Warning typo(s)!
Mulanya, Jungkook cuma mau mengantarkan kue yang baru dibuatnya sore ini. Ia baru mencoba Castella Cake untuk kali pertama, dan niatnya mau minta pendapat pada Soora. Perkumpulan tetangga komplek selanjutnya dijadwalkan di rumah Jungkook karena sekalian ingin lebih dekat dengan pasangan paling muda di antara mereka. Sebenarnya, tetangga mereka banyak, tapi yang sering melakukan perkumpulan seperti ini cuma tetangga yang berada dalam blok sama dan blok sebelah.
Jungkook sudah mencoba beberapa makanan dan kue baru dari kemarin dan seharian ini. Tapi rasanya sedikit ragu kalau dirinya sendiri yang mencicipi, makanya setelah matang serta masih terasa hangat, ia pergi ke rumah Soora. Karena minta pendapat Taehyung agaknya tidak meyakinkan, pria itu selalu mengatakan "enak" tanpa memberi masukkan. Selain Soora, Jungkook percaya pada ibu dan mertuanya, mereka pasti memberi saran sekalipun apa yang dibuatnya memang terasa sangat enak.
Tapi, ia justru hampir menjatuhkan piring kue yang dibawanya ketika melihat Soora mengerang di lantai ruang dapur sambil memegang perut besarnya, dress yang dikenakannya basah di bagian bawah hingga terseret ke ujung jahitan. Kalau ia tak memaksa masuk ke dalam saat satu suara pun tak ada menyahuti, mungkin Soora cuma duduk di lantai dengan rasa sakitnya tanpa ada yang tahu.
Jungkook hampir menjerit-jerit panik, beruntung sisi kesadarannya masih penuh hingga dengan cepat mencari-cari telepon rumah. Ia berniat menghubungi nomor Taehyung yang kemungkinan sedang di jalan pulang, rasanya di situasi begini ada gunanya juga pernah menghafal nomor suaminya sendiri. Jika Joonyoung yang ia hubungi, pria itu pasti lebih panik dan malah membuat kericuhan.
Hal-hal yang tak diinginkan sudah ia bayangkan."Halo, siap-"
"Mas Kim! Di mana?!" Jungkook tak sadar nada ketakutannya setengah berhasil mengundang kepanikan Taehyung.
"Jungkookie? Sedang di jalan, sebentar lagi sampai. Kenapa? Kamu sakit?"
"Mas Kim, cepat pulang! Kak Soora mau melahirkan. Kak Joonyoung tidak ada di rumah."
Jungkook berharap Taehyung tidak terlalu jauh dari rumah mereka, karena Soora kelihatan kepayahan dan makin lemas. Tangisannya sudah tidak bersuara sedangkan air matanya terus keluar. Jungkook bingung, dengan kondisinya yang sama-sama sedang hamil dan punya perut besar, ia tak memiliki tenaga sekedar membantu memapah wanita itu.
Sambil menunggu suaminya datang membantu, Jungkook suka rela meminjamkan bahunya untuk Soora agar lebih leluasa bersandar. Kesadaran Soora melemah tiap menit, hingga memutuskan memejamkan matanya sampai Taehyung akhirnya datang dan mengangkat tubuh Soora untuk dibawanya ke mobil.
Jungkook sempat dapat larangan untuk ikut dan disuruh diam di rumah, tapi ia bersikeras ingin ikut, sudah duduk di kursi penumpang belakang saat Taehyung berusaha menempatkan Soora di samping dirinya.
"Kamu serius mau ikut?" tanya Taehyung sekali lagi sambil mengelus pelipis Jungkook dari luar pintu mobil.
"Iya!" Jungkook menjawab setengah teriak tanpa melihat ke arah Taehyung.
Pria itu berlalu menuju pintu rumah Soora, menutup rapat dan menguncinya. Tadi ia sempat mengirim pesan pada Joonyoung, menanyakan kapan pria itu selesai, dan mendapat jawaban bahwa Joonyoung akan selesai setelah operasi terakhir. Taehyung akan mengatakan Soora melahirkan setelah Joonyoung selesai dengan operasinya. Mau bagaimana pun, pria itu tidak bisa meninggalkan meja operasi, ditambah Taehyung enggan mengganggu konsentrasi Joonyoung sewaktu membedah perut pasien.
Selama di perjalanan, Jungkook menggenggam tangan Soora, sesekali mengecek napasnya yang kadang-kadang bisa cepat dan dalam, kemudian berubah jadi lambat dan dalam. Suatu keberuntungan karena jalanan cukup lenggang sehingga Taehyung bisa sedikit mengebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRIAGE - [tk]✔️
Fanfiction[START] 2020/1/13 - 2020/11/29 [END] ⚠️BASED ON TRUE STORY⚠️ Yoongi membutuhkan cerita Jungkook, yang baru saja mencintai suaminya setelah dua puluh satu tahun usia pernikahannya. Memiliki rumah tangga harmonis tanpa mencintai suaminya. Bagaimana Ju...