Akhirnya, date pertama gue sama si cupu.
Kalian pasti udah tau kan, kalo ngga mungkin akhirnya kita cuma naik bis berdua. Tapi nggak mungkin juga kalo tbtb kita naik motor boncengan berdua pelukan. Yah tau sendiri secupu apa gebetanku kali ini. Iya deh iya aku akuin jadi gebetan, hahaha.
Jadi, tadi secara ngagetinnya sepulang sekolah baru aja aku keluar kelas, udah ada kak shani di depan. Dengan muka gugupnya yang super gemesin kaya biasanya.
Akupun menghampirinya dan sebelum aku mulai bertanya dia udah berkata pelan
"Yuk"
Akupun hanya mengikutinya dari belakang menuju parkiran.
Iya.
Parkiran mobil.
Dia bawa mobil, padahal setau aku dia selalu ada di halte tiap pulang sekolah. Ditemenin novel-novelnya.
"Kakak bawa mobil?" Tanyaku penasaran. Sebelum masuk ke salah satu mobil disitu. Gila ni orang emang surprisingly surprise.
"Nggak bawa sih, tadi kebetulan disuruh mama nganter adek jadi ngendarain mobil ke sekolahnya. Sekalian kan kamu kemaren ngajak bareng, jadi yaudah aku iyain" jawabnya pelan.
Dia, barusan udah bisa ngomong santai?
"Yuk" ajaknya lagi, akupun mengangguk dan masuk di kursi penumpang. Nggak, jangan harap dia bukain pintu. Nggak mungkin.
"Kak ini seriusan? Kakak mau nganter aku nyari buku dulu?" Tanyaku memastikan.
"Iya, kenapa? Nggak jadi pengen beli?" Jawabnya balik tanya. Ngeselin.
"Jadi kok, tapi aku mau ganti dulu. Masak pake seragam gini, ntar kaya anak alay." Jawabku yang memang menyiapkan baju ganti tiap jumat karna nggak suka pake baju seragam kelamaan. Lengket.
"Aku ganti dibelakang, tapi kakak jangan ngintip ya?" Pintaku, tanpa menunggu jawabannya akupun keluar dari mobil dan masuk kembali dengan pintu belakang. Memastikan ia melihat ke luar jendelanya, dan mengganti seragam atasku.
Emang ya, selain cupu ternyata polos banget dia. Tapi kok tumben ga segugup biasanya ya?
Setelah adegan ganti tadi, akupun kembali duduk di depan. Ia menatapku sejenak kemudian mengambil suatu barang di belakang kursi kemudinya.
Kemeja casual?
Di depan mataku, kak shani melepas seragam putih abunya. Tentunya ada kaos pendek di dalamnya. Kaos pendek berwarna hitam fit body yang cukup membuatku sangat tersepona melihatnya. Lalu kemudian memakai kemejanya yang ia ambil tadi. Seragam yang tadi ia lepas pun ia lempar begitu saja ke kursi belakang.
Dasar cowok, berantakan.
Setelah melihat setiap detail gerakannya, ia tersadar bahwa sedari tadi aku memperhatikan gerak geriknya.
"Kamu kenapa?" Tanya nya polos.
"Ahh.. nggak kak. Yaudah yuk berangkat." Jawabku gagu.
Ini cowok dingin abis, tapi bisa gugup. Tapi sekarang bisa sepolos ini. Mana aku kepergok liatin dia pas ganti baju gitu. Ya walau cuma ganti kemeja sih. Tapi kan malu.
"Kak shani.." panggilku kemudian, setelah bosan di perjalanan kami ke toko buku.
"Ya?" Jawabnya, tanpa menoleh ke arahku.
"Kaka emang dari sananya suka gaya cupu gitu ya?" Tanyaku hati hati.
"Ehmm... Ya gitu" jawabnya singkat.
"Kenapa?" Tanyaku masih penasaran.
"Kenapa kamu penasaran sama aku? Suka?"
Wait
Hold on
God
Ini serius kak shani nanya gini?
"Eh, maksud aku kamu suka sama gaya cupu gitu?" Jelasnya kemudian, sambil menggaruk tengkuknya malu. Kebiasaannya yang baru kusadari.
"Eehh, enggak gitu. Cuma lucu aja, kan kita lagi masa masanya bebas gitu. Tapi kakak malah suka style yang gak bebas." Jawabku
"Terus kamu nggak malu temenan sama aku? Kan aku cupu kata kamu" tanya dia, tenang.
"Ya nggak dong. Apaan banget pilih teman garagara cupu. Tiap orang kan berhak milih. Aku suka bebas gini, atau gitu. Kakak suka gaya gini gitu. Kan terserah kita maunya apa. Asal kakak baik aku ya mau aja temenan sama kakak." Jawabku menjelaskan.
"Ya sebenernya bukan mauku juga sih, tapi nanti ya ketika kamu berhak tau akan aku kasih tau kenapa." Jawabnya, menatapku dengan senyumnya.
Tapi kali ini bukan senyum si cupu.
Ini shani si keren.
Gak boong.
Asli.
_______________________________
Mon maap tapi itu bintang di pojok kiri bawah diklik bisa kali 😉 thankyou