MARRIAGE - [tk]✔️

9

Warning typo(s)!

Seperti apa yang telah disarankan Bambam padanya kemarin, meskipun agak setengah yakin, ia berniat mendatangi Yeri ke kantor suaminya dengan alasan mengantarkan makan siang. Maka, setengah jam sebelum istirahat kantor, Jungkook yang sudah berangkat dari rumah sambil menenteng tas yang berisi makanan dan minuman, serta makanan juga cemilan yang kali ini sempat ia buat dulu untuk ayah dan kakek Kim.

Yang dikatakan Bambam benar, Taehyung tetaplah suaminya sekalipun Jungkook tidak mencintainya, atau mungkin belum. Pernikahan bukan melulu soal mencintai, seandainya mereka saling mencintai sedari awal, apa mereka harus berpisah giliran ada waktu di mana sudah tidak lagi saling memiliki perasaan cinta? Tentu saja bukan semacam itu.

Dulu, Jungkook pernah berpikir. Jika suatu saat dirinya menikah dengan seseorang yang ia cintai, apa akan ada perpisahan? Setidaknya rasa bosan dan melirik orang yang bukan pasangannya pasti ada, entah itu Jungkook sendiri atau orang yang dinikahinya. Karena ia belum pernah merasakan sepenuhnya bagaimana jadi seorang remaja tanggung, punya perasaan mencintai, belum pernah menjalin hubungan bersama orang lain.

Ibunya pernah jadi sasaran pertanyaan darinya, soal apakah ibu bosan terus hidup bersama ayahnya. Dan, ibunya menjawab "Ya" tanpa beban, bahkan mengatakan perasaan bosan muncul sewaktu usia Jungkook balita. Ibu juga pernah mengatakan padanya sempat melirik laki-laki lain, sekedar kagum karena untuk sampai di tahap perkenalan atau pendekatan, itu sudah keterlaluan. Yang jelas, perasaan menyayangi ayahnya tidak hilang, ibu bilang perasaan mencintai itu adalah nafsu juga merupakan sisi dari perasaan sayang tak terbendung. Ketika seseorang sadar berada di tahap paling menyayangi teramat sangat, ketakutan ditinggalkan, dan ingin memiliki disertai segala perasaan ingin diakui, bisa dianggap di situlah nafsu muncul, yang disebut-sebut 'cinta'.

Ibu pernah tidak sadar, namun hatinya terus mengatakan orang yang disayanginya cuma ayah. Perasaan kagum ibu pada lelaki lain tak lebih tak kurang hanya sebatas kagum biasa, tak sampai menyayangi terlalu dalam seperti ibu menyayangi ayah. Perasaan cinta itu bisa muncul kapanpun, dan bisa hilang kapanpun pada orang yang sama, bisa pulang-pergi semaunya. Ibu bilang, tiap malam hendak tidur dan pagi ketika terbangun, wanita itu selalu mengingat-ingat semua masa yang sudah dilewatinya bersama ayah, sehingga perasaan bosan dan ingin meninggalkan itu tak pernah berani muncul.

Mungkin, kasus Jungkook hanya terbalik. Di mana dirinya belum merasakan perasaan cinta, namun perasaan menyayangi pada Taehyung sudah muncul walau tak sebesar takut ditinggalkan atau ingin diakui. Perasaan menyayanginya masih terbilang wajar, tak menggebu hingga ada secuil nafsu tertanam di hatinya. Jungkook tidak takut ditinggalkan Taehyung kalau pria itu mau, tapi Yeri yang muncul duluan hingga dirinya harus bertindak mempertahankan hubungan dengan suaminya tetap terjalin baik. Kalau saja Taehyung yang duluan mendekati, ia juga tak akan bertindak sejauh ini. Tak apa kasarnya ia menghidupi bayinya sendirian, pakai tenaga seadanya, atau tidak menikah lagi demi anaknya. Itu kalau Taehyung benaran mau meninggalkan. Lain lagi ceritanya kalau pria itu terganggu dengan cara pendekatan Yeri, tiba-tiba ia ikutan risih tahu kelakuannya. Yeri harus sadar kalau Taehyung mau punya anak!

Jungkook tidak berani masuk ruangan suaminya, padahal sudah ada di depan pintu. Ada kursi yang tak jauh dari sana, menunggu sebentar lagi hingga Taehyung keluar mungkin tak masalah, masih tersisa waktu 10 menit lagi menuju jam makan siang.

Sambil menghilangkan rasa bosan karena nyatanya 3 menit saja terasa lama, Jungkook iseng melihat-lihat akun SNS. Mengecek pemberitahuan dan melihat akun suaminya menandainya pada sebuah foto yang baru diposting semalam. Itu fotonya yang tak disadari Jungkook kapan diambilnya.