Warning typo(s)!
Rasa ngilu semalam masih membekas, sampai-sampai dirinya kira Dokter tidak menutup benar luka sayatan di perutnya. Belum lagi ketidak nyamanan di tubuhnya sangat mengganggu, ia jadi merasa segan bergerak banyak karena bisa saja sakitnya jadi tambah mengerikan daripada cuma diam tertidur, bahkan dalam keadaan tidur dirinya bisa terbangun seperti sekarang hanya karena sisa semalam.
Sewaktu mencoba menatap dengan kondisi setengah mual dan pusing, Jungkook sadar sedikit-sedikit ada siapa saja di ruang pemulihan yang dirinya tempati. Ada ibu yang tidur dengan ayah, ada mertuanya ikut tertidur, dan Taehyung yang tampak sedang sibuk membelakangi dirinya. Pria itu mengenakan piyama yang semalam.
Omong-omong kenapa bisa suaminya datang ke ruang operasi, Jungkook belum tahu cerita jelasnya. Yang dirinya tahu Jeju itu jauh dari Seoul, pasti membutuhkan waktu lebih dari sejam untuk sampai kemari.
"Mas Kim-"
Pria itu sedang tersenyum saat menoleh padanya. Jungkook masih terkulai lemas ketika melihat suaminya ternyata sedang menggendong bayi yang dibalut kain biru muda. Ia ingin sekali menghampiri, kemudian menatap wajah bayinya, baru sekali dirinya melihat wajah adik pasca melahirkan. Suara tangisan bayinya setelah dikeluarkan Dokter selalu terngiang di kepalanya.
Seolah tahu, Taehyung lantas mendekat ke ranjang. Langkahnya lebar-lebar, lalu duduk di kursi sisi ranjang setelah menempatkan bayi laki-laki mereka di dekat Jungkook. Seperti anak kucing yang mengetahui keberadaan induknya, wajahnya yang rupawan lantas mendusal di ceruk leher Jungkook.
Terharu bukan main. Tentu saja setengah percaya dan tidak bahwa bayinya telah lahir, rasanya baru kemarin ia tunjukkan hasil tesnya pada Taehyung. Sekarang bayinya sudah ada di dekatnya begini. Senyum Jungkook tak pernah hilang walaupun sempat mengeluh soal rasa sakit di perutnya sesaat setelah terbangun, ia justru lupa dan mati rasa atas rasa sakit yang sempat menyerangnya.
"Wajahnya mirip Mas Kim. Dia tampan." Jungkook bergumam sembari mengelus kulit pipi bayinya dengan punggung jemari tangan. "Sudah ada nama untuknya?"
"Sudah. Kim Yeonjun."
Taehyung duduk di sisi ranjangnya hanya untuk menatap wajah berseri-seri Jungkook yang sekarang disibukkan memanggil nama "Yeonjun" berkali-kali. Melihat bagaimana perawakan Jungkook setelah melahirkan daripada sebelum mengandung, pria itu tampaknya jadi memaklumi bobot putranya bisa mencapai 4 kilogram.
Walau terbilang tidak ramping seperti dulu, pria itu entah mengapa justru sering mengamati Jungkook lebih banyak. Dengan pipi yang makin tembam dan tangan membengkak, pesonanya malah berkali-kali lipat tidak wajar. Bahkan dirinya hampir tertawa gemas ketika tak sengaja melihat jemari gemuk Jungkook mengelus kepala Yeonjun.
Taehyung beringsut makin dekat, setengah berbaring di ranjang Jungkook yang melebar. Disentuhnya kulit pipi halus yang sedari tadi mengalihkan perhatiannya.
"Pasti sulit, ya?"
Matanya menatap Taehyung bingung, "Apanya?"
"Bertahan dari awal hingga malam tadi. Kamu hebat sekali."
"Iya, memang sulit. Tapi bayarannya melampaui segala kesulitanku selama ini. Aku enggak keberatan kalau dikasih bayi selucu ini meskipun harus kesulitan dulu."
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRIAGE - [tk]✔️
Fanfiction[START] 2020/1/13 - 2020/11/29 [END] ⚠️BASED ON TRUE STORY⚠️ Yoongi membutuhkan cerita Jungkook, yang baru saja mencintai suaminya setelah dua puluh satu tahun usia pernikahannya. Memiliki rumah tangga harmonis tanpa mencintai suaminya. Bagaimana Ju...