Setelah percakapan tidak berfaedah dimobil tadi, akhirnya kami pun sampai di rumahku. Akupun melepas seatbelt dan bersiap turun hingga teringat pesan mami untuk ngajak 'temen' aku makan di rumah.
"Kak, ayo turun makan dulu.. mami ngajakin tadi." ajakku sebelum turun.
"Ih iya aku makan kok dirumah aku kan?" ulangnya pada bercandaan apaan banget sih darinya. Yang hanya aku jawab dengan tatapan sinis.
"Iya iyaaa, aku juga mau ketemu kak shania bentar kok." tambahnya kemudian, sepertinya tatapan sinisku berhasil menakutinya.
Kami pun turun dari mobil dan masuk ke rumah yang disambut dengan pemandangan mami dan kak shania yang sedang menonton drama bersama.
"Mii, gracia pulangg. Makannya mana?" tanyaku sesampai di depan mami sambil mencium punggung tangannya. Sopan kan aku? iyadong.
"Kamutuh ya, baru dateng bukannya cuci tangan cuci kaki malah nanyain makanan. Tuh di meja makan, mana temennya?" omel mami, ya selalu begitu sih. Aku udah kebal tapi.
"Itu tuh, reunian ama kak shanju. Anak pinter lagi ketemu pasti bahasannya berat, mending aku ke meja makan duluan deh." jawabku sambil mengeluh, kemudian meninggalkan mereka mengingat aku yang memang sangat lapar sekali ingin makan.
Sesampai di meja makan, akupun segera mengambil piring dan segala jenis makanan. Tanpa peduli apapun lagi, hingga tersadar di sebelah kursiku terisi seseorang yang kemudian menaruh piringnya dan bersiap makan.
"Aku boleh duduk di sini kan?" tanya dia kemudian, aku pun hanya menengok dan mengangguk lalu kembali memakan makananku.
"Laper banget?" tanya dia lagi. Ini orang gatau apa ya, aku tuh lagi fokus makan. Kata mami kalo lagi makan gaboleh sambil ngomong. Jadinya aku hanya mengangguk dan mengisyaratkan agar dia diam. Yang sepertinya dia mengerti dan akhirnya suasana pun hening karna kita sama-sama makan.
"aaakhirnya kenyang jugaaa" aku pun bersandar pada sandaran kursi kekenyangan. Kemudian memperhatikan orang disebelahku yang masih memakan dengan sangat rapi. Tiba tiba otak cemerlangku mendapat ide untuk mengisenginya
"Kakak makannya belom selesai ya?" tanyaku kemudian. Ia pun menengok dengan masih mengunyah, kemudian mengangguk.
"Makanannya enak ya masakan mami?" tanyaku lagi, ia pun yang hampir memasukan makanannya dari sendok jadi tertunda untuk mengangguk menjawabku.
"Kakak abis ini langsung pulang?" tanyaku lagi sambil tersenyum ketika melihat keisenganku berhasil membuatnya jengkel karna gagal menyuapkan makanannya dua kali. Ia pun menengok ke arahku dengan wajah kesal.
"Iya iya bercanda, udah lanjutin aja makannya nggak aku tanya-tanyain lagi kok." kataku sambil tertawa puas.
"Kenapa lo dek ketawa-tawa sendiri? Gila?" tanya kak shania yang tiba-tiba muncul sambil membawa buku tebal yang aku nggak tau itu apa.
"Nih yo, bukunya. Utuh kok, makasih ya udah mau minjemin. Kalo gak lo ingetin palingan juga gue lupa pernah minjem. Maap ya hahaha" tambahnya sambil meletakkan buku itu di sebelah kak shani yang kemudian dijawab anggukan olehnya. Mampus makannya digangguin lagi.
Seperti tidak terganggu, dia masih memakan makanannya. Akupun masih tetap disampingnya memandanginya makan. Apaan banget sih liatin orang makan gini, mana yang diliatin gasadar lagi dia lagi ganteng-gantengnya pas makan.
Tidak lama kemudian kak shani pun menyelesaikan makannya, lalu berpamitan dengan mami dan kak shania. Hingga aku tersadar satu hal yang mengherankan, kok mami sama kak shania kaya udah kenal banget sama kak shani? padahal aku aja baru kenal kemarein di tempat les.
Daripada nanya sendiri berasumsi sendiri dan menimbulkan salah paham, dan juga karna penasaran, Aku pun menghampiri mami yang masih nonton drama di ruang tamu, kalau kak shania sepertinya udah masuk kamar dari tadi abis ngembaliin buku.
"Mi, ge mau nanya.."
"Gaboleh."
"Ih mi, seriusan,"
"mau nanya apa?"
"mami kok bisa kenal sama kak shani?"
"kenapa? kamu suka?"
"Miiii, "
"oh suka beneran?"
"Enggaaaa.."
"terus kenapa nanya nanya?"
"aku tuh penasaran aja. Dia kan ansos gitu kok mami bisa kenal?"
"Kamu kepo, makanya kalo diajak liburan ke jogja tuh jangan ngeles mulu terus nggak mau ikut." jawab mami kemudian, tanpa menunggu pertanyaanku selanjutnya beliau masuk ke kamar. Meninggalkanku sendiri di ruang tamu ini, kan ngeri.
"Ih punya mami ngeselin amat sih. Pasti gara-gara papi nih masih beloman pulang padahal udah 2 hari." gumamku sendiri di ruang tamu. Lagian apa hubungannya sih kak shani sama liburan ke jogja? Emangnya dia supir mami gitu kalo lagi liburan di jogja? Apa penunggu jogja? Segala nggak mau jawab kenapa sih. Bikin orang makin penasaran aja kan jadinya.
Hingga akhirnya karna lelah bertanyatanya sendiri tanpa menemukan jawaban, aku pun memutuskan naik ke lantai dua letak kamarku berada, kalo kenyang gini kan bawaannya emang ngantuk. Tidur ajalah.