Sudah lima belas menit, Jihan hanya terdiam tanpa mengeluarkan suara apapun selain hembusan napas kecil yang terus menerus dia keluarkan.
Menatap sosok pria si pembuat onar yang beberapa menit lalu sukses membuat Jihan malu di depan assisten pribadi Jeon Jungkook.
"Ji. sudah lah , aku berani jamin sora tidak mungkin berani membocorkan tentang kita." Katanya dengan nada sedikit memohon.
Jihan menatap nyalang pria yang sedari tadi berbicara seakan-akan itu bukan masalah besar untuknya, tanpa berpikir apa yang akan terjadi jika gossip di perusahaan ini tersebar luas. ( Bos dan sekretaris sedang asik bermestraan sementara ruang karyawan lain sedang sibuk membuat bahan rapat ) . Ada apa dengan otak si Jeon hari ini.
Jihan malas terlampau malas untuk meladeni pria Jeon yang menyandang status bos sekaligus tambang uangnya ini.
"Jungkook tidakkah kau ingat pukul berapa sekarang?" Yang di tanya bukannya sadar malah melontarkan pertanya balik.
"Jam sembilan sayang, memang nya kenapa?" Astaga membunuh orang dosa tidak sih, ingin sekali rasanya menelan hidup-hidup sumber atmnya ini.
Tidak memperdulikan Jungkook, Jihan malah berjalan melewati si pria dan melengang pergi membawa berkas dan dokumen untuk pembahasan meeting.
"Hey sayangku, tunggu aku,hais!" Jungkook menyusul sekretarisnya dengan tergesa-gesa menghampiri Jihan sebelum pintu lift tertutup.
"Menyebalkan sekali sih, mau ku potong gajimu ya,hm?" Tanyanya sambil menghimpit badan mungil sekretarisnya. " Atau mau aku buat kau mendesah seharian sampai selangkanganmu lecet sayang?" Jangan tanya mimik muka jihan sekarang, tentu saja menegang.
Jungkook tidak pernah main-main jika sudah begini, sudah berapa kali Jihan di kurung di ikat dan di biarkan telanjang seharian sampai pernah Jihan menangis saat Jungkook bermain kasar tanpa pemanasan terlebih dahulu.
Tapi setelahnya Jihan bahkan di puja-puja sampai di belikan mobil baru dan beberapa perhiasan yang mungkin tidak bisa Jihan beli dengan gajinya beberapa tahun kedepan.
Sial! memang sehabis di siksa. Di sayang-sayang.
"Aku hanya bercanda Ji" lantas melengang pergi.
Dasar sialan! Batin Jihan.
Menghabiskan tiga puluh lima menit untuk menyelesaikan meeting bersama klient dari berbagai kalangan pengusaha muda bahkan senior sekalipun. Dari dalam negeri hingga luar negeri semua berada di satu ruangan ini sampai meeting berakhir dan akan di lanjutkan dengan acara makan malam untuk menjalin relasi lebih.
Makan malam di siapkan pukul tujuh nanti, dan tentu saja di hadiri dengan banyak nya rekan-rekan bisnis dari berbagai macam perusahaan.
Jangan lupakan kedua orang tua Jungkook turut serta. Kalau sudah begini Jihan harus pintar-pintar menjaga jarak dari pria bermarga Jeon itu, karena sudah di pastikan ada tunangannya yang selalu setia mengekori pantat si Jeon Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRETS [M]
RomanceTerlampau naif untuk Jihan menolak , Juga teramat bodoh jika Jihan menerima Tawaran untuk menjadi Wanitanya dengan embel-embel kehidupan yang mewah serba berkecukupan. Tanpa sadar Jihan telah masuk kedalam neraka yang menjanjikan nya surga dengan se...