Setelah kepergian Taehyung. Jihan segera menghampiri Jungkook dan Eunha yang ternyata sedang bersiap-siap untuk pergi. Mungkin sudah selesai dengan acara makan siang bersamanya.
"Jihan, sudah selesai? Kalau sudah, aku dan Jungkook pergi duluan. Karena harus fitting gaun pengantin. Kau bisa kembali ke perusahan menggunakan taksi 'kan?" Jihan agak terkejut, tapi dia tetap mengangguk.
"Jihan pergi bersama denganku, Eunha. Kita bisa pergi bersama. Tidak apa-apa kan?" Jungkook tersenyum manis, senyum yang terkesan dibuat-buat seperti itu. Tidak akan berpengaruh jika itu untuk Jihan. Tapi sepertinya berbeda dengan Eunha, karena wanita itu tampak begitu senang dengan sikap Jungkook padanya.
Karena Eunha sudah menyetujui perkataan Jungkook. Jihan lagi-lagi berada di tengah-tengah keduanya. Percayalah, lebih baik Jihan kembali ke perusahaan saja, dari pada harus mengikuti kemana calon pengantin itu akan pergi.
Berada diposisi Jihan itu sama saja seperti sedang berjuang untuk menahan sakit. Karena ini bukan kisah dimana pemeran utama yang akan selalu merasa bahagia di akhir cerita, bukan pula drama korea yang akan selalu ada scene romance. Dunia yang sedang Jihan jalani sama sekali tidak ada sutradara yang mengatur dibalik layar. Yang akan berkata action dan cut. Berbeda dengannya, kehidupannya akan terus berlanjut sekalipun Jihan sudah berkata cukup dan tidak sanggup.
"Jihan. Tidak sekalian belanja disini? Model pakaian disini selalu baru, mereka bisa pastikan kalau hanya kau yang memilikinya. Itu sih, tergantung seberapa besar kau bisa membayar mereka." Eunha sudah turun dari mobil Jungkook, disusul Jihan. Jungkook tepat berada dibelakang mereka berdua.
Jungkook tentu saja bisa mendengar dengan jelas apa yang dikatakan Eunha pada Jihan. Tidak bisa menarik Jihan untuk segera menjauh dari tunangannya itu, dan berkata tidak perlu diladeni. Jungkook bahkan bisa membelikan butik nya sekaligus untuk Jihan kalau Jihannya mau. Sayangnya Jihan tidak seperti itu, Jungkook juga tidak perlu repot untuk mengingatkan Jihan. Wanita itu bukan orang yang mudah tersinggung dengan hal yang berbau uang.
Melihat bagaimana Jihan merespon Eunha dengan senyum kecil, sudah dapat menjelaskan bahwa dia tidak tertarik. Tidak perduli juga, mau itu busana limited edition sekalipun. Atau bahkan pakaian yang bisa Jihan temui dipasaran. Perduli setan, yang dilihat Jungkook bukan pakaiannya Eunha. Tapi bentuk tubuhmu dan seberapa hebat kau mempemainkan miliknya. Bolehkah Jihan mengatakan itu?
"Tidak masalah, jangan pikirkan harganya. Jihan, aku bisa membelikan satu untukmu. Anggap saja hadiah untukku, karena kau sudah membantu Jungkook dalam hal pekerjaan." Eunha tersenyum, lalu mengaitkan lengannya dilengan Jungkook.
Kau memang patut berterimakasih padaku, karena bukan hanya pekerjaan. Aku juga membantunya menghabisakan malam. Eunha.
Eunha lebih dulu berkeliling, mengitari butik. Mencari gaun yang sesuai untuknya. Berbeda dengan Jungkook, yang justru sibuk dengan ponselnya. Seolah dia tidak tertarik dengan apa yang Eunha lakukan sekarang. Jihan benar-benar tidak tahu apa yang Jungkook pikirkan sekarang sampai saat ponselnya bergetar.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRETS [M]
RomanceTerlampau naif untuk Jihan menolak , Juga teramat bodoh jika Jihan menerima Tawaran untuk menjadi Wanitanya dengan embel-embel kehidupan yang mewah serba berkecukupan. Tanpa sadar Jihan telah masuk kedalam neraka yang menjanjikan nya surga dengan se...