Warning typo(s)!
I want more vote and comment, 'cause this story will be the 2nd special for me after He Is Your Son.
Yoongi mengerang kesal saat orangtuanya benar-benar tidak mendengarkan segala macam penolakan yang ia layangkan. Tentang perjodohannya dengan seorang pemuda tidak dikenalnya. Mana mau dirinya menikah tanpa dasar perasaan suka sama suka? Bagaimana kelanjutannya? Ia yakin, pemuda yang dijodohkan dengannya juga tidak mencintainya. Tapi apakah pemuda itu berontak sepertinya? Ia harap begitu. Sehingga kemungkinan perjodohan ini batal dengan segera.
Lebih dari 10 kali Yoongi menolak perjodohan ini, sejak sebulan lalu omong-omong. Dan kabarnya pernikahan itu akan berlangsung dengan sisa waktu satu bulan lagi. Ia hanya pernah bertemu dengan Jimin tiga kali selama sebulan terakhir, tiap minggu pemuda itu akan berkunjung ke rumahnya, dan besok adalah pertemuan mereka yang keempat. Selama pertemuan mereka setiap minggu, Yoongi hanya mampu meluangkan waktunya menemui Jimin tidak lebih selama lima menit. Sisanya, orangtuanya sendiri yang akan berhadapan dengan Jimin disertai perasaan tidak enak hati atas kelakuan anaknya.
Jimin memang tidak mencintainya, tapi caranya menyikapi perjodohan ini tampak lebih tenang dibandingkan Yoongi yang selalu memberontak.
"Aku enggak mau, Bu. Aku, kan, bisa menikah dengan orang yang aku cintai daripada dengan Jimin yang tidak aku kenal." Yoongi merasakan dadanya bergemuruh, perasaan marah yang tidak bisa ia ungkapkan pada ibunya sendiri.
Sementara ayahnya tidak membuka suara, rupanya hal itu diartikan Yoongi sebagai perasaan marah dan kecewa. Selalu seperti itu.
Untuk menghindari kecelakaan dalam keluarganya sendiri, Yoongi memutuskan segera berdiri dan berjalan meninggalkan ruang tamu. Menutup pintu rumah sedikit lebih kasar. Ia tidak memiliki tujuan, Yoongi tidak memiliki teman banyak karena pribadinya yang anti sosial. Mungkin sejauh ini ia hanya menerima Hoseok sebagai temannya, walaupun Hoseok masih tetap terasa mengganggu bagi Yoongi.
Ketika baru saja akan membuka pintu gerbang rumah, mata kucingnya tak sengaja melihat tetangga di seberang rumahnya. Sesaat Yoongi terdiam memerhatikan interaksi tiga orang di sana.
Itu adalah keluarga Kim, yang sudah lama tinggal di sana. Mungkin sejak Yoongi belum lahir?
Satu orang pria memangku anaknya yang tampak begitu antusias, sementara satu yang lain hanya tertawa pelan. Tak beberapa lama kemudian, setelah anak dan ayah itu masuk ke dalam mobil, seseorang ditinggalkan sendiri.
Dia Jeon Jungkook. Tetangganya yang kadang-kadang berkunjung ke rumahnya jika merasa kesepian dan meluangkan waktu mengobrol sebagai sesama orangtua. Kim Taehyung, suaminya merupakan seorang Direktur perusahaan furniture yang telah bekerjasama dengan banyak hotel bintang lima juga beberapa gedung apartemen. Perusahaannya tidak menduduki tingkat teratas, tapi namanya cukup dikenal di kalangan para pengusaha.
Yoongi terkejut karena ia kedapatan tengah memerhatikan Jungkook yang baru akan berbalik memasuki pekarangan rumah. Tapi kemudian ia diberi sebuah senyuman manis. Meskipun tidak cukup muda lagi, Yoongi mengakui kalau Jungkook masih tetaplah manis dan menarik, kepribadiannya juga ramah serta penyayang. Tidak heran kalau setiap pagi ketika dirinya hendak berangkat kuliah selalu melihat Taehyung yang terlihat senang diantar Jungkook sampai benar-benar berlalu bersama mobilnya. Dan anak-anak mereka yang acap kali ribut untuk mendapatkan kecupan dari Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRIAGE - [tk]✔️
Fanfiction[START] 2020/1/13 - 2020/11/29 [END] ⚠️BASED ON TRUE STORY⚠️ Yoongi membutuhkan cerita Jungkook, yang baru saja mencintai suaminya setelah dua puluh satu tahun usia pernikahannya. Memiliki rumah tangga harmonis tanpa mencintai suaminya. Bagaimana Ju...