6 (M)

19.8K 1.7K 281
                                    

Warning typo(s)!








Hari itu, Jungkook baru saja selesai mengepel lantai rumah dari ujung ke ujung. Ia lakukan sejak pagi dan baru selesai di siang hari. Sekalian menyapu dan mengelap kaca. Sekarang giliran memasak menyiapkan makan siang untuknya sendiri sebelum mandi. Piyama sutra warna merahnya masih melekat utuh, setelah keberangkatan suaminya bekerja, ia langsung bergerak dengan alat perang. Lelahnya bukan main mengepel lantai rumah ini.

Tapi sewaktu Jungkook sibuk menekuni perabotan dapur, tiba-tiba Taehyung datang tanpa sepengetahuannya. Berdiri di dekat tembok pembatas antara dapur dengan ruang tengah, tak langsung mengatakan maksudnya selama beberapa detik.

Setelannya masih setelan kerja, namun tidak membawa tas kerja. Toh, dia cuma mampir sebentar di jam makan siang meskipun harus ngebut selama di perjalanan.

"Jungkookie."

Yang dipanggil segera menoleh, sedikit syok karena Taehyung ada berdiri di sana. Belakangan, dirinya mudah sekali terkejut. Hal kecil pun rasanya bisa membuat kaget.

"Mas? Sudah pulang? Mau makan siang?" Dirinya malah panik, ia hanya memanggang dua sosis dan menggoreng satu telur mata sapi ditambah selembar roti. Bukan selayaknya makan siang, lebih bisa dibilang sarapan, padahal sama sekali dirinya tidak melewatkan sarapan.

"Enggak usah, cuma mampir sebentar, kok." Taehyung tidak niat mendekat, tapi pria itu mulai melucuti jam tangan serta dasi dan ikat pinggang. "Saya mau kamu, Jungkookie. 10 menit saja."

Lagi-lagi Jungkook dibuat shock mengenai pernyataan pria itu yang katanya ingin dirinya. Rela pulang dari kantor jauh-jauh begini hanya untuk itu?

"Sekarang?" tanya Jungkook memastikan kalau telinganya tak salah dengar suaminya mau sekarang.

"Iya. Ditunggu, ya!" Kemudian setelah menjawab, Taehyung berlalu menuju kamar lebih dulu sambil terus melepas kancing kemejanya kelewat tenang. Seolah permintaannya tadi cuma sekedar minta air minum.

Sosis, telur, dan roti ditata di atas piring yang sudahnya ia simpan dalam food warmer. Mau tak mau makan siangnya ditunda selama beberapa menit.

Jungkook masuk menyusul Taehyung ke ruang kamar, dilihatnya pria itu sudah duduk di sisi ranjang dengan bertelanjang dada dan hanya memakai dalaman ketat kelabu sepahanya. Ia berjalan mendekat, memutuskan berdiri di hadapan pria itu. Ketika hampir melepas kancing atasannya, tangan Taehyung buru-buru mencegah.

"Atasannya begini saja tak apa, kok."

Yang terjadi selanjutnya, pinggangnya dililit lengan besar Taehyung. Memang benar bukan didasari perasaan cinta, tapi tak bohong jika Jungkook selalu merasa jantungnya berdegup kencang tiap disentuh seintim ini oleh suaminya sendiri. Tak ada perasaan 'terbiasa disentuh' selama lebih dari dua bulan menikah. Ia tetap merasa baru. Sesering apapun itu.

Tangan Taehyung cekatan bergerak menurunkan celana Jungkook juga celananya sendiri. Masih ada waktu 50 menit sebelum masuk kembali. Hari ini pria itu sengaja menyelesaikan pekerjaan lebih cepat dan bergegas pulang beberapa menit sebelum jam 12. Taehyung berjanji hanya 10 menit Jungkook diusik dirinya.

Kali ini, dia tidak berniat memberi jejak-jejak seperti biasa di tempat yang sekiranya dapat dipergoki orang. Maka saat Jungkook berbaring, bibir Taehyung turun ke perut ratanya, di dekat pusar. Mengisap kuat kulit putihnya sampai ruam merah tercetak cantik, bukan hanya di perut, dia beri bonus di kulit pinggang serta di kulit paha bagian dalam.

MARRIAGE - [tk]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang