Warning typo(s)!
Soora bilang dia sudah menemukan nama untuk anaknya. Setelah berdiskusi soal nama dengan Joonyoung malam kemarin, ia memutuskan mengambil dua nama. Kalau anaknya laki-laki, akan diberi nama Min Yoongi, sementara jika bayinya perempuan, akan ia beri nama Min Yoonah. Pagi-pagi sekali wanita itu sudah datang ke rumahnya dengan beberapa potong kue. Untung dirinya tidak sedang sibuk, jadi bisa ia ladeni Soora sekalian mencari tahu tanda-tanda kehamilan.Rasa keingin tahuannya mengundang tatapan terkejut wanita itu, sepersekian detik kemudian memegangi perutnya dan diraba pelan ke kiri dan ke kanan.
"Kamu hamil?" tanya Soora seolah menuntut jawaban, sekaligus tersenyum senang.
"Aku enggak tau. Tapi kalau dari gejala yang kualami memang persis seperti gejala kehamilan."
Jungkook tidak yakin meskipun dirinya telah memahami sedikit tanda-tanda kehamilan. Ditambah pengetahuannya diperluas lagi belakangan ini dengan cara membaca dari internet. Rata-rata gejala kehamilan yang ia temukan di internet memiliki kesamaan dengan apa yang dialami olehnya.
"Aku masih punya testpack. Kalau kamu ragu, aku bisa bawakan tiga sekaligus untuk memastikan akurat atau tidaknya."
Joonyoung adalah seorang Dokter sekaligus pemegang jabatan tinggi di Rumah Sakit Sungjin. Suami Soora itu juga punya klinik di pinggiran kota.
Seandainya testpack yang tersisa masih utuh, kalau tidak juga Soora tinggal memintanya pada sang suami. Maka, hari itu Soora memberikannya tiga sekaligus pada Jungkook dan disarankan semuanya dipakai bersamaan. Saran itu ia turuti, malamnya Jungkook mencoba menyembunyikan ketiganya dibawah bantal tidur yang keesokan pagi baru akan ia gunakan.
"Mas Kim, gak tidur?"
Taehyung masih sibuk memangku laptopnya di pukul 11 malam. Jungkook yang berbaring di sisinya melihat seberapa kasar kerutan di dahi suaminya. Serius sekali.
"Ada urusan dulu, Jungkookie. Kamu tidur duluan saja!" katanya sambil mengelus rambut Jungkook, walau pandangan pria itu tertuju pada layar laptop.
"Ya sudah. Jangan terlalu malam, ya!"
Jungkook membalikan tubuhnya, menghadap keluar ranjang. Hal itu sempat dilirik Taehyung dan agaknya membuat pria itu keheranan kenapa tidak menghadap ke arahnya saja?
"Selamat malam, Jungkook."
"Selamat malam, Mas Kim."
Ternyata, kelakuannya itu adalah salah satu upaya menyembunyikan ekspresi kacau Jungkook. Ia mual, namun akan ia tahan di depan Taehyung hingga menemukan waktu yang tepat. Pusing, mual, mudah lemas, dan segala yang dirinya rasakan tidak diketahui oleh suaminya. Tiap pagi Jungkook memilih pergi ke kamar bawah, mengeluarkan sesuatu yang terus-menerus mengganggu perutnya. Bukan maksud mau menyembunyikan, tapi semua belum pasti. Dan Jungkook tentu saja memilih diam hingga ia dapat jawaban akurat.
•••
Keesokan paginya, ketika masih gelap di luar sana, Jungkook turun dari ranjangnya diam-diam. Masuk ke kamar mandi sambil membawa cup plastik kecil yang diberikan Soora kemarin dengan tiga testpack di tangannya. Ia juga merasa mual pagi ini, mungkin harus sambil menyalakan keran air supaya suaranya dapat teredam.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRIAGE - [tk]✔️
Fanfiction[START] 2020/1/13 - 2020/11/29 [END] ⚠️BASED ON TRUE STORY⚠️ Yoongi membutuhkan cerita Jungkook, yang baru saja mencintai suaminya setelah dua puluh satu tahun usia pernikahannya. Memiliki rumah tangga harmonis tanpa mencintai suaminya. Bagaimana Ju...