Chapter XIV (Akhir dari segalanya)

288 9 1
                                    


Tidak ada yang bisa kulakukan lagi, penyesalan tidak bisa mengembalikan semuanya, aku hanya menatap nanar langit malam ini, bintang bersinar begitu terang, rembulan seakan mencecarku dengan jutaan tanya, aku hanya bisa terdiam, nasib benar-benar membuat semua ini berjalan tidak sesuai dengan yang ku impikan, semua impian itu hanya impian semu, Bapak, Ibu, dan Andi tidak mungkin bisa kembali menikmati dunia ini, aku benar-benar tidak bisa berfikir jernih, dengan sebotol anti nyamuk ditanganku, mungkin aku harus menyelesaikan ini segera mungkin, atau aku harus menghadapi kenyataan pahit lainnya, memang mereka tidak akan tahu apa yang terjadi sesungguhnya dengan ku, tapi dimalam ini, malam kelabu, aku sudah tidak bisa seperti ini.

"Maafkan Arga, Pak, Bu,.. Arga menyesal telah melakukan kebodohan ini". Dengan mantap, seteguk dua teguk anti nyamuk mulai memenuhi lambungku, reaksinya benar benar spontan, segera lambungku terasa mual, panas dan nyeri, buih buih busa mulai menetes sedikit demi sedikit dari mulutku, kepalaku mulai pening, pandanganku kabur, dan, semuanya telah berakhir.

Aku Arga Dalendra Adityawarman, ditemukan terbujur kaku dibelakang rumah dinas, di Jalan Jendral A. Yani No. 30, dibawah pohon Mangga yang rindang, nyawaku telah tergadaikan, untuk kenikmatan semu, kenikmatan yang tidak pernah aku dapatkan.

Semoga tidak ada Arga yang lain, yang terjebak seperti aku, hanya satu pesanku, jangan sampai kalian bertemu Mbah Waluyo, dia berwajah keriput, rambutnya mulai memutih, gigi taringnya telah hilang dari singgasananya, jika kalian bertemu dengan nya, hindari sebisanya, atau kalian akan berakhir seperti aku.

*** Tamat ***


Mohon maaf jika cerita ini ga jelas :D

Malam KelabuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang