Warning typo(s)!
Hari itu, Jungkook mau mengajak Yeonjun jalan-jalan ke taman. Mumpung cuaca tidak panas, tidak juga mendung. Cuaca segini pas untuk mengajak bayinya jalan-jalan. Sebetulnya ada rencana bersama Soora, tapi katanya Soora dan Yoongi menunggu di halte bus. Berhubung wanita itu harus mengambil uang dulu di mesin ATM.
Di dalam tasnya sudah ada payung, botol dot berisi susu yang masih hangat, sapu tangan, dua diapers, lip gloss, bedak, dompet dan ponsel. Dari yang biasa hanya membawa dompet, ponsel, dan lip gloss, sekarang ke mana-mana kalau membawa Yeonjun berarti kebutuhan anak itu juga harus dibawanya. Kebutuhan bayi ternyata lebih banyak daripada dirinya. Perlengkapan ini itu. Dari yang biasanya hanya membawa tas kecil, sekarang harus membawa tas ransel khusus keperluan bayi, meski digendong di punggung, tetap saja terasa lumayan dan ukurannya sedikit besar.
Sementara itu, Yeonjun digendong di depan dadanya. Sudah pakai topi yang memiliki telinga gajah serta belalai. Sedari tadi kedua tangan anak itu terus meremas kausnya dengan kepala ditolehkan ke kiri dan ke kanan, mencoba mengamati lingkungan asing. Anak itu mungkin berpikir ini adalah pertama kalinya dibawa keluar, padahal sudah pernah dibawa keluar waktu mau divaksin saat usianya dua bulan, bedanya naik mobil Taehyung, bukan jalan kaki begini.
"Yeonjunie, kamu senang? Senang jalan-jalan begini?" Yeonjun hanya bergumam, mengeluarkan bahasa bayinya.
Mata anak itu sibuk mengamati kendaraan, sekali-kali melirik orang yang berjalan di belakang Jungkook dan berusaha menggoda Yeonjun. Yeonjun akan menatapnya lama, kemudian tersenyum setelah merasa dirinya sedang bermain dengan orang asing.
Yeonjun juga akan bergumam, memekik kalau melihat bus melintas, matanya yang penuh rasa penasaran bisa mengikuti pergerakan benda yang menarik perhatiannya. Dia juga sudah bisa mengucapkan dua suku kata yang sama seperti 'baba'. Apapun yang dilihatnya akan dipanggil 'baba' oleh anak itu. Tidak ada yang mengajarkan, Yeonjun tahu-tahu mengatakan begitu waktu sedang main dengan ayahnya.
"Kalau kamu senang, Buna juga senang."
Jungkook mencuri-curi kecupan pada pipi tembam anaknya. Jika bukan sedang di luar begini, pasti sudah digigit gemas pipi tembam anak itu yang jatuh. Ibu Kim bilang benar Yeonjun itu mirip sekali dengan ayahnya dulu saat kecil, wajah mereka sama, segala yang Yeonjun miliki adalah apa yang Taehyung miliki.
Soora menunggu di halte bus, Yoongi berada di gendongan wanita itu tengah tertidur. Soora bilang, anaknya itu bisa dibilang sedikit cuek, senyum juga jarang. Tidak seperti Yeonjun yang terlalu sering tersenyum dan tertawa digoda siapapun. Yoongi bisa senyum atau tertawa hanya pada Soora. Bayinya malah suka menangis kalau melihat orang asing menggendongnya. Yoongi juga lebih sering tertidur.
"Maaf kalau aku lama."
"Enggak, kok." Soora menggeleng, lalu mengajak Jungkook untuk menaiki bus yang kebetulan baru saja berhenti di hadapan mereka. Itu bus jalur ke taman yang mau mereka kunjungi.
Hampir sepanjang jalan sejak duduk di kursi penumpang bus, Soora tak bisa melepaskan pandangannya dari Yeonjun yang selalu berisik di pangkuan Jungkook. Sepasang tangan gemuknya juga tidak bisa diam, bergerak-gerak ricuh sambil memegang boneka kecil miliknya, kadang-kadang menarik kain baby wrap carier yang melilit tubuhnya.
Ada saat di mana mata Yeonjun menatap kendaraan lain. Posisi duduk Jungkook dekat jendela sebelah kiri, mudah sekali untuk melihat kendaraan di samping bus.
Cara Soora memerhatikan Yeonjun telah ia sadari beberapa menit lalu, namun dirinya tak langsung bertanya mengapa wanita itu memerhatikan Yeonjun yang tidak bisa diam. Suaranya mungkin bisa didengar orang satu bus, melengking begitu kalau sudah menjerit.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRIAGE - [tk]✔️
Fanfiction[START] 2020/1/13 - 2020/11/29 [END] ⚠️BASED ON TRUE STORY⚠️ Yoongi membutuhkan cerita Jungkook, yang baru saja mencintai suaminya setelah dua puluh satu tahun usia pernikahannya. Memiliki rumah tangga harmonis tanpa mencintai suaminya. Bagaimana Ju...