Warning typo (s)!
Karena tetangga barunya sangat ramah, ditambah lagi tidak punya kesibukan sepertinya selain dari mengurus rumah, Jungkook jadi sering-sering berkunjung, terkadang Soora yang berkunjung ke rumahnya. Mereka menjadi sangat dekat dan memutuskan menjalin hubungan teman. Soora belum sempat bertemu dengan tetangga lain, rumah-rumah sekeliling sangat sepi dan kesempatan untuk memperkenalkan diri jadi tipis.
Dulu juga Jungkook sama seperti Soora, tak ada waktu memperkenalkan diri karena rumah di sekitarnya begitu sepi. Taehyung bilang tetangga mereka memang orang sibuk, hanya di malam hari rumah-rumah di sana terisi. Suaminya pernah beberapa kali saja bertemu tetangga, saat belum menikah. Pria itu rutin mengontrol rumahnya seminggu sekali di hari libur.
Di kesempatan sekarang, Jungkook diajak pergi ke mall sekedar mengusir rasa bosan. Cuma diam di rumah juga tak baik, Soora mengatakan Jungkook tak boleh jenuh oleh suasana rumahnya sendiri dan rumah Soora. Itu memang ide bagus, ia sendiri lupa kapan pergi ke mall untuk memanjakan diri. Kalau tak salah menebak, saat dirinya selesai ujian SMA? Pergi berdua bersama Bambam.
Jungkook juga berencana membelikan pakaian Taehyung, seperti setelan kerja atau pakaian casual. Suaminya telah banyak memberikan hadiah padanya, kini dia harus mendapat giliran. Satu setel pakaian kerja dipilihnya. Setelah dipikir kembali, pakaian sehari-hari Taehyung lebih banyak daripada pakaian kerja. Belum lagi pria itu tipe orang yang sibuk, pakaian kasual tidak terlalu dibutuhkan di kesehariannya. Paling hanya di hari Sabtu atau Minggu.
Setelah berkeliling ke sana kemari sambil melihat-lihat barang, mereka memutuskan makan siang. Rasa lelahnya memang tidak terbatas meskipun Jungkook juga menikmatinya. Tiap kali dijumpai barang lucu, ia rela mampir kemudian membelinya.
"Jungkook, ruam merah kamu kelihatan." Soora berujar terkejut begitu duduk berhadapan dengan Jungkook di salah satu meja kosong. Acara berkelilingnya ditunda sementara disebabkan rasa lapar bertalu-talu.
Jungkook ikutan panik, tangannya meraba-raba pangkal leher dan rahangnya. Pasti Taehyung meninggalkannya lagi malam tadi.
"Di sebelah mana?"
"Itu di dadamu. Merah sekali."
Dikarenakan cuacanya hangat, tidak ada lagi pakaian yang bisa Jungkook pakai selain dalaman hitam tanpa lengan, kemudian ditutup kemeja berlengan pendek tanpa dikancingkan. Jelas saja bakalan terlihat. Dirinya berupaya menutupi sebisanya dengan cara mengancingkan kemeja yang dipakai.
"Kamu sering sekali melakukannya, ya?" Soora bertanya kikuk.
"Eh?" Jungkook berjengit. Matanya melotot kaget saat diberi pertanyaan begitu. Lagi pula, kenapa pertanyaannya tepat sekali?
"Ah, itu... Setiap ketemu kamu sebenarnya aku melihat ruam-ruam yang sepertinya masih baru. Bahkan di waktu pertama kita bertemu. Tapi aku berpikir tidak perlu menyinggungnya karena hanya aku yang lihat."
Pantas saja kalau Soora sering melihatnya. Malah tanpa Jungkook sadari kalau Taehyung meninggalkan jejak-jejak kegiatan malam mereka di tempat yang tidak bisa Jungkook lihat. Pagi ini ia lupa berkaca sewaktu mandi, dan berpakaian kelewat rapi sewaktu berdandan di depan cermin. Posisinya memang tak terlalu bahaya karena dekat dengan tulang selangka sebelah kiri.
"Akhir-akhir ini, Mas Kim sering meminta. Bahkan tanpa bertanya "boleh atau tidak" seperti biasanya."
Teringat lagi malam-malam mereka sebelumnya, Taehyung cukup mengatakan dirinya menginginkan Jungkook. Tiap dikatakannya hal itu, dirinya tak kuasa menolak, selain karena memang sudah seharusnya mematuhi perintah suaminya, ia juga tak ingin mengambil resiko kalau pria itu malah sakit hati ditolak. Berdasarkan tatapan dari Taehyung, bisa ia artikan sebagai perintah yang tak boleh ditolak.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRIAGE - [tk]✔️
Fanfic[START] 2020/1/13 - 2020/11/29 [END] ⚠️BASED ON TRUE STORY⚠️ Yoongi membutuhkan cerita Jungkook, yang baru saja mencintai suaminya setelah dua puluh satu tahun usia pernikahannya. Memiliki rumah tangga harmonis tanpa mencintai suaminya. Bagaimana Ju...