"HAHAHAHAHAHA KAK SHANI SEBEL SAMA AKU?" tanya gracia memecah keheningan setelah keduanya saling kesal. Shani pun hanya menengok ke arahnya dengan wajah curiga.
"Ih gausah galak-galak gitu mukanya. Iya,iya aku daritadi bercanda kok. Aku cuma gengsi aja kali masa tiba-tiba ngakuin bilang suka, iya gak sih kak?" tambah gracia kemudian, membuat shani semakin heran.
"Gre, akutuh heran loh dari tadi. Astaga, jadi kamu ngerjain kakak?"
"Hmmm gimana ya kak"
Shani hanya mengamgkat alis memperhatikan Gracia dengan seksama. Menunggu orang di sebelahnya itu melanjutkan penjelasannya.
"Ngetes kesabarannya kakak ajasih akutuh."
"Terus?"
"Yaudah, lega aja akunya kan kalo udah ngomong gini."
"Okay"
"Iya"
Keadaan seketika hening sejenak, Gracia menghela nafas dan Shani terlihat berfikir keras dan ingin bertanya kembali,
"Gamau dijawab?"
"Apanya?"
"Pertanyaan kamu tadi?"
"Yang mana? Kan aku nggak nanya apa-apa kak"
"Kamu tadi nanya kamu sakit apa kan?"
"IHHHH TADI BERCANDA KAAAAK"
Shani pun tergelak, kemudian menatap dalam mata gracia membuat si empunya mata terdiam. Jatuh dalam pesona wanita dengan senyum terindah menurutnya itu. Kemudian pelan, membalas tatapan tersebut,
"Aku suka kamu deh kayanya. Besok, pacaran yuk?"
------------------
EEEEENNNNDDDDD
Kali aja, kan dah dibales.