Hari demi hari Radja dan juga Aluna terlihat semakin dekat, keduanya terkadang tertangkap basah tengah berduaan.
Gosip keduanya dekat pun sudah tersebar luas di SMA Atmadja, banyak siswi yang memandang Aluna iri karena mampu sedekat itu bersama Radja.
"Peje dongggg." ucap Bimo tersenyum menggoda.
"Beuh bentar lagi ada kapel goals cailahh." ucap Gelar tertawa.
"Apaan sih." ucap Radja tertawa.
Aluna hanya diam, matanya menatap Sam yang tengah memainkan ponselnya tak memperdulikan sekitar. Hatinya tiba-tiba merasa ngilu.
Sejak dekat dengan Aluna, Radja pun seolah melupakan tentang Salsha. Lelaki itu sudah mulai tak memperdulikannya lagi, bahkan setiap Radja bertemu dengan Salsha ia malah pergi meninggalkannya.
Entahlah, Radja juga tak tahu kenapa dirinya begitu, yang jelas Radja hanya tak ingin berurusan dengannya lagi dan mencoba melupakannya.
"Sam? Diem aja lo udah kayak pancoran." celetuk Bimo.
"Pms kali." ucap Radja seadanya.
Sam mendongakan wajahnya dan langsung bertatapan dengan mata cokelat gelap milik Aluna. Keduanya saling bertatapan hingga Sam mengalihkan pandangannya.
"Gue cabut duluan ya, Aluna mau ke kantin katanya. Laper." ucap Radja.
"Yaudah sono, beda yang lagi jatuh cinta mah. Dunia milih berdua, yang lain ngontrakkk!" ucap Bimo tertawa.
"Sedepp Bim, lanjotttt." ucap Gelar tertawa.
Sam hanya melihat Radja dan Aluna dengan tersenyum getir. Ia menghela nafasnya dalam lalu pergi menuju perpustakaan untuk tidur.
•••
"Dja, mending sama gue. Kecil gitu, apa menariknya coba?"
"Dih, pendek banget. Jauh banget sama Salsha."
"Jelek deh."
"Radjanya ganteng, kok ceweknya be aja si?"
Dan masih banyak celotehan-celotehan yang lainnya membuat Aluna menundukan wajahnya, Radja yang melihat Aluna menundukan kepalanya perlahan ia meraih tangan perempuan itu lalu menggenggamnya.
Aluna yang terkejut pun mencoba melepaskan genggaman tangan Radja, namun nihil Radja tak membiarkan genggamannya itu lepas. Ia malas mengeratkannya, seolah Aluna tak boleh kemana-mana.
"Kak." cicit Aluna pelan.
"Orang-orang pada lihatin, nggak enak."
Radja menoleh kearah Aluna, ia sedikit menundukan wajahnya karena tubuh Aluna yang mungil.
"Biarin aja, mereka kan punya mata."
"Nggak usah di dengerin, anggap aja orang gila. Jangan takut, ada gue." ucap Radja dengan terus menggenggam erat tangan Aluna.
Jantung Aluna lagi-lagi berdegup dengan cepat, ia merasa ada desiran aneh di dalam hatinya ketika berdekatan dengan Radja.
•••
Aluna berjalan menuju taman belakang sekolah, ia ingin bertemu dengan Radja. Biasanya, lelaki itu tengah tertidur pulas di atas kursi kayu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Radja ✔️
Teen Fiction{HARAP FOLLOW TERLEBIH DAHULU KARENA SEBAGIAN CERITA AKU PRIVATE, TERIMA KASIH} ---- "Kita nggak bisa sama-sama." ucap Radja. "Kasih aku satu alasan, kenapa kita nggak bisa sama-sama?!" tanya Aluna dengan menekankan setiap katanya. Radja menghela na...