"

"Gue? Sinting emang nih cewek. Salah gue apaan ke lo? Nggak ngaca banget!" ucap Saga sewot.

"Keluarga lo udah bikin keluarga gue bangkrut!" ucap Salsha.

"Keluarga gue? Jangan ngada-ngada deh lo!"

"LO NG---" teriakan Salsha terhenti ketika matanya menangkap sosok lelaki paruh baya menghampirinya.

"Salsha, benar apa kata Saga. Bukan keluarga Saga yang buat bisnis Papa bangkrut, keluarga Saga di fitnah oleh Ranto, teman Papa sendiri."

Salsha terdiam, ia terlalu bingung dengan keadaan.

"Sha."

Tiba-tiba beberapa orang anak lelaki seumuran Radja memasuki ke dalam rumah.

"Apa kabar, Sha? Sori gue nggak pernah nemuin lo." ucap Rendy.

"Gue minta maaf karena baru kali ini gue berani ketemu lo setelah perginya Regan." ucap Rendy lagi.

"Gue mau ngejelasin apa yang gue lihat dan apa yang gue dengar di malam itu tentang Regan." ucap Rendy.

"Lo gila, Gan? Kenapa lo nantangin Radja balapan sama lo?" tanya Rendy tak habis pikir dengan sahabatnya itu.

"Gue nggak nantangin Radja doang, Ren."

"Iya gue tau, tapi Gan."

Radja ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang